PENGALAMAN GAIB

Tulisan ini sengaja saya paparkan, tanpa niat dan maksud sedikit pun untuk unjuk diri dan wujud kesombongan, apalagi untuk mencari musuh. Semata-mata sekedar mensyukuri anugrah tuhan dengan cara lebih konkrit yakni berbagi pengalaman kepada saudara-saudara yang budiman. Barangkalai ada suatu pelajaran yang dapat kita petik. Kejujuran apa adanya disampaikan,  walaupun akibatnya pahit, lebih baik daripada kita membuat semua orang senang, tetapi berpijak pada kebohongan dan kemunafikan belaka. Saya yakin di antara para pembaca pasti ada yang memiliki pengalaman spiritual berbeda dan lebih mendalam lagi. Karena Tuhan Maha Pemurah, Maha Adil, Maha Bijak, pasti melimpahkan segala rahmat, petunjuk, kemurahan, dan mukjizat, dalam wujud yang berbeda-beda kepada seluruh umat manusia makhluk ciptaanNya. Tanpa kecuali, dan tanpa membedakan apapun suku, bangsa, agama dan sistem kepercayaan anda. Pastilah anda memiliki dan pernah merasakan “sentuhan” Tuhan di mana Kekuasan dan Mukjizat Tuhan terasa begitu dekat dengan diri anda.

TENTANG RUH

Kisah ini kualami pada saat aku masih usia 5-8 tahun. Waktu itu orang tuaku bingung dan sedih karena 3 kali dalam seminggu aku mengalami kejadian misterius. Ortu ku menuturkan, tiba-tiba aku tampak seperti orang pingsan selama 1-2 jam lamanya. Anehnya ke mana saja berobat, dokter selalu menghasilkan diagnosis yang berbeda-beda.

Pada saat diriku dianggap “pingsan” itu, apa yang sebenarnya alami sangat berbeda. Peristiwa selalu terjadi sore hari, awalnya aku mulai merasakan gejala aneh, mendengar suara teman-temanku yang sedang bermain seolah terdengar suara dalam dua dimensi. Di satu sisi aku mendengar suara mereka secara jelas di telingaku, tetapi di sisi lain aku mendengar suara-suara misterius seperti nun jauh di “sana”, yang sulit aku deskripsikan. Perasaanku semakin ketakutan, lantas pulang ke rumah. Sampai di rumah aku merasa tiba-tiba pandangan gelap gulita lalu muncul ada titik sinar putih, lama-kelamaan semakin besar seperti lorong. Hanyut diriku menyusuri lorong secara cepat, kemudian tiba-tiba masuk ke dalam ruang yang maha luas, terang benderang, ibarat seperti di atas awan putih yang menghampar di langit. Di sana aku bertemu sosok laki-laki maupun perempuan yang rata-rata berusia setengah baya, dan ada tak pernah kukenal sebelumnya. Mereka mengajarkan sesuatu kepadaku, tentang berbagai “ilmu linuwih” maupun pengetahuan tentang sejatinya Tuhan. Anehnya, selama menyampaikan ajaran-ajaran mereka tanpa pernah menyebut dalil salah satu agama apapun sebagaimana sering dilakukan oleh penceramah agama.

Siapakah orang-orang itu ?

Kesadaranku tiba-tiba pulih, bersamaan dengan perasaan seolah diantar pulang kembali oleh orang-orang itu. Setelah sadar aku berfikir siapakah mereka ? dan pada saat peristiwa itu kembali terjadi pada diriku, aku sempat bertanya (A), ”Panjenengan sinten to…?

Mereka menjawab

(M); “Aku eyang-eyangmu dewe ngger…ojo wedi, kene kene..siro dak paringi “sipat kandel” supoyo uripmu mbesok manggih kabegjan lan antuk kamulyan sejatining urip.

A ; “Njih..sendiko eyang…dalem ngesto’aken dawuh !

M ; “Iki eyang buyutmu, aku eyang canggahmu, lan kae kabeh poro leluhurmu kang nurunake sliramu ngger…!

Dalam setiap “pertemuan” di alam “sana” beliau selalu berpesan,”Tansah-o manembah marang Gusti Ingkang Akaryo Jagad..tansah eling lan waspodo, terusno lakumu ngger…wis becik..eyang-eyangmu kabeh tansah paring donga lan pengestu marang sliramu ngger ! Ojo parang tumuleh, lakumu tansah dak jangkung lan dak jampangi.

Kemudian aku dengar beliau menyebut satu persatu nama-nama mereka, persis seperti nama-nama leluhur kami (yang sudah lama wafat) yang tersimpan dalam catatan silsilah (pohon famili) yang masih disimpan rapi oleh kedua orang tua ku.

Mengapa Mereka Tidak dalam Siksaan Tuhan ?

Konon menurut cerita orang tua kami, leluhur-leluhur yang namanya tersebut dalam silsilah, dan pernah kutemui di dalam dimensi gaib itu, ada yang beragama Hindu Syiwa, Kabuyutan, Budha, Katolik dan juga eyang saya lainnya yang dulunya seorang penghayat nilai-nilai hakekat Islam. Termasuk eyang canggah yang seorang penghayat ajaran Kejawen. Aku mulai berfikir dan bertanya, mengapa beliau masih bisa kutemui dalam keadaan baik-baik semua ? Jika agama di dunia ini yang benar hanya satu, mengapa beliau semua tetap dalam kondisi baik. Sebab waktu itu bayanganku sebagai “anak kemarin sore” yang masih awam, jika si A tidak memeluk agama ini, itu … berarti salah dan menjadi orang tersesat, maka mereka tak akan diterima di sisi Tuhan. Tetapi kenyataannya kok demikian adanya ?! Walau mereka dari berbagai latar-belakang keyakinan yang berbeda-beda kok tidak dalam siksaan Tuhan ? Ini menjadi pertanyaan dalam batin.

Pada saat peristiwa itu semakin sering terulang, kesadaranku juga semakin meningkat walaupun berada dalam dimensi “lain”, tetap tak ada bedanya  sebagaimana bercengkerama dengan kawan-kawan bermainku yang masih hidup. Aku dapat bertanya apa saja tentang yang gaib. Semua jawaban beliau-beliau amat sangat gamblang, jelas, tegas, sangat memuaskan dahaga spiritualku.

Lalu pada suatu waktu, sampailah saatnya “dibukakan” mata hatiku akan  rahasia besar, tentang Kebesaran Tuhan, tentang Keadilan Tuhan, tentang Kebijaksanaan Tuhan. Namun dengan berat hati saya belum bisa memaparkan bagaimana rahasia besar tersebut secara rinci dan detail. Tidak bijaksana kiranya saya mengungkap rahasia besar Dzat Ilahi  pada media ini, karena dapat menimbulkan fitnah. Saya terdorong untuk bersikap bijak, bisa “ngemong” bagi saudara-saudara kita yang belum cukup bekal landasan ilmu untuk memahami dengan arif dan bijaksana akan rahasia besar alam gaib. Namun demikian, ada yang ingin saya bagi pada para pembaca yang budiman, secara garis besar ada yang dapat saya simpulkan dari peristiwa yang saya alami sebagai berikut;

Betapa Tuhan itu :

LEBIH DARI MAHA ADIL

LEBIH DARI MAHA BIJAKSANA

LEBIH DARI MAHA BESAR

LEBIH DARI MAHA KUASA

LEBIH DARI MAHA KASIH DAN PENYAYANG

LEBIH DARI MAHA LEMBUT

LEBIH DARI MAHA PEMURAH

Akhirnya, sampailah saya pada pemahaman:

ALANGKAH DAMAINYA DUNIA INI

JIKA SEMUA ORANG MENGALAMI SAMA DENGAN APA YANG PERNAH SAYA ALAMI

JIKA TUHAN MEMBERI KESEMPATAN KEPADA SELURUH MANUSIA

UNTUK MELIHAT RAHASIA KEKUASAAN“NYA”

PASTI LAH TAK KAN ADA LAGI PERANG ANTAR AGAMA

TAK KAN ADA LAGI DEBAT KUSIR SIAPA SEJATINYA TUHAN

TAK KAN ADA LAGI RASA KEBENCIAN DAN PERMUSUHAN ANTAR AGAMA

TAK KAN ADA LAGI SALING CURIGA DI ANTARA UMAT

SAYA TELAH MENDAPATKAN PEMAHAMAN YANG AMAT SANGAT BERHARGA,

SAMPAILAH PADA PEMAHAMAN BETAPA TUHAN ITU LEBIH DARI MAHA SEGALANYA,

DARI SEMUA WUJUD KE-MAHA-AN TUHAN

YANG TERTULIS DI DALAM KITAB SUCI DAN AGAMA MANA PUN

Sasmita Gaib

Peristiwa gaib itu lantas berhenti sejak aku berusia 8 tahun. Pada saat remaja kehidupanku sangat berbeda dengan teman-teman. Orang tuanku guru SD, enam bersaudara semua sekolah. Maklum jika kemudian orang tua gajinya minus, sekalipun sudah bekerja sambilan freeland, sebagai petani. Kubantu orang tua bekerja keras di sawah hingga aku beranjak kuliah di UGM. Dengan susah payah kuselesaikan S1 walaupun aku harus menanam pohon pisang banyak-banyak di tanah kering pinggir sungai agar supaya bisa ku jual setiap seminggu satu tandan pisang untuk beaya kuliah. Ternyata belum mencukupi kebutuhan kuliahku juga, sehingga aku tetap harus makan sekali sehari selama 7 tahun sejak kelas 2 SMA.

Sejak 5 tahun yang lalu, peristiwa itu menghampiriku kembali beberapa kali, tetapi kali ini aku diajarkan tentang ilmu meraga sukma atau lolos sukma. Bagi orang Jawa ilmu ini sudah tak asing lagi. Sebuah ilmu untuk memisahkan badan halus kita dengan badan kasar. Badan halus kita keluar dari badan kasar, selanjutnya dapat melanglang jagad raya menembus dimensi gaib. Aku semakin dapat membuktikan sendiri apa yang pernah diajarkan oleh leluhurku di alam “sana”. Kutemukan ternyata adalah perbedaan dimensi gaibnya para setan, demit, jin priprayangan, siluman yang suasananya serba bau tak sedap, anyir, gelap remang-remang, lembab, basah, licin dan terdapat aneka ragam rupa bentuk mahluk Tuhan yang menyeramkan. Kudapatkan pula ternyata dimensi gaibnya para leluhur berbeda dengan dimensi gaibnya setan, demit brekasakan.

Sungguh berbanding terbalik, ruh para leluhur berada dalam dimensi yang serba indah, menyenangkan dan nyaman serasa aku tak ingin kembali lagi ke dalam badan kasarku lagi. Para ruh berkelompok-kelompok dalam keluarga besar, menempati “rumah-rumah” yang indah, ada yang besar ada yang sedang, ada yang kecil, bentuknya benar-benar tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Adalah sebuah rahasia, bahwa semua jenis mahluk halus sebangsa jin jahat, setan, demit, siluman dsb ternyata tidak dapat masuk ke dalam dimensi ruh yang suci. Sehingga di dalam dimensi gaibnya ruh tak ditemukan satupun adanya mahluk halus jenis demit, jin, setan, siluman dsb.

Jenis makhluk halus tersebut berada dalam dimensi gaib-nya (metafisik) bumi, yang lebih dekat dengan dimensi fisik manusia. Tetapi, badan halus yang tak lain adalah ruh kita, guru sejati kita, dapat merasuk ke dalam dimensi gaib-nya jin setan, atau dimensi gaibnya para leluhur, tergantung mana yang kita kehendaki.

Aku pernah bertemu dengan beberapa leluhur agung masa lampau, mereka berkisah tentang sejarah bumi nusantara yang sebenarnya. Dalam alam ruh tak kutemukan kebohongan, kepalsuan, angkara, yang ada hanyalah kejujuran dan semua kebaikan. Tersibaklah kepalsuan dan kebohongan duniawi secara lugas (tanpa tedeng aling-aling). Untuk membuktikan semua ini pernah kulakukan kroscek kepada seseorang (yang masih hidup) tentang apa yang dia alami waktu kecil, ajaran apa yang menjadi pegangan hidup sewaktu dewasa, falsafah apa yang dia kuasai, dan ternyata tepat sekali kejadiannya. Padahal yang bersangkutan sebelumnya tak pernah bercerita apa-apa tentang hal itu.

Untuk bertemu ruh leluhur yang diinginkan kadang dengan mudah dapat segera bertemu. Kadang sulit sekali bertemu. Aku sadari bahwa semua ini atas berkat izin Tuhan Yang Maha Kuasa, terasa semakin kecil kedirian ini ketika dihadapkan pada Kebesaran Tuhan yang sungguh dahsyat. Aku pernah mencoba untuk bertemu dengan tokoh dalam “dunia hitam” era tahun 1980-1990an yang telah mati. Namun sulit untuk dapat bertemu, karena ia telah berada di alam pembalasan.  Ada ruh yang semasa hidupnya saya kenal dengan baik, ia memiliki tabiat mulia, dan berbudi luhur, ia sedikit bercerita bagaimana ia pernah menjalani hukuman di alam pembalasan kurang lebih jika dikonversi dengan waktu bumi adalah 11 tahun lamanya.

Bimbingan dan Wejangan Gaib

Tepatnya lima tahun yang lalu, sejak aku mengenal berbagai ruang atau dimensi gaib, mata telanjangku sepertinya menjadi semakin awas melihat yang gaib tanpa harus melakukan “lolos sukma”. Pandanganku pada obyek gaib semakin nampak jelas. Tampak secara jelas siapa leluhur yang sedang rawuh. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan YME, karena telah memberiku anugerah hakikat pengetahuan sejati. Aku semakin intens “bertemu” secara langsung dengan para leluhur agung, ada yang bekas pemimpin, ada yang ratu gung binatoro, bahkan Kanjeng Ratu Kidul yang biasa dipahami secara negatif, beliau bukanlah dari bangsa jin, setan, siluman. Tetapi dari entitas bidadari sehingga ajarannya begitu luhur, dia sungguh sebagai sosok ratu “gaib” yang arif bijaksana, dan sangat religius, melebihi kadar religiusitas kebanyakan manusia. Para leluhur itu, banyak memberikan wejangan dan bimbingan spiritual tanpa pernah mempersoalkan apa agamaku. Lebih dahsyat lagi, pernah bertemu dengan para leluhur yang semuanya dalam kondisi sangat baik, padahal beliau memiliki latar belakang agama yang berbeda-beda seperti yang ada di nusantara ini. Pesan dari para leluhur, yang kiranya etis aku sampaikan di ruang publik ini, adalah sebagai berikut;

Untuk meraih kemuliaan sejati (kamulyan sejati/syurga);

1.   harus selalu ingat dan tunduk kepada Tuhan

2.   tak boleh menyakiti hati dan mencelakai orang lain

3.   hati tak boleh kotor dengan rasa iri dan kebencian

4.   ringan menolong orang susah, tanpa pamrih dan jangan takabur (tapa ngrame)

5.   sedekahlah (donodriyah) ; yang paling tinggi nilainya di hadapan Tuhan adalah sedekah materi, kedua sedekah tenaga, ketiga sedekah tutur-kata yang baik, keempat yang paling rendah nilainya adalah sedekah doa.

6.   ikhlas setinggi-tingginya, yakni keikhlasan yang dapat diumpamakan dengan orang buang hajad besar

7.   jangan ikuti “air bah” yang suka menerjang aturan dan hakekat kemanusiaan, tetapi ikutilah “aliran air sungai” atau tapa ngeli (mengikuti kehendak Tuhan) agar mencapai pada muara keberuntungan kemudian masuk ke dalam lautan kemuliaan hidup.

8.   jika kamu berbuat baik pada orang lain, jangan harapkan balasannya, sekalipun kamu dibalas dengan kejahatan. Sebaliknya bertransaksilah dengan Tuhan, jangan dengan orang itu, sebab transaksi dengan Tuhan akan mendatangkan kebaikan yang berlipat ganda untuk diri kita sendiri melalui banyak orang disekitarmu. Intinya, jangan sekali-kali kamu membangkit atau mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah kamu lakukan pada orang lain, tetapi kuburlah kebaikan dalam-dalam hingga kamu lupa (tapa mendhem)

9.   anugerah agung itu tak ada yang gratis, semua memakai “uang tebusan” berupa keprihatinan, dan penderitaan. Penderitaan dan keprihatinan yang kamu jalani dengan ikhlas dan legowo itu sesungguhnya akan menjadi tabungan “uang tebusan” yang akan ditukar dengan anugrah. Semakin besar penderitaan, semakin besar anugrah yang telah disiapkan Tuhan untuk mu. Maka dalam penderitaan kamu jangan suka grenengan, grundelan, karena tindakan itu hanya akan menghapus tabungan “uang tebusan” mu. Penderitaan yang telah kamu jalani sekian lama hanya menjadi sia-sia, kamu tak kan memperoleh apa-apa darinya kecuali penderitaan itu saja. (tapa mbisu)

Semua perbuatan itu yang baik maupun yang jahat, pasti akan berbalik berlipat kepada diri kita sendiri. Dan setiap kebaikan yang kita lakukan pada orang lain akan menjadi “pagar” yang mengelilingi diri kita sendiri. Sehingga kita tak bisa dicelakai orang lain, sebaliknya akan mendapat keselamatan, serta meraih ilmu kabegjan (keberuntungan). Jika diungkapkan dalam perumpamaan, kita akan menjadi seperti bola, semakin kuat dibanting maka semakin tinggi pantulan ke atasnya.

Demikianlah sepotong pengalaman gaib yang pernah saya alami, semoga dapat menjadikan wahana komparasi, tanpa harus mengedepankan emosi dan nalar yang dangkal. Marilah kita kaji bersama, berangkat dari sikap netral, kejernihan hati dan kebeningan jiwa.

Bersambung….

  1. Alhamdulillah sy tdk menyangka komen diatas dr bung pandhita..biasanya komennya sulit cepat dipahami tp dlm menanggapi ajakan MUBAHALAH sy anda berkomen SANGAT HAQ. andai saja komen itu dr bung sabda maka akan sy tarik ajakn mubahalah ini..

  2. Mungkin saya bisa simpukan apa yang di sampaikan Mas Sabda dalam tulisannya menurut persepsi saya pribadi dalam pemahaman ajaran islam.

    Dalam ajaran ketauhidan islam dikenal dengan Nama Allah yang ter-Agung seperti halnya secara umum pada permulaan ayat qursy, Alikhlash, doá Nabi Yunus dalam perut Ikan, dll, dimana bila nama tsb digunakan dalam berdoa maka segala hajat akan terkabul.

    Namun sesungguhnya ada satu nama Allah yang paling Agung diantara 99 nama Allah dalam Asmaúlhusnaa, yang disebut dengan “ISMU ADZOM”(Satu Nama Allah Yang paling ter Agung melebihi dari segala Kemahaan Nya sekalipun) , bila itu telah mampu ditemukan maka lengkaplah Asmaúlhusnaa menjadi 100 Nama, namun masalahnya satu Nama Allah ini (Kalimah ISmu Adzom) tidak ditampilkan secara langsung, tetapi harus dicari dan di usahakan oleh seorang hamba melalui berbagai cara dalam menempuh ilmu tauhid, melalui usahanya(tariqat), hingga hamba mampu menemukan haqikat Allah dan berma’rifat kepada Nya.

    Dalam tradisi kaum makrifat bahwa Nama Allah ini mempunyai beberapa tingkatan sesuai tingkat pemahaman hamba tsb dalam menempuh ilmu, apakah pada tingkat Thoriqat, Haqikat, dan tingkat Ma’rifat. Pada masing-masing tngkat mempunyai kelimah Ismu Adzom yang berbeda, peng ijazahan nyapun melalui beerbagai cara tersendiri dengan cara dibisikan, waktu dan tempat nya tersendiri. Sebab Ismu Adzom di sebut kalimah rahasia, bila terdengar oleh makhluq lain maka makhluq tsb bisa menjadi manusia dan ber ilmu pula, seperti halnya tatkala para wali mengijazahkan kalimat rahasia tsb diatas perahu di danau, maka terdengarlah oleh seekor cacing yang menempel ditanah, dimana tanah tsb digunakan untuk mnambal perahu yang sedikit bocor, selanjutnya tatkala kalimah tsb dibacakan maka seketika itu jadilah seekor cacing tsb seorang manusia “SITI JENAR” (syaik Lemah Abang),

    Terlepas dari benar tidaknya kejadian tsb, itulah cerita yang sudah tak asing lagi bahwa disana terdapat suatau etika dalam pengijazahan nama Allah Yang Paling Ter Agung. Bisa saya terangkan kalimah tsb bacaannya memang tidak umum seperti asma’ulhusnaa, dan merupakan kalimah yang menyatakan kedudukan derajat Tuhan yang paling tinggi sekalipun. Kalimah inilah yang selalu menjadi kalimah tunggal dalam berbagai kegiatan ibadahnya terutama dalam aktifitas shalat (daímul haq, mi’rajul mu’min dll), demikian pula sebagai kalimah penyempurna kehidupan jiwa raga dalam kehidupan insaan kamil.

    Diterangkan oleh para ahli tasauf, kalimah “ISMU ADZOM” adalah kalimah rahasia tertinggi melebihi Nama-Nama Allah dalam seluruh Kitab-kitab Nya( Zabur, Taurat, Injil, Alqurán).
    Dalam Alqurán nama Allah yang ter-Agung jumlah ya hanya 99 Nama, Nama Yang Satu menjadi rahasia Nya yang tersimpan dalam tiap hamba-hamba bertaqwa, apa bila Tuhan dipanggil dengan nam tsb ,maka apa ynag menjadi hajatnya terkabulkan(kun fayakun).

    Dalam tataran syariat yang kita kenal dengan kalimah, “Laa ilaha illallah”, dalam tradisi tasauf kalimah yang umum di gunakan dalam dzikir yakni ” Allaahu” atau “Hu Allah”, Yahu
    ya Allah, Ya…Hu…..dsb,dsb. Demikian pula selanjutnya kalimah-kalimah rahasia untuk tingkatan Thoriqat, Haqikat, dan Makrifat, yang mempunyai esensi makna yang berbeda.

    Mungkin saja apa yang di maksud dengan tulisan Mas Sabda adalah seperti itu, bila saya persepsikan dalam ajaran Makrifat Islam.

    Sebagai seorang muslim saya menanggapi apa yang menjadi sedikit perbedaan pendapat disini adalah wajar, saya menghargai dan memahami atas sikap Mas Faqir dalam hal ini, demikian pula saya faham dan mengerti apa yang disampiakan dalam tulkisan Mas Sabda, namun saya hanya mengingatkan perihal “MUBAHALAH”, dalam hal ini yang menjadi sumber kekuatan dalam keyakinan adalah sejauh mana “TUHAN” telah dikenali dan diketahui oleh hambaNya, maka sejauh itu pula kekuatan tsb, sebab kekuatan keyakinan tsb lah yang akan di akses dan di resonansi oleh kekuatan alam(Rabbul’alamin). Dalam hal ini lafadz “Allah”(Tuhan) dan “Rabbul ‘Alamin sangat jauh pengertiannya.

    Dan Tuhan hanya akan merespon Kebenaran Yang Sejati yang bersumber dari Qolbu yang paling dalam pada keyakinan hambanya, sebab keyakinan yang masih pada tataran alam fikir akan hancur dan musnah oleh sumber keyakinan dari Qolbu yang paling dalam. Sebab Sumber keyakinan dalam Qolbu yang paling dalam disanalah tempat kedudukan Tuhan (Baytul Haram). Perbedaan tsb sepertihalnya keyakinan Syaikh Siti Jenar terhadap Tuhan dengan keyakinan para Waliyullah pada saat itu, kita bisa belajar atas sejarah tsb, dan sebenarnya segala perbedaan keyakinan ketauhidan terhadap Tuhan telah tuntas menjadi ajaran yang kokoh hingga saat ini, seperti apa yang telah tertera dalam Serat Wirid Hidayat Djati, dari sejak kerajaan islam pertama jawa di Demak hingga berkhir nya kerajan tsb dan beralih ke Pajang..

    Mohon maaf bila ada kesalahan, menulis dan menyampaikan

    Wassalam,

    Wallahu’alam.

  3. bung olads yg baik,sejak sy tau blog ini dan baca komen2 anda hati sy selalu pas atau plg tdk memahami komen anda. begitu juga bung sabda ketika membicarakan hal2 yg bukan gaib sy banyak setuju tp ketika berbicara hal2 gaib yg sebenarnya hanya Allah Yg Mengetahui.. nah disini bahasa bung sabda sangat pasti,sanagt percaya diri bhw yg dilihatnya sdh benar, pdhl dlm Quran tdk begitu seperti statement yg ini:
    Konon menurut cerita orang tua kami, leluhur-leluhurku yang namanya tersebut dalam silsilah, dan pernah aku temui di dalam dimensi gaib itu, ada yang beragama Islam, ada yang non Islam. Eyang canggahku bahkan penganut kuat ajaran Kejawen. Aku mulai berfikir dan bertanya, mengapa beliau masih bisa kutemui dalam keadaan baik-baik semua ? Jika agama di dunia ini yang benar hanya satu, mengapa beliau semua tetap dalam kondisi baik. Sebab waktu itu bayanganku sebagai “anak kemarin sore” yang masih awam, jika si A tidak memeluk agama ini, itu … berarti salah dan menjadi orang tersesat, maka mereka tak akan diterima di sisi Tuhan. Tetapi kenyataannya kok demikian adanya ? Mengapa mereka yang selain agama Islam kok tidak dalam siksaan Tuhan ?

    bung olads apa bs melihat betapa bahaynya statement ini dibaca oleh muslim yg msh labil,maka dia bs simpulkan islam ini tdk penting lg,yg penting ckp berbuat baik dst..
    jadi maaf bung olads selama bung sabda tdk mencabut statement2 yg meresahkan dan meminta maaf kpd kaum muslimin maka ajakan MUBAHLAH INI HARUS DITERUSKAN, KRN HANYA DGN INI KITA BISA TAU SIAPA YG BENAR SIAPA YG SALAH..dan ini juga jurus pamungkas Rasullullah SAW ketika berhadapan dgn pendeta yahudi dn nasrani!

  4. Mas Faqir Yth.
    Yup ……….saya bisa memaklumi apa yang Mas Faqir sampaikan mewakili para ikhwan muslim/at yang lainnya yang belum faham mengenai hal tsb, tentang hal ghaib yang dialami sesorang memang sebuah pengalaman pribadi yang mungkin belum tentu sama dengan yang lainnya, karena tergantung kepada tingkat kemampuan ilmu pengetahuan masing-masing nya. Namun itulah sebuah kenyataan yang menjadi dilema bagi semua orang, tatkala seseorang mengalami hal ghaib ternyata sangat bertabrakan dengan otak kiri yang serba kongkrit materialistik.

    Seorang muslim memang harus meyakini hal ghaib seperti apa yang disampaikan dalam Alqurán QS 2 : 2, demikian pula dalam ayat lainnya disebutkan bahwa Allah menguasai 7 lapis langit dan bumi, tidak ada satu makhluq pun yang mengetahui ilmu Allah KECUALI yang DIKEHENDAKI. Tentu dalam pemasalahan hal ghaib ini hanya berlaku bagi hamba-hamba Allah yang dikehendaki, dan hal inipun telah banyak dibahas dalam kitab-kitab tasauf.

    Mengenai pembahasan tentang syariat bila saya perhatikan dalam Blog nya Mas Sabda memang tidak banyak dibahas, bagi muslim yang fanatik seakan terkesan menyimpang dari tataran syariat, namun bila saya perhatikan Blog nya Mas Sabda lebih menjelasakan ke arah ESENSI dari islam itu sendiri melalui pandangan pandangan dalam ajaran kejawen, yang selalu mengarahkan ke pada Akhlaqul kharimah dalam budi pekerti yang luhur.

    Saya fahami hal tsb sebagai mana Hadits Nabi saw, “bahwa amal ibadah yang paling banyak memasukan ke surga adalah keluhuran akhlaq”. Sedang amalan syariat itu sendiri adalah merupakan awal dari pembelajaran etika dalam ritual, bagai mana seharusnya seorang muslim bertanggung jawab dalam prilakunya sehari-hari sebagai koskwensi syariatnya, yang akhir-akhir ini umat islam hanya rajin mengerjakan dan mempermasalahkan bentuk macam syariatnya saja, sedang esensinya ditinggalkan, atau bisa disebut bahwa umat islam hanya pandai dalam menjalankan agama nya saja, tetapi islam nya ditinggalkan.

    Mas Faqir Yth……….., fenomena tsb diatas telah marak dan menjadikan islam hanya namanya saja bagai buih lautan. Hal ini menurut saya lebih parah dan memprihatinkan, karena umat islam mayoritas telah rusak keluhuran akhlaq nya. Mungkin saya dan Mas faqir juga Mas Sabda sangat memahami sekali keprihatinan tsb. Namun semua itu kembali kepada masing-masing nya dalam cara ber-dakwah dan penyampaiannya, karena saya kira masing-masing kita mempunyai konsep-konsep yang kadang secara aqal fikiran belum tentu sama dengan lainnya.

    Selanjutnya untuk hal ini saya serahkan kepada masing-masing, dan saya tidak bisa memihak pada siapapun, karena hukum islam memang harus ditegakan terutama pada diri sendiri, keluarga, handai taulan dan umat seluruhnya (quu anfusikum wa ahlikum naro), demikian pula esensi islam yang paling utama yaitu Akhlaqul kharimah yang akan menjadikan kedamaian dan ktrentraman sesuai dengan arti islam itu sendiri yakni selamat, dan rahmatil lil álamin.

    Salam,

    • Kang Olads, KAng O’on, Murid Yth
      Terimakasih atas seluruh penjabarannya, terus terang saya banyak ngangsu kawruh kpd panjenengan. Karena saya ini merasa penuh dgn keterbatasan, maka saya anggap semua sedulur di sini saya anggap bisa menjadi guru yg baik bagi diri saya.

      Mas Faqir Yth
      Jika yg dimaksud mubahalah adalah mohon supaya ditunjukkan jalan kebenaran hukuman bila salah dari Tuhan YME. Saya setiap saat sll memohon agar supaya Gusti Allah selalu menegur bahkan menghukum saya bila saya banyak keliru, kesalahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam hal ini saya sudah berkali-kali, mohon bilamana saya melakukan kesalahan agar Gusti Allah segera menghukum saat itu juga. BAhkan saya menganggap setiap hal yg berupa musibah, bencana, gangguan, dll bukan merupakan cobaan kpd org2 yg beriman, melainkan teguran tuhan agar kita lebih pandai mensyukuri nikmatNya. Namun saya tidak mau menantang org lain utk beradu kebenaran, karena saya menyadari bahwa saya ini hanya org biasa yg setiap saat masih belajar ke sana-kemari, kepada segala peristiwa yg saya temui dan alami.
      Saya juga tak berani mengaku-aku seorang spiritual yg sudah mahir dan akrab dgn gaib. Saya berkisah pengalaman pribadi, sembari belajar menjadi manusia apa adanya, dan jika perlu musti jujur, sekalipun kadang merasakan respon yg pahit. Saya tak pernah menyalahkan pemikiran anda, bahkan saya anggap semua sedulur di sini adalah guru paling nyata dan berharga. Tak ada manusia yg sempurna ilmunya, oleh sebab itu, wahana blog ini utk saling belajar dan tukar fikiran dan pengalaman. Tapi jika saya ditanya ttg dasar pendapat atau argumen saya, saya hanya berusaha menjabarkan sebisanya dan apa yg saya lihat dan pahami. Dan tdk menutup kemungkinan hal itu salah. maka saya share di sini agar supaya ada komparasinya, semakin banyak komentar dan pendapat org lain, membuat saya tidak cubluk bagai katak dalam tempurung. Itu saja.
      Perkenankan saya mengajak kpd diri saya sendiri dan mungkin para sedulur semua, para pembaca yg budiman, utk selalu mohon bimbingan Sang Kausa Prima agar menunjukkan kebesaranNya melalui mata batin dan mata wadag setiap kita, baik berupa fakta gaib maupun fakta wadag. Agar segala sesuatu menjadi tampak jelas dan mohon teguran/hukuman tuhan secara spontan setiap kita melakukan kesalahan kepada seluruh makhluk maupun dalam memahami kehidupan ini.
      Jangan takut ditegur tuhan, sebab tanpa teguran itu kita selamanya akan menjadi manusia cubluk.

      Duh Gusti jika saya melakukan kesalahan dalam memahami kehidupan baik yg gaib maupun wadag mohon kiranya utk segera memberikan teguran dan hukuman agar saya bisa memahami makna kehidupan yg sesungguhnya sejak hidup di alam fana ini. Jangan sampai baru tahu sesungguhnya makna hidup pada saat setelah raga ini mati, karena hal itu menjadi tanpa arti lagi alias sia-sia. Bukankah “kredit point” menjalani hidup di planet bumi ini sebagai bekal menentukan
      prestasi kita kelak di alam keabadian ?!!

      Duh Gusti….
      Saya ingin sekali mengenali diri sejati agar membuka jalan mengenali hakekat keTuhanan,
      Saya mengenali org lain bukan utk merasa paling benar, melainkan untuk memahami betapa bodohnya saya ini,
      Jauhkan diri ini dari segala kefakiran; fakir ilmu, fakir hati, fakir nalar, fakir batin, fakir kesehatan, fakir keselamatan, dan fakir harta.

      Duh Gusti kawula nyuwun duko awit saking sedaya kalepatan kawula !!

  5. betapa bahayanya statement ini dibaca oleh muslim yg msh labil
    ——————————————————————————————
    bukankah jika setiap muslim akan bertemu dgn cobaan ?
    sy jadi inget, belumlah mendapat kuliah dah kena sesuatu yg gak perlu alias ospek 😛
    btw
    bukan berarti hanya krn pengalaman/pemahaman seseorang, maka islam menjadi tidak penting, krn byk bukti dan fakta dari Quran sendiri yg TIDAK MUDAH membuat Islam menjadi tidak penting, dan sudah seharusnya para muslim mulai untuk mengetahui & memahaminya agar tidak terus dalam keadaan labil.

    fyi, di KTP sy tercantum islam, sy anggap mubahalah sbg contoh bahwa ada sesuatu yg terlupakan, manusia tidak ada yg sempurna, tapi yakinlah, bahwa selalu ada cara yg lebih baik daripada mengeluarkan senjata pamungkas yg berkesan (maaf) mengibarkan bendera putih/”putus asa” atau mungkin jadi berNAFSU.

  6. hati hati berkomentar
    olab,eh olads…….photonya hapus aja, kaya ganteng aja ente…
    sekarang udah ada teman ya,ujang,supriyanto dan anak anak baru nongol….
    selamat
    bung faqir…selamat anda tidak keliru menilai orang….
    memang kisabda lebih mencintai KEJAWENNYA…..daripada islamnya…

    • Trimakasih respon nya untuk sdr, Ade

      seperti apapun wajah saya bukan saya yang buat dan ciptakan, tapi Allah
      yaitu Allah yang ciptakan anda juga,
      dan Allah yang selalu kamu agung kan

      bagaimana pula anda mengagungkan Allah,
      tapi dilain pihak anda menjelekan dan menghina ciptaan Allah,
      sungguh munafik sekali jiwa anda …?,

      berapa kali dan berapa banyak anda selalu menghina ciptaan Allah di Blog ini.
      Anda marah-marah, menjelakan dan menghina orang lain
      APAKAH DEMIKIAN AJARAN ISLAM ????.

      lalu bila demikian …..Allah mana yang anda agungkan itu ???
      Layak kah seseorang yang mengaku Raja Phandita Imam Al Mahdi demikian buruk perangai nya,????……..

      SEHARUSNYA ANDA YANG LEBIH BER HATI-HATIi.
      Innama ámalu bi niyati ,
      Yang menanam pasti menuai,
      yang menggali pasti terjerumus,
      yang berbuat pasti ber akibat,
      bila tak percaya ???,
      alam akan selalu memproses dengan seimbang
      tanpa pilih bulu SIAPAPUN ANDA.

      Telitilah dengan cermat komentar saya….!!!
      Dalam hal ini saya hanya berusaha untuk berada di tengah-tengah,
      dan saya tidak mau merasa paling benar, karena saya masih bodoh.

      Anda tak usah sok menasihati….
      nasihatilah diri anda sendiri,
      dan benahilah akhlaq prilakumu,

      di dunia ini tak ada polisi agama yang mengontrol dan mengharuskan dengan paksa atas keyakinan seseorang, semua akan kembali kepada tanggung jawab masing-masing.

      Bukankah ISLAM dalam Al-Quran. menegaskan
      untuk saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran ???

      Janganlah anda jadi orang munafiq,………..
      anda Meng-Agungkan Allah, tapi menghina ciptaan NYA
      anda Meng Agungkan sebagian ayat Alqurán, tapi meng-INJAK_INJAK Ayat lainnya.

      Salam tholabul ‘ilmi

  7. kepada saudara2 semua yang mampir di blog ini dengan hormat saya mohon menghormati pendapat orang lain yang berbeda jadi bukan memaksakan kehendaknya sendiri . Saya pikir kalu ada orang yang sdh beragama lalu imannya goyah setelah membaca tulisan diatas bukan tulisannya yang salah tetapi keyakinan org tsb yg masih lemah menurut saya solusinya adalah orang yg lemah iman tsb harus banyak lagi belajar agamanya dan pemuka agama yg bersangkutan memberikan pelajaran dan pengertian yang lebih mendalam bukan dengan cara menutup blog ini atau merubah isi tulisan ini. blog ini adalah untuk orang2 yang percaya saja yg tidak percaya lebih baik tidak usah masuk kesini apalagi baca setelah itu bikin onar atau malah meminta tuan rumah menuruti kemauan tamu tsb.ini sama sekali tidak betul setau saya hanya di jaman purba atau jahiliyah saja tamu bisa seenaknya mengacak acak rumah orang lain dan meminta penghuninya menuruti kemauan tamu. Terima kasih semoga diberi kesadaran

    edi dosa

  8. ………………………………………………………………………………………………………………………………………..
    ” sungguh manusia adalah tercipta dari air mani yang hina,hingga bilamana mereka menjadi dewasa,maka sungguh berani dan menjadi pembangkang yang keras,………

    jika diingat saat tidur,jiwa mereka disimpan , diikat tali ubun-ubunnya..sehingga bilamana memang belum waktunya kembali,maka dikembalikan lagi nyawanya..namun jika sudah waktunya,mereka sungguh tiada daya dan upaya,……….AMAT SANGAT SOMBONGNYA MANUSIA DENGAN MULUTNYA…..tiada akan mampu menahan barang sedetikpun,saat nyawa harus kembali kepada YANG MAHA PENCIPTA…

    mereka mengira, mereka bisa bicara, melihat , meraba, mencium, merasakan sakit,senang susah,gembira..adalah mereka yang mengendalikan..sungguh NAIF..
    jiwa dan fisik mereka adalah milik ALLOH

    MANUSIA terbagi dari 2 sisi,
    jasad adalah mayat hidup….
    jiwa adalah Ruh, ruh yang berasal dari cipratan Nur Muhammad..
    sungguhpun tingginya ilmu mereka tiada akan mampu lebih tinggi dari gunung….
    MERAGA SUKMA TAK KARUAN, BILAMANA TERKUNGKUNG DALAM GHOIB YANG NYATA
    SUNGGUH BUTA MATA MEREKA DAN HATI MEREKA……..

    bersemedi memusatkan hati dan pikiran..secerdas cerdasnya isac newton , Albert Einstein ndak mampu mencari dan menemukan rahasia RUH/Sukma/Jiwa

    ALLOH adalah Tuhan yang Mengetahui segala sesuatu baik yang didarat maupun yang dilaut, tiada sedikit jarrahpun luput dariNYA, walaupun terjatuh dikegelapan Malam..
    Alloh Adalah Nur dari segala Nur
    Alloh adalah Yang MAha Awal, MAha Akhir , MAha Ghaib dan Maha Nyata..
    YAng Mengetahui Segala Sesuatu
    Sesungguhnya Ilmu Alloh adalah jika ditulis dengan tinta yang isinya 7 lautan ,tiada akan pernah habis ,jika ditambah lagi sebanyak itu ,tetaplah tidak akan pernah habis….
    sungguh telah jelas dan terang..
    Alloh itu Maha Esa,
    pedoman utama adalah alqur’an
    yang melengkapi adalah hadis,yang menjelaskan yang telah menjadi inti dalam alqur’an
    yang menjelaskan lebih detail tentang pedoman hidup
    namun alqur’an tiada benar ditambahi dikurangi

    Bacalah alqur’an,fahami maknanya, amalkan isinya..hingga tiada kita akan tersesat
    jangan sampai MUNDUR KEBELAKANG,SETELAH TERANG KEBENARAN.
    wassalam

    • jadi tringat waktu SD. guru agama membritahukn bahwa Alqur,an dan Hadist adlh pedoman hidup ,itu aja. tnpa keterangn turun nya ayat ini krna begini d begitu, juga adanya hadis ini krna umat pd wktu itu begini d begitu ,
      msak sih kita smua yg udh pd dewasa di smakn ank SD,membicarakn ALQUR,AN d HADIST,tnpa ada asbabul nuzulnya asal muasalnya di turunkn ayat,
      sedangkn bnyk sekali hikayah kehidupan rosul SAW. yg menconthkn sprti org 2 dlm kubur, contoh ;
      ketika rosul berjalan kemudian mendengar orang menangis d merintih 2 kesakitan d rosul menceritakn pd sahabatnya bahwa itu kesalahnnya dulu mengambil kayu lidi di pagar orng untk membersihkan kotoran yg ada di gigi[seliliden].

      dan ada ibarat
      seandainya seluruh air laut di jadikan tinta dan smua pepohonan di jadikan penanya ,kemudian di gunakn utk menulis ilmu ALLAH , maka ILMU ALLAH gak akn habis, ingt saya begitu,,
      mo0hon kang olads d saudara yg lain, jikaada kata 2 /pengetahuan saya yg salah ,luruskn aja, d dgn senang hati aku menerima , maklum masih gendeng.
      AIR BERIAK TANDA TAK DALAM.
      rahayu ,

  9. Mas Santrigendeng Yth.

    Apa yang Mas sampaikan benar adanya,
    terkadang saya ngeri juga atas prilaku saya yang belum bisa untuk lurus dan benar.
    denganm contoh prilaku hanya sepotong lidi untuk membersihkan gigi yang diambil dengan cara yang kurang baik, akibatnya sungguh sebuah penderitaan.

    Saya kira inilah contoh sederhana yang berbobot, dan memang tak perlu diutarakan dengan kesombongan dan ke angkuhan, sebab contoh tsb akan menjadikan diri kita ber-intropeksi, tanpa harus menyebut-nyebut ke-Agungan dan ke Maha-an Tuhan yang tak mampu untuk difahami dan dirasakan, yang malah akan menjadikan diri kita menjadi ujub ria dan takabur bagaikan iblis.

    Kehadiran saya disini hanya untuk Tholabul ‘ilmi sharing dengan berbagai makalah di Blog nya Mas Sabda dan para netter lainnya, sehingga saya menjadi banyak pengetahuan yang bisa dimanfaatkan untuk mendewasakan jiwa saya yang masih kerdil dlam usia yang makin tua ini.

    Saya perhatikan berbagai artikel disini dan semua pendapat dalam komentar adalah bermuara kepada lautan kebenaran, namun kebenaran tsb seperti serpihan cermin yang pecah (meminjam istilah Mas Sabda). Sehingga masing masing kita melihat cerminan diri yang tidak utuh, sehingga kebenaran itu menjadi relatif dalam aqal pemikiran.

    Relatifitas kebenaran tsb didalam nya sudah barang tentu akan terdapat berbagai perbedaan dengan kebenaran lainnya, namun alangkah baiknya bila perbedaan tsb difahami dengan hati nurani yang bersih dari berbagai penyakit, agar menjadikan kekayaan bagi khasanah pengetahuan.

    Tentu mengapa kebenaran itu menjadi sangat terbatas dan terkotak-kotak ?, karena kebenaran tsb hanya diakses oleh aqal fikiran yang sempit, apalagi bila berbagai nafsu ikut campur didalamnya, maka yang tampak adalah merasa yang paling benar, egois, sombong, angkuh, ujub, ria, taqabur,. Dan selanjutnya hati nurani akan tertutup ter itervensi oleh aqal pemikiran yang sempit.

    Bila sudah demikian,……… setinggi apapun ilmu pengetahuan seseorang, ….yang tampak bukanlah sebuah kebijakan yang bersumber dari kearifan, namun sebuah perangai yang menakutkan bagi lingkungan nya.

    Menurut saya yang bodoh ini, tidaklah demikian Tuhan menurunkan agama di dunia ini, apalagi agama islam yang menurut para alim ulama bukan sekedar agama, tapi disebut “ad Dien”. (dienul islam / Dien Al islam), sehingga demikian tinggi nilai derajat nya sebuah agama, yang menjadikan rahmat bagi seluruh ‘alam

    Namun tatkala Dien Al Islam telah di anut oleh manusia menjadi ageman nya, masing-masing kita tentu bisa menilai dan merasakan, dalam berbagai warna dalam sifat dan tabiat manusia.

    Tak usahlah berumit-rumit menyebutkan berbagai ke Maha-an Nya, ke Agungan Nya, dsb, dsb, untuk sebuah kata “DIEN” saja dan “Al-islam”, mampukah kita menjadikan ageman diri yang membuat rahmat (kumpulan nikmat yang tak terhingga) bagi semua orang dan lingkungan hidup kita ?., atau hanya menjadikan sebuah duri yang menakutkan.

    Tentu jawabnya ada pada diri kita masing-masing

    Wassalam,

  10. kang olads yth.
    mkasiih kang ,, ini namanya nyambung,
    jdi pertama yg kita utamakan adalah mengolah rasa[ minjen punyanya mas sabda juga]
    ojo rumongso due ning duweo rumongso. istilah kang olads intropeksi.
    jd betul jg katamu kang ,BUKAN NAFSU YG KITA AGUNG AGUNGKAN,
    golek benere dewe,dgn merasa kita masih bodo, maka akan semakin giat untk belajar /menuntut ilmu,tidak merasa puas dgn ilmu yg kita peroleh sekarang ,krna dgn merasa puas d berhenti , sama aja kita putus asa,ahirnya sibuk mencari kekurangan org lain tapi melupakan kekurangan yg ada pd diri kita sendiri,
    meski ;mulut selalu berdalih bahwa MANUSIA TEMPAT SALAH DAN LUPA> tp jiwa g mampu untuk memahami akan sejatinya perkata,an itu.
    rahayu…

  11. waduh karena kesibukan mencari beras anak istri jadi telat baca komen teman2..
    1. bung olads tetap sehati insyaAllah..
    2. bung pandhita mbok ya jika sdh lurus pikirannya jgn dimencong2kan..
    3. utk teman2 yg lain sy ingin respon sbb:
    samaskl tdk ada niat merusak persahabatan disini, tapi tak akan ada asap jika tak ada api..sebenarnya jika ada yg memahami MUBAHALAH dgn tepat ini bisa menjadi solusi terbaik utk 2 pihak yg beda visi jd ini bukan samaskl sikap putus asa..pembaca bisa menilai kan bhw statement bung sabda sdh final tdk ada koma disitu, artinya BS sdh sangat yakin bhw yg dilihatnya dlm gaib sdh pasti benar sementara dlm tasawuf islam jika kita mengalami hal2 gaib jgn lgs terkesima,ditelan mentah2 krn disana ada iblis setan juga tp dlm versi BS setan iblis tdk ada,disini sj sdh SANGAT BERTENTANGAN DGN AJARAN ISLAM! oleh krn itu solusi terbaik yaitu dgn MUBAHALAH dan ini bkn jalan kekerasan,sok2an krn dgn ini akan terbukti siapa yg benar.krn siapatau BS benar maka sy akn kena laknat,demikian sebaliknya! oleh krn itu mhn dipahami sikap sy ini dgn pikiran tenang..jika dlm komen sy ada kata2 marah,tersinggung memang nabi kita bilang begitu yaitu boleh marah jika agamamu dihina tp jika nanti sdh berhadapn dgn BS sy akan tenang dan banyak istiqfar krn sy sendiri juga sangat takut krn MUBAHALAH ini berarti kita sdh menyerahkan lgs urusan didetik itu juga agar diputuskan oleh YG MAHA KUASA..
    demikian penjelasan sy mudah2an bs diterima tp jika tdk sependpt juga tdk apa2 krn mubahalah ini tdk akan terjadi jika BS menolak.!

    • Buat mas faqir yang terhormat saya kira solusinya tidak perlu dengan muhabalah secara berhadap hadapan karena ALLOH itu maha kuasa maha mengetahui bahkan sebelum seseorang berbicara ALLOH sudah tau jadi kalau nantinya mas sabdo langit salah ucap atau salah pengertian tentang hal2 gaib pasti ALLOH akan mengutuk mas sabdo langit . dan saya yakin ALLOH tidak akan menunggu sampai anda marah2 atau anda melakukan muhabalah baru ALLOH mengutuk mas sabdo langit karena ALLOH itu maha kuasa dan yang pasti ALLOH tidak akan meminta pembelaan dari kita kalau agama ALLOH dihina oleh manusia . Jadi saya harap anda tenang2 saja karena waktunya akan tiba siapa yang benar akan tampak kebenarannya dan yang salah akan tampak kesalahannya .

      salam damai

  12. berikut sy nukilkan kisah mubahalah pd zaman rasul utk menjadi renungan kita dan yg menjadi dasar mengajak BS utk ber MUBAHALAH..

    Mubahalah pada zaman Rasullullah SAW

    Al-Quran surat Ali Imran ayat 61

    Marilah kita menyeru anak-anak kami serta anak-anak kamu, dan perempuan-perempuan kami serta perempuan-perempuan kamu, dan diri kami serta diri kamu, kemudian kita memohon kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, serta kita meminta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta.”

    Ayat tersebut diturunkan saat Rasulullah mencoba mengajarkan Islam kepada kaum Nasrani Bani Najran. Karena tidak menghasilkan kesepakatan apapun, akhirnya mereka bermufakat untuk memohon kepada Allah supaya menimpakan laknat dan azab kepada pihak yang berdusta. Untuk pelaksanaannya, dua belah pihak menetapkan tempat dan waktu penyelenggaraannya. Pada hari H,Rasulullah saw datang mengajak orang-orang yang beliau pandang layak diikutsertakan, yaitu Imam Ali bin Abi Thalib, Fatimah az- Zahra dan dua orang cucu beliau, al-Hasan dan al-Husain yang waktu itu masih kanak-kanak, sambil menggandeng al-Hasan yang sudah agak besar. Di belakang beliau berjalan Fatimah az-Zahra r.a memakai kerudung dan Imam Ali r.a. berjalan di belakangnya.

    Dalam waktu yang bersamaan, datang pula dua orang wakil kaum Nasrani Najran yang semuanyaberpakaian serba indah. Mereka diikuti oleh beberapa penunggang kuda dari Bani al-Harits. Segala sesuatunya telah dipersiapkan demikian rapi. Dua belah pihak bertemu, disaksikan orang banyak dengan hati berdebar-debar memastikan peristiwa penting apa yang akan terjadi. Ketika mubahalah hendak dimulai, dua orang wakil kaum Nasrani Najran mendekati Rasulullah saw, dengan wajah gelisah. Kepada beliau mereka bertanya, Hai Abul-Qasim (nama panggilan Rasulullah saw), siapa sajakah orang-orang yang anda ajak ikut bermubahalah ? Beliau menjawab,Dalam ber-mubahalah dengan kalian sekarang ini, aku mengajak orang-orang terbaik di muka bumi dan termulia di sisi Allah! Sambil mengucapkan jawaban itu beliau menunjuk kepada Imam Ali, bumi dan termulia di sisi Allah! Sambil mengucapkan jawaban itu beliau menunjuk kepada Imam Ali, Fatimah az Zahra, al-Hasan dan al-Husein. Dengan rasa keheranan, dua orang wakil Nasrani Najran itu bertanya lagi, mengapa Anda tidak mengajak orang-orang besar, gagah dan tampan dari pengikut anda ? Rasulullah saw menjawab, ketahuilah, dalam bermubahalah dengan kalian sekarang ini kami mengajak mereka, penghuni bumi yang terbaik dan makhluk Allah yang utama.

    Mendengar jawaban itu, orang-orang Nasrani terpukau,hati mereka menjadi kecut dan gundah. Lalu mereka mendatangi pemimpin tertinggi mereka, seorang uskup, bernama Abu Haritsah. Dengan pikirannya yang terpengaruh oleh kewibawaan Rasulullah saw, uskup itu berkata kepada dua orang wakil Nasrani Najran, Kusaksikan sendiri wajah-wajah mereka (Rasulullah dan Ahlul Bait beliau) sekarang. Seandainya di antara mereka ada yang memohon kepada Allah supaya gunung-gunung itu dipindahkan dari tempatnya, Allah nisacaya akan memindahkannya. Setelah berhenti sejenak, uskup melanjutkan kata-katanya, Tidakkah kalian melihat, Muhammad mengangkat tangan ke atas pada saat ia menjawab pertanyaan kalian ? Benarlah apa yang telah dikatakan al-Masih, Jika orang itu mengeluarkan kata-kata dari mulutnya, kita tidak akan dapat kembali bertemu dengan keluarga dan harta benda kita. Usai mengucapkan kata-kata tsb, uskup yang bernama Abu Haritsah tiba-tiba berkata keras-keras kepada para pengikutnya, Hai, apakah kalian tidak melihat matahari di atas kalian sudah berubah warna ? Bukankah di ufuk sana sudah penuh dengan gumpalan awan tebal ? angin hitam dan merah sudah mulai bertiup kencang dan gunung-gung itu sudah mengepulkan asap tinggi menjulang ! Lihatlah, burung burung mulai beterbangan pula ke sarang masing2 di atas pepohonan!Lihatlah, dedaunan sudah mulai berguguran dan tanah di bawah telapak kaki kita sudah mulai berguncang!

    Maha Benar Allah ! Kaum Nasrani yang turut serta dalam mubahalah itu sunguh-sungguh tenggelam di bawah pengaruh wajah-wajah suci, dan pada akhirnya mereka mempercayai kemuliaan Rasulullah saw di sisi Tuhannya. Mereka terpesonan seraya menundukkan kepala di hadapan Rasulullah saw. Pada saat itu beliau berkata, Siksa Allah menimpa orang-orang Nasrani itu. Kalau bukan karena pengampunan Allah, mereka niscaya akan diubah menjadi kera dan babi. Bagi mereka lembahpun akan berubah menjadi api. Allah akan memusnahkan daerah Najran beserta penduduknya, termasuk burung2 di atas pepohonan. Semua yang ada pada mereka akan musnah.

    • Alhamdulillah Mas Faqir, saya masih sehat berkah doa semuanya.
      Trimakasih atas berbagai tanggapan dan pembahasannya, mengingatkan kembali tarikh Junjunan kita Rasulullah saw. Demikian pula untuk Mas Faqir dan ikhwan/at semuanya, semoga Tuhan selalu berikan jalan lurus bagi yang mengharap ridho Nya.

      Adapun yang dimaksud Mas Faqir,…saya kira semua temen-2 para netter telah memahaminya, semoga hal ini menjadi hikmah, sebab apapun yang terjadi di dunia ini bila disikapi dengan arif dan bijak, tentu Tuhan akan anugerahkan jalan terang untuk membuka pemahaman kita semua.

      Tiada pun Tuhan ciptakan hambanya dalam berbagai kelompok golongan, dalam agama dan keyakinan, suku, dan bangsa-bangsa, tak lain tentu untuk saling mengenal dan menjadikan hamba Nya sebagai ujian dalam menempuh kehidupan ini, Sebab Tuhan tidaklah sulit membuat umat ini menjadi satu.

      Tentang pembahasan hal ghaib tentu ini sangatlah rentan sekali, sebab hal ini dalam pemahaman aqal fikiran sangatlah tipis setipis kulit bawang, dimana hal ghaib memang tidak sesederhana seperti kita mendengar cerita orang lain, kecuali kita alami sendiri.
      Demikian pula berbagai keraguan orang lain yang mendengar hal ghaib tidaklah mudah untuk difahami, seperti halnya peristiwa israa mikraj yang telah membuat berbondong-bondong umat islam pada saat itu untuk kafir kembali. Karena hal ghaib tidak mampu dicerna oleh aqal fikiran.

      Namun Tuhan tidaklah demikian membiarkan hambanya terlunta-lunta dalam kebingungan memikirkan hal ghaib walapun hal itu cukup diyakini saja, atau kalau tak yakin ya terserah, tapi lebih dari itu Allah dan Rasulnya telah berikan berbagai cara untuk menempuh hal tsb, baik melalui berbagai pemuktian ata ilmu pengetahuan seperti Ijtihad, iastikharah dll.

      Mengapa hal ghaib selalu membuat ragu dan tidak percaya bila kita mendengar…?, tentu hal ini karena diakses oleh aqal fikiran saja, namun apa bila kemampuan kita satu frequensi dengan alam ghaib, maka tidaklah sulit menilai dan menimbang sesuatunya.

      Saya yakin semua teman disini pernah mengalaminya walaupun pada taraf yang berbeda, namun bila Tuhan telah berkehendak apapun akan terjadi kepada siapapun, seperti halnya Rasulullah saw pada saat itu, dimana umat nya hanya bermodalkan keyakinan saja, tunduk patuh tanpa bertanya.

      Tapi semua itu tentu bukan bagi Rasulullah saw saja, umatnya pun yakin mampu mengalami hal itu, begitu pula orang lain yang kita anggap berlainan dalam pemahaman dan keyakinan, sebab manusia diberikan kemampuan yang sama, asesoris yang sama, tool-tool yang sama untuk mampu memahami hal tsb, tinggal sejauh mana manusia tsb mengusahakannya, tentu dalam hal ini diperlukan konsep, metode yang akurat agar tidak tertipu oleh godaan syetan.

      Bukankah Jiwa kita ghaib pula…?, demikian pula Ruh kita….
      memahami jasad dengan pengetahuan jasad pula,
      memahami jiwa/sukma dengan pengetahuan jiwa pula,
      memahami ruh dengan pengetahuan ruh pula,
      dan tidaklah manusia diberi pengetahuan tsb kecuali sedikit (Qs Alisraa)
      memahami hal ghaib tentu dengan hal ghaib pula,

      Fungsi-2 tsb semuanya telah ada dalam diri manusia
      “Wanahnu akrobu min habil wariid” (dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya)
      Allah firmankan dengan kata “KAMI”(nahnu), tentu kata “kami” disini mempunyai arti yang luas meliputi lahir dan bathin,

      Bukankah diri kita kelak akan meninggalkan badan wadag kasar…?
      menuju alam ghaib, kubur, barzakh, mahsyar, surga dan neraka.
      dan diri kitapun dulu sebelum lahir kedunia,
      lebih dari itu sebelum janin dalam kandungan..?
      berada dimanakah kita…..?…seperti apakah kita….?

      Maka firman Allah tegaskan :
      ‘bahwa kita semua dahulu dalam keadaan yang tidak dapat disebut”
      dimanakah itu…?, alam apakah itu…?……….alam ghaib kah…..?
      apakah janin,….?
      apakah segumpal darah,….?
      apakah nuftah……?
      apakah sebelum nuftah itu terbentuk ….?
      apakah alam sir…..?
      semua itu Allah berfirman tidak dapat disebut

      Itu semua adalah kalimat bahasa alam fikir, yang disampaikan oleh Allah melalui Firman Alqurán, karena Alqurán memang diperuntukan bagi kaum yang mempunyai aqal fikiran, namun kita semua tahu, tidak semua ayat-ayat Allah mampu di tembus oleh aqal fikiran, sepertihalnya ayat-ayat Mutasyabihat, yang esensinya tidak jelas dan tegas bila difahami oleh aqal fikiran. Sehingga Alqurán ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda sesuai tingkat kemampuannya, baik yang hal yang kongkrit, maupun yang ghaib.

      Hal ghaib bukanlah hal yang aneh dalam dunia spiritual, tetapi hal ghaib pun bisa menipu kita, sebagai mana hal-hal yang kongkrit nyata, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak manusia yang tertipu. Namun itulah sebuah tantangan untuk manusia yang tidak akan tetap tinggal di dunia nyata yang fana ini, sebab kita kelak akan menuju kesuatu tempat di alam ketiadaan yang ada.

      Namun hal ghaib tidak bisa kita nafikan begitu saja dengan teori fikiran, sebab alam fikiran bawah sadar pun telah mampu memasuki hal -hal ghaib tsb, dimana fikiran bawah sadar otak kanan manusia mempunyai kemampuan 88 % dari fikiran sadar otak kiri.

      pada taraf fikiran sadar otak kiri dengan kemampuan 12 %, tidak akan mampu bekerja seperti otak kanan bawah sadar dengan kekuatan 88%.

      Tentu dalam hal ini tidak semua orang mampu mengaktifkan otak kanan bawah sadar(right brain). Yang lebih penting dari itu, otak kiri dengan kemampuan kongkrit materialistik dan serba hitungan, tidak akan mampu menagkap informasi abstrak dari otak kanan bawah sadar, sebelum otak tengah (Mid Brain) diaktivasi.

      Fungsi Mid Brain(otak tengah) adalah sebagai jembatan(Bridge), menyampaikan jutaan informasi abstrak dari otak kanan ke otak kiri, sehingga hal-hal ghaib mampu difahami oleh otak kiri. Dan manusia bisa mampu melihat hal-hal ghaib atapun melakukan sesuatu dengan menutup mata lahir sekalipun, karena fungsi penglihatan bukanlah mata lahir saja, sebagai mana kita bermimpi melihat sesuatu bukan dengan mata kepala.

      Itu baru pada kemampuan otak saja, belum lagi kemampuan penglihatan hati nurani(Qolbu), menurut penelitian para ilmuwan Qolbu(jantung) mampu melihat, dan mendengar dengan kekuatan ribuan kali kemampuan otak.

      Maka tak aneh bila Allah berfirman dan menegaskan bahwa Alqurán berada di dalam dada orang-orang yang ber ilmu.

      Dan Allah menegaskan dalam fiman Nya bahwa:
      yang buta bukanlah matanya, tetapi hati nya
      yang tuli bukanlah pendengarannya tapi hati nya
      Yang buta terhadap Ku di dunia, maka kelak di akhirat akan lebih buta.

      Maka tiadalah sia-sia Tuhan ciptakan Manusia berada pada derajat yang tertinggi dan mulia, Sebab manusia(insaan) telah dilengkapi dengan sifat-sifat ke Agungan Tuhan dalam fitrah Nya.

      Wassalam,

  13. sabda said:SAYA TELAH MENDAPATKAN PEMAHAMAN YANG AMAT SANGAT BERHARGA,
    BETAPA TUHAN ITU LEBIH DARI MAHA SEGALANYA
    DARI SEMUA WUJUD KE-MAHA-AN TUHAN
    YANG TERTULIS DI DALAM KITAB SUCI DAN AGAMA MANA PUN
    ….KISABDO LANGIT …..MAKNA BAHASA DAN KALIMAT DIATAS ARAHNYA BAGAIMANA YA?
    …….
    kalau sekilas saya fahami,
    maksude kisabdo dengan kalimah diatas , tiada maksud mengecilkan arti kitab suci dan agama…
    saya menangkap bahwa beliau ingin menyampaikan lewat bahasa bahwa pengalaman pencapaian beliau dalam mencari dan menemukan Alloh,sungguh SUDAH SAMPAI KELEVEL MAHABBAH kepada Alloh,
    jika sudah mencapai itu maka keindahan tentang Alloh sulit dilukiskan dengan kata-kata…
    dan memang benar sehingga KeAgungan Alloh akhirnya terbuka sedikit demi sedikit…
    yang tidak akan dapat ditemukan dalam penjabaran yang tersirat dan tersurat dalam Alqur’an atau kitab lainnya….
    NAMUN seyogyanya,kisabdo langite memberi kalimahnya,jangan terlalu LEMPENG, lebih di olah lagi,sehingga bagi pemirsa yang masih dalam tahap syareat,hakekat ma’rifat…gak KAGET..
    karena kalimat diatas,SUNGGUH TELANJANG…..
    ibaratnya..benar KATA SITI JENAR..TIDAK ADA AKU YA ADA ALLOH, TIDAK ADA ALLOH YA ADA AKU..
    maknanya bukan berarti siti jenar itu Alloh…
    karena muter bulak balik,alloh itu tidak dimana-mana..lah wong kita ini berasal dari DZATNYA…
    bukan hanya sekedar lebih dekat dari urat NADI,lebih dari itu,jiwa kita raga kita BERASAL DARINYA….
    memang akan menjadi KONTRADIKSI bagi yang belum memahami,malahan jadi ANEH…
    benar juga kata mas faqir, BAHAYA jika dibaca sama orang awam…
    karena kalimat Anda wahai sabda langite terlalu,BERANI,TELANJANG….
    ….jelaskan,gambarkan makna INDAH dari kalimat diatas wahai kisabda langite..
    jadi PENASARAN…ran,ran,ran……..
    wassalam

  14. lah wong kita ini berasal dari DZAT-NYA…
    ————————————————————
    hmmm dari kalimat diatas itu ^, ada kata Dzat (alias KEADAAN/matter)
    kalo gak salah, zat adalah energi yg mengental
    jika para panjenengan dah menelaah zat (semuanya dari skala terkecil/string)
    maka :
    energy of nothing = awal dari alam semesta maupun apa yg disebut goib (krn goib msh
    masuk dalam kelas KEADAAN)

    secara kata, dengan adanya tambahan akhiran -Nya untuk zat menjadi: zat-Nya
    maka
    energy of nothing alias KETIADAAN = kepunyaan/bagian dari/atau emang Alloh ?

    saya kirain
    KETIADAAN = cuma HIJAB Alloh
    simpel aja, karena
    99 nama asmaul husna (maha2) = KEADAAN
    jika ada 1 nama lagi yg belum diketahui
    berarti MASIH ADA YG TERSEMBUNYI dibalik KETIADAAN/energy of nothing/hijab) !

    cukup logis jika Dia dekat tak bersentuhan, Dia jauh tak berjarak,
    tapi juga mungkin bisa bikin lieur kalo difikirin terus mah. :mrgreen:

    fyi lagi,
    – dulu saya kira ruang & waktu = Alloh, tapi ternyata cuma “pasangan” matter aja, krn ruang & waktu ada kalo energi & matter ada
    – tidak ada yg lebih cepat dari kecepatan cahaya, tenyata ruang bisa mengembang lebih cepat dari cahaya

    jadi bukannya tidak percaya dgn kebenaran Al-Quran
    selama nafas masih dikandung badan, Al-Quran adalah anugrah sekaligus cobaan untuk saya
    ——————————————————————————————————–
    jangan sampai MUNDUR KEBELAKANG, SETELAH TERANG KEBENARAN
    ——————————————————————————————————–
    ane ambil resiko sompral untuk mencoba memahami sesuatu walopun ane cuma bisa kopas doank dari hasil ikhtiar para panjenengan.
    hatur nuwun.

    • Kang O’on Yth.

      Pembahsan anda cukup baik meng-ilmiahkan secara metafisika
      memang kalau dzat Tuhan difikirkan akan membuat lieur….
      Karena Alqur’an pun telah menegaskan Dzat Tuhan tidak dapat dicapai oleh fikiran.
      Fikiran hanya mampu menela’ah ciptaán nya saja yang disebut “af’al Tuhan” atau perbuatan Tuhan.

      Mungkin bisa ditambahkan untuk anda pecahkan hal sbb :
      Bahwa Lafadz(huruf) “ALLAH” adalah bukan sekedar Nama panggilan Nya saja, tetapi huruf ALLAH dalam bahsa arab merupakan formula yakni :

      Alif : dzat
      Lam ke I : Sifat (karekter)
      Lam ke II : Asma (nama)
      H : af ‘al (perbuatan)

      Ini sangat sangat logis dan ilmiah bila kita pelajari secara proses kimia fisika,
      sebagai contoh yang benda cair :
      adalah disebut zat cair,
      sifat nya isi tetap bentuk berubah-ubah,
      nama nya “air”,
      perbuatan nya/fungsinya adalah sebagai mana fungsi air pada umumnya yakni mengalirkan sesuatu dll.

      contoh kedua benda padat :
      adalah zat padat
      sifatnya bentuk ber ubah-ubah, isi ber-ubah-uabah
      namanya : kayu, batu dll
      perbuatannya/fungsinya : sebagai mana fungsi manfaat benda tsb
      demikian pula benda Gas, dll, mempunyai nama dan sifat juga perbuatan yang ber-beda, demikian pula fungsi dan perbuatannya.

      Yang tsb diatas adalah jenis makhluq(ciptaan), yang tentu sangat berbeda jauh dengan Pencipta.

      Selanjutnya demikian pula Tuhan, telah sampaikan formula dengan nama panggilan Nya dalam ajaran islam yaitu ALLAH (Dzat, Sifat, Asma, Afál). Baik Dzat Nya, sifat, asma, maupun af’al mempunyai komposisi yang jauh berbeda dengan apa yang diciptakan.
      Dan kita semua harus tahu dan menyadari Tuhan tidak membuat sesuatu itu menjadi ada(wujud) selain Nya , tapi sekedar mencipta (titik), sebab yang Wujud(ada) sesungguhnya hanya DIA dengan segala sifat kekekalannya, sedang makhluq(ciptaan) hanya sebuah ciptaan saja, maka jika Tuhan berkehendak jadi, maka jadilah (kunfayakun).

      Jadi jelas disini kita dapat menyadari arti kata “MENCIPTA”, mempunyai pengetian ibarat kita menciptakan sesuatu melalui ide yang dituangkan dalam kertas melalui gambaran-gambaran sesuai maksud kita (pen).

      Maka dari itu disebutkanlah apa yang diciptakan Tuhan sifat nya fana(sementara). sebab bukan wujud(ada) yang sebenarnya.

      Mungkin Kang O’on juga bisa meneliti arti berikut ini, dan silakan simpulkan, biasanya kesimpulan yang dibuat Kang Oón sangat menarik untuk disimak, yaitu sbb :

      Adam = artinya TIDAK ADA
      HAWA = artnya “Yang kurindukan”, semacam hasrat, keinginan yang didasari oleh nafsu. Maka bisa dibayangkan bahwa yang “tidak ada”, mempunyai pasangan “nafsu”, maka kejadiannya seperti kita semua ini.

      Disebut pula ADAM adalah gambaran Tuhan, karena memang dilengkapi oleh 4 sifat-sifat Tuhan (hayyun/hidup, samiún/pendengaran, bashirun/penglihatan, mutakalimun/pengucapan)

      Namun Tuhan juga melengkapi Adam dengan Nafsu dalam jiwa nya, dimana dari beberapa jenis nafsu merupakan lawan keterbalikan dari sifat baik dalam fitrah manusia, dan tetaplah karena kesinambungan hidup manusia dengan nafsu, maka Tuhanpun memanggil dengan nafsu yang baik(muthma’nah), atau disebut jiwa yang tenang yang rela kepada Tuhan.

      Manusia telah diberikan kemampuan atas aqal fikirannya untuk menemukan Tuhannya melalui petunjuk Alqurán, yang disana disebutkan terdapat 20 sifat Tuhan, dan 99 Nama Tuhan, serta segala perbuatan Tuhan atas ciptaannya dijagat raya seisinya, sehingga Tuhan bisa dipersepsikan melalui pemahaman aqal fikirannya, namun tidak bisa dilihat dengan mata lahiriyah, kecuali dilihat dengan ketajaman mata hati.

      Sehingga manusia diharapkan mampu menemukan Tuhan Nya, sebab asal nya dari Nya dan kembali kepada Nya sebagai CIPTAAN saja. Dan tentu nama Tuhan yang disebut ALLAH, adalah hanya NAMA sekaligus FORMULA untuk mengetahui Nya, siapa SESUNGGUHNYA yang ada dibalik Nama ALLAH. ?,.

      Disebutkan oleh para ahli ma’rifat bahwa DIA sesuai sifat nya adalah sesuatu DZAT YANG AGUNG YANG TIDAK BISA DI UMPAMAKAN DENGAN SEGALA SESUATU APAPUN
      DIA tidak bertempat, tidak berupa/berwarna, disebut Dzat Laysa Kamitslihi.

      Dan bila dikatakan Ghaib, tidakah sekedar Ghaib atau Ghoibul ghoib, namun lebih dari itu yang tidak bisa digambarkan oleh aqal fikiran, karena menurut para ahli makrifat walaupun sudah ketemu dan bertemu dengan NYA, aqal fikiran tidak bisa menggambarkan Nya, karena keburu terhalang oleh suatu keterbatasan, yakni kita hanyalah sebuah ciptaan(makhluq) takan mampu menandingi Sang Pencipta, alias tidak sejajar tidak setara dengan Nya (WALAM YAKULLAHU KUFUWAN ÁHAD).

      Mohon maaf sekedar sharing dengan Kang Oón.

      trims,
      salam rahayu

    • astrojim
      ne! Adam & Hawa itu nama dari manusia pertama loh yg dibikin dari tanah, kaya bikin patung trus ditiupkan roh, bukan tiada dan kemudian bernafsu, masa sih gak percaya ma…….he3
      (mohon maklum, sy sama sekali blom tau tentang maksud/simbol dari huruf2 yg dipakai pada kitab)

      tapi setelah saya ngelamun…

      Adam & Hawa
      berarti manusia adalah mahluk tercanggih, hasil dari saripati energi dan materi melalui proses panjang yg maha rumit, jadi:

      PRADUGA PERTAMA

      personally, tidak sekedar arti pasangan tapi juga siapakah Adam & Hawa yg berupa manusia pertama, jika berpatok pada terjemahan: bahwa beliau tercipta dari tanah, maka (maaf, ya sy ada keterbatasan doong)
      agak kurang logis jika tercipta dgn (hanya) JADILAH! (titik), karena tidak ada bukti & fakta bahwa SEMUA CIPTAAN-Nya TIDAK melalui proses & diantaranya saling mempengaruhi (walopun kecil/kurang signifikan tapi tetap ada efeknya)
      umunya suatu proses dimulai dari terkecil/sederhana kemudian berekspansi menjadi besar/luas/rumit

      scr ringkas lebih spesifiknya evolusi “kera menjadi manusia” cukup logis seperti kapal dari yg CUMA asal bisa berjalan diatas air hingga kapal pesiar/induk & kapal selam peluncur balistik

      ip(tek) juga adalah tiang agama sekaligus tiang pengalaman gaib

      logis juga jika sukma/guru sejati maupun arwah yg menyebabkan suatu mahluk bisa dibilang: “seseorang” – telah tercipta jauh hari sebelum bumi terbentuk, wujud aslinya sebut saja goib (informasi)

      seperti yg telah kang Olads jelaskan bahwa lafadz Allah = formula
      maka suatu sukma/bentukan goib berupa informasi yg belum tentu bisa didatakan, tapi bisa disebut menjadi bagian dari manusia/raga yg sempurna

      kera terbentuk dari mahluk hidup paling kecil berupa sel (apa yg saya maksud sel tercipta seperti tumbuhan yg muncul dari tanah), seiring waktu kemudian bercabang/bermutasi :
      1.–> tetap kera, hingga terbagi lagi menjadi banyak jenis
      2.–> mid-tech monkey/yg berbulu lebat hingga yg berjalan tegak
      3.–> hi-tech “monkey”/manusia (raga yg sempurna)
      sukma/guru sejati “seseorang” bisa “masuk”/terserap ke suatu raga pada tahapan/cabang dan spesifikasi ketiga ini

      manusia awal terbagi dua jenis (kelamin), anggap aja dulu manusia awal masih lebih stabil jiwanya sehingga planet tempat berpijaknya bisa disebut surga, namun dimana semakin rumit/canggih suatu sistem/mahluk maka peluang “error” semakin besar, “error” itulah sebagai nafsu, ego, penasaran dsb
      “error” terjadi bukan tanpa pemicu/godaan
      jika pada kitab/”teknisnya” makan buah khuldi, maka bukankah jadi mirif dgn jika seseorang minum (minuman beralkohol) kemudian perilakunya menjadi berubah

      mengapa beliau dikatakan diusir/diturunkan dari surga?
      well, setelah makan buah khuldi perilaku “fatal” beliau adalah (maaf) reproduksi,
      ya tau sendirilah jika terbiasa hidup “senang” ala “anak”2 kemudian berubah dewasa (bereproduksi),
      perubahan kebiasaan tersebut membuat (planet) surga menjadi (SERASA, kemudian dikenal dgn) bumi,
      ya (lagi) tau sendirilah bagaimana rasanya hidup di bumi yg tentu saja ada perbedaan kondisi/situasi/rasa dibanding masa lalu/kemaren (maupun sewaktu disebut dgn surga).

      Jika arti Adam & Hawa seperti yg telah kang Olads sebutkan, maka itu merupakan clue untuk menelaah proses terlebih dahulu dalam mengenal Tuhan,
      jika Tuhan tidak mungkin bernafsu (dalam mengadakan/menciptakan)
      maka “disamping”-Nya terdapat informasi yg belum tentu bisa didatakan (paling/lebih daripada goib), Tuhan tanpa bernafsu-pun, informasi(-Nya) tetap akan menyebabkan kita semua skrg ada

      lantas, mengapa kata informasi dapat diketahui kita hingga saat ini, dikarenakan sukma/guru sejati itu terkoneksi dgn raga walopun masih cuma “arus” (-)nya saja (stand-by mode), dan dgn usaha/ibadah/laku prihatin/spiritual-lah bagai saklar yg menghubungkan “arus” (+)nya pada raga (rasanya spt pengalaman gaib, meraga sukma, Isra Mi’raj dsb),
      sayangnya kapasitas raga (otak) gak mampu menampung semua informasi Tuhan yg ada pada sukma, sehingga otak tersebut tidak mampu/sinkron (KETERBATASAN) dgn 5 panca indera untuk receive/send kata2 tentang Tuhan secara detil.

      Apa yg bisa saya petik, selama masih bisa ditelaah dgn hukum alamiah sebab-akibat, maka pengalaman gaib dari siapapun BELUM TENTU tidak benar!

      tambahan sotoy:
      mengapa manusia (hi-tech animal) dikatakan lebih sempurna daripada jin, malaikat dan binatang lain?
      tanpa bermaksud merendahkan jenis mahluk lain
      manusia bisa me-menej (menjadi khalifah) benda padat, cair, gas dll dan mempunyai tubuh rangkap,
      scr alamiah/”otomatis” jin & malaikat dapat berjalan/berpindah cepat melewati jarak yg jauh, tapi manusia kudu berusaha dulu bagaimana caranya (usaha berbuah nilai plus),
      kecanggihan yg dialami sebagian dari manusia adalah mengalami apa yg disebut dgn pengalaman gaib.

      serasa tidak pernah bosan untuk selalu diingat, hikmah dari pengalaman gaib seakan2 bagai suatu pesan untuk menelaah (terutama) penyebab apa yg banyak ditakuti banyak mahluk (bencana, kematian hingga kiamat), penyebab utamanya: perilaku diri sendiri.

      kecanggihan manusia/mahluk yg berakal, bernafsu, ber-ego dll, berkontribusi lebih ke (versi dari skenario “panggung sandiwara”) kiamat pasti terjadi (seperti OS komputer yg crash, harus RESTART kemudian updating)
      apa yg saya fahami dari arti alam fana adalah bagai versi beta software (kehidupan),
      apa yg diwahyukan/disebut/melalui nabi/rasul dsb bagai memberitahu bahwa ‘tuk selanjutnya:
      “You know the whole song, so I dont have to sing it for You”.

      PRADUGA KEDUA…dst
      teuing can katekkan, canggih (CAN kapanGGIH) teuing
      dalam menelaah ilmu Allah (sbg formula), terhadap ciptaan-Nya saja, suatu jawaban pertanyaan malah akan menyebabkan rentetan pertanyaan yg lain alias terasa dekat dgn gaib.

      hatur nuhun kang Olads, elmu yg sangat bermanfaat buat sy sbg motiivasi untuk mengenal arti dari gaya tulisan pada Qur’an, yg setau sy hanya berbeda aja dgn huruf arab “gundul”.
      Shalom Aleichem. Yoroshiku Onegai shimasu

  15. seperti sy katakan MUBAHALAH ini tdk akan jadi jika BS menolak maka dgn komen beliau tgl 26 maret itu(sayang penempatan komen tdk sesuai tanggal sehingga kesannya tdk saling bersambung) maka bisa disimpulkan bhw niat sy utk bermubahalah ditolak scr halus. tentunya sy tdk dpt memaksa krn niat sy sebenarnya hanya mencari kebenaran. dan yg penting digarisbwhi BS sdh mnegakui bhw apa yg disaksikan dlm gaibnya blm tentu benar jadi dgn sendirinya bbrp point pd tulisan diatas bisa diedit/diralat agr kami umat islam tenang..

    hal lain yg perlu diingat adalah judul blog ini adalah INGIN MEMBANGUN INDONESIA YG BERBUDI PEKERTI LUHUR. tp bgm bs membangun budi pekerti luhur jika ada pemeluk agama lain (islam)merasa dilecehkan? maka misi BS ini akan sia2 krn kami umat islam menolak dan bahkan melawan.! jadi mohon bung sabda lbh bijak lagi lbh berhati2 lagi sehingga semua umat beragama bisa menerima isi blog ini.

    pada akhirnya sy pribadi sbg muslim sangat tdk enak jika kita harus bersitegang bertengkar apalagi memaki2 saling menyalahkan krn itu bertentangan dgn nilai islam. maka dr itu sy salut dgn bung olads yg bs menampilkan islam yg wise,meski sempat terpancing dgn bung pandhita(BP) ya (hehehe) tp respon itu juga wajar krn BP terlalu berlebihan..kalo boleh saran kpd BP mari kita tampilkan islam yg sejuk yg wise krn tdk semua pembaca blog ini muslim. siapa tau dgn akhlak yg baik ALLAH SWT memberi hidayahNYA..komen anda yg terakhir sdh bagus mhn dipertahankan jgn sampai kita sesama muslim malah bertengkar slg menyalahkan krn nanti yg kita sendiri yg rugi. mudah2an sepakat ya bung pandhita..

  16. sugeng dalu ngaturaken kagem kakang mas sabdo langit. meniko pepanggihan maleh kaleyan kulo wahyu wonten wedal meniko. Saya terpesona sekali membaca tulisan panjenengan tentang pengalaman gaib sampai saya baca berulang2 tapi ada sesuatu yang mengganjal krn ada yang kurang lengkap yg panjenengan tuliskan di atas mengenai RAHASIA BESAR kalau panjenengan kerso la mbok nggeh kulo diparingi sumerep rahasia meniko . soalnya saya penasaran sekali. kalau panjenengan khawatir dibaca oleh orang yg belum siap bisa panjenengan ampaikan di email saya pribadi : wahyu_mdc@yahoo.co.id
    dan saya jamin kerahasiaannya untuk menambah wawasan saya yang haus akan ilmu orang hidup sekarang maupun hidup selanjutnya. Matur Nuwun

    salam sih katresnan
    wahyu mk

  17. wolo wolo kuwato

    sepesial buat mas faqir dan mas sabda.

    saya pernah baca komen anda berdua tentang:
    masalah setan= “bagaimana pada bulan romadhon dimana setan dibelenggu tetapi masih saja terjadi tindak maksiat dan kejahatan?”
    mas sabda berpendapat setan sejatinya adalah hawa nafsu kita.
    untuk menjawab pertanyaan diatas menurut saya dengan logika “adanya sesuatu itu karena tidak adanya sesuatu”
    Sebagai contoh:
    Dingin itu ada, tetapi sebenarnya dingin itu ada karena tidak adanya panas.
    gelap itu ada, tetapi sebenarnya gelap itu ada karena tidak adanya cahaya.
    kejahatan, maksiat itu ada, tetapi sebenarnya kejahatan itu ada karena ketiadaan Tuhan dihati manusia.Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.

  18. wolo wolo kuwato

    Faqir said:
    Maret 24th, 2010 pukul 21:20
    bung olads yg baik,sejak sy tau blog ini dan baca komen2 anda hati sy selalu pas atau plg tdk memahami komen anda. begitu juga bung sabda ketika membicarakan hal2 yg bukan gaib sy banyak setuju tp ketika berbicara hal2 gaib yg sebenarnya hanya Allah Yg Mengetahui.. nah disini bahasa bung sabda sangat pasti,sanagt percaya diri bhw yg dilihatnya sdh benar, pdhl dlm Quran tdk begitu seperti statement yg ini:

    Konon menurut cerita orang tua kami, leluhur-leluhurku yang namanya tersebut dalam silsilah, dan pernah aku temui di dalam dimensi gaib itu, ada yang beragama Islam, ada yang non Islam. Eyang canggahku bahkan penganut kuat ajaran Kejawen. Aku mulai berfikir dan bertanya, mengapa beliau masih bisa kutemui dalam keadaan baik-baik semua ? Jika agama di dunia ini yang benar hanya satu, mengapa beliau semua tetap dalam kondisi baik. Sebab waktu itu bayanganku sebagai “anak kemarin sore” yang masih awam, jika si A tidak memeluk agama ini, itu … berarti salah dan menjadi orang tersesat, maka mereka tak akan diterima di sisi Tuhan. Tetapi kenyataannya kok demikian adanya ? Mengapa mereka yang selain agama Islam kok tidak dalam siksaan Tuhan ?

    bung olads apa bs melihat betapa bahaynya statement ini dibaca oleh muslim yg msh labil,maka dia bs simpulkan islam ini tdk penting lg,yg penting ckp berbuat baik dst..
    jadi maaf bung olads selama bung sabda tdk mencabut statement2 yg meresahkan dan meminta maaf kpd kaum muslimin maka ajakan MUBAHLAH INI HARUS DITERUSKAN, KRN HANYA DGN INI KITA BISA TAU SIAPA YG BENAR SIAPA YG SALAH..dan ini juga jurus pamungkas Rasullullah SAW ketika berhadapan dgn pendeta yahudi dn nasrani!

    SAYA TIDAK DAPAT NGASIH KOMEN TENTANG HAL DIATAS TETAPI MUNGKIN
    LINK BERIKUT DAPAT MEMBANTU DAN MEMBUKA MATA DAN TELINGA HATI KITA.
    http://www.gagakmas.org/qolbu/?postid=186

  19. Pengen ikut komentar, nanti malah dikira membela yang satu terus ngroyok yang lain. Sepertinya tembang kinanthi di bawah ini isinya agak mirip dengan kejadian antara Ki Sabda Langit dengan saudara Fakir, suatu saat pasti ktetmu titik temunya.

    KINANTHI

    Pangeran Siti Jenar matur,
    Nggen amba purun mbawani,
    Medhar Gaibing Pangeran,
    Awit Allah sipat Asih,
    Asih samining tumitah,
    Saben titah angranggoni.

    Nganggowa ugering ilmu,
    Kang abuntas den atitis,
    Sampun ngantos selang sebat,
    Mindhak abebingung piker,
    Amet ansar dadi sasar,
    Karana kurang baresih.

    Pedah punapa mbebingung,
    Ngangelaken ulah ilmi,
    Jeng Sunan Giri ngandika,
    Bener kang kaya sireki,
    Nanging luwih kaluputan,
    Wong wadeh ambuka wadi.

    Telenge bae pinulung,
    Pulunge tanpa ling-aling,
    Kurang waskhitha ing cipta,
    Lunturing Ilmu Sejati,
    Sayekti kanthi nugraha,
    Tan saben wong anampeni.

    Pangran Siti Jenar matur,
    Paduka amindho kardi,
    Ndadak amerangi tatal,
    Tetelane ing dumadi,
    Dadine saking nugraha,
    Punapa boten ngalami.

    Sunan Giri ngandika rum,
    Yen kaya wuwusireki,
    Tan kena den nggo rerasan,
    Yen ngebreh amedhar wadi,
    Pangeran ora Kuwasa,
    Anane tanpa ling-aling.

    Endi kang ingaran Luhur,
    Endi kang ingaran Gaib,
    Endi kang ingaran Purba,
    Endi kang ingaran Bathin,
    Endi kang ingaran Baqa’,
    Endi kang ingaran Lathif.

    Endi kang ingaran Besus,
    Endi ingaran Birahi,
    Yen Baqa’ mbabar walaka,
    Bakal bubur tanpa bibit,
    Mangka Pangeran Kang Nyata,
    Ora kena den rasani.

    Pan Ora kena dinumuk,
    Anane wahana Gaib,
    Matur Pangran Siti Jenar,
    Sedya purun amabeni,
    Bantahan masalah rasa,
    Sinapih kang Para Wali.

    Dhuh sanak sekalihipun,
    Ywa tansah aben prang sabil,
    Prayogi kanyatakena,
    Wonten ing nggon kang asepi,
    Samun sepen sepi hawa,
    Sarahsa saged anunggil.

    Wonten kawekasanipun,
    Yen mukid yekti karadin,
    Jeng Sunan Ing Giri Gajah,
    Wrin kedhaping sambaing liring,
    Sabdaning Pra Auliya’,
    Lajeng angandika aris.

    Heh Syeh Lemah Bang,
    Sireku aja pijer madoni,
    Besuk ing ari Jumungah,
    Padha musyawaratan batin,
    Yekti katandha kanyata,
    Lelere asmareng ilmi.

  20. Alhamdulilllah Mas Sabda telah sampaikan jawaban atas sanggahan Mas Faqir, dan mudah-mudahan bisa lebih membuka tentang pemahaman kita semua. Demikian pula yang MAs Wolo sampaikan mengenai penafsiran tentang kata KAFIR di website http://www.gagakmas.org/qolbu/?postid=186.

    Tentang permasalahan Kafir yang artinya Tertutup, sering menjadikan kata kalimat yang mudah meluncur, terkadang kita tidak menyadari atas permasalahannya, satu contoh yang mudah,…. kita bisa menjadi kafir/kufur atas nikmat hidup ini bila kurang bersyukur. Demikian pula kata Kafir sering digunakan untuk memberi Cap dan Hukuman kepada yang pendapat nya menyimpang atau kepada non islam. Padahal kita mungkin saja bisa ber iman pada sebagian ayat Alqurán dan kafir pada ayat lainnya dalam penilaian sendiri maupun penilaian umum. Sebab tidak semua penafsiran tentang hukum Alqurán menjadi kesepakata mayoritas, pada kenyataan nya berbagai pendapat dan penafsiran telah menjadikan islam terbagi dalam beberpa aliran dan firqah-2.

    Apa yang dialami dalam peristiwa ghaib Mas Sabda pada usia 5-8 tahun tentu bukan atas kehendak nya sendiri, tentu semua yang terjadi atas idzin Tuhan apakah hal baik maupun buruk. Tetapi Tuhan telah sampaikan batasan untuk menjadi pedoman hambanya dalam firman Nya bahwa,”yang baik datang nya dari Aku, sedang keburukan dari dirimu sendiri”, namun bisa saja manusia mendapatkan sesuatu yang berada pada keraguan, apakah sesuatu datang nya dari syetan atau dari Tuhan….?, namun demikian Tuhan pun tidak membiarkan hambanya dalam keraguan terus menerus, dan Tuhan perintahkan pada hambanya agar hati dan fikiran kita selalu Khusnudzon kepada Allah, dengan tujuan agar trhindar dari segala keraguan dan keburukan yang menjerumuskan.

    Maka keyakinan itu sangatlah rentan dan tipis mudah sobek, serta licin mudah tergelincir, dalam aqal fikiran, itulah kelemahan manusia, namun toh Tuhan telah melengkapi manusia agar mampu menemukan HAQIKAT(kebenaran yang sebenar-benarnya) dari segala sesuatu agar tidak mudah keliru.

    Apapun keyakinan manusia sebagai makhluq Tuhan, adalah atas petunjuk hidayah Nya, demikian pula petunjuk hidayah tidak cukup tanpa TAUFIQ / pertolongan Nya. Siapa yang ber-haq mengatur dan menempatkan keyajkinan pada hati manusia….?, apakah islam, atau non islam, toh hal itu merupakan HAQ preogratif Tuhan.

    Nabi pun tidak bisa merubah keyakinan atas pamannya Abu Tholib, walaoupun paman nya menyuruh kepada anak nya yaitu Sayidina Áli untuk beriman mengikuti Nabi Muhammad, karena Abu Tholib yakin atas ajaran Nabi Muhammad, tapi keyakinan Abu Tholib rupanya mempunyai pilihan sendiri, yaitu tetap menganut agama nenek moyang nya yaitu tetap meyakini Allah sebagai Tuhannya, namun melalui berhala latta & uzza, tidak mengikuti Nabi Muhammad. Demikian pula seperti hal nya Yahudi tetap meyakini Allah, namun tidak mengikuti Muhammad.

    Selanjutnya bagaimankah nasib Bunda Siti Aminah yang melahirkan Nabi Muhammad, dan Ayahanda nya Abdullah, juga kakenya Abdul Mutholib sebagai tokoh besar bangsa quraiys…?. Beliau kakek nya Nabi adalah pengurus ka’bah masjid Makkah, dimana disana berada patung latta-uzza untuk disembah. Bagai mana keadaan di akhirat tentang mereka semua yang meninggal sebelum islam Muhamamad…?, Apakah beliau baik-baik saja atau mendapatkan siksa dari Tuhan ….?.

    Bagi kita umat islam akan berprasangka…hanya Nabi dan Allah yang tahu.
    kecuali kita diberi tahu oleh Allah, sebagai mana Mas Sabda diwaktu usia 5-8 Tahun bertemu dengan kakek moyang nya tanpa di inginkan. Fenomena seperti itu tentu banyak yang pernah mengalami nya, dan akan menjadikan hal yang aneh, bila kita konversikan dengan hukum islam secara kaku.

    Kecuali kalau kita menguasai pengetahuan hal ghaib, tentu tidaklah sulit walau dalam perbedaan dimensi ruang dan waktu seperti apapun. Demikian pula tidaklah sulit kita bertemu dengan Jiwa dan Ruh kita sendiri, karena tiap detik dan tiap tarikan nafas kita selalu merasakan hidup dalam dua dimensi, terutama dalam peristiwa umum disaat tidur, dimanakah keberadaan jiwa kita sebagai diri kita yang sejati….?.

    Namu statment Mas Sabda atas pernyataan tsb adalah tentu hanya mampu dirasakan oleh dirinya sediri, kalaupun ada keraguan atas kebenaran tsb pada orang lain adalah wajar, bahkan sebagai bahan kajian dan sebagai pengujian diri untuk umat islam agar selalu memikir-mikirkan tantang hal ghaib karena itu ciri orang yang beriman. Karena pada haqikat nya keyakinan islam tidak bisa hanya tertumpu pada bukti sejarah seperti benda-benda kongkrit Masjid, Ka’bah, dan batu hajar aswad. Kita semua beriman dan percaya kepada sesuatu yang tak tampak mata lahir, yakni kepada hal yang ghaib dimana kelak kita akan menuju ksana.

    Setiap manusia yang mengalami hal ghaib tentu akan merasakan ke heranan yang amat sangat, dimana aqal fikiran tidak mampu memahaminya, karena aqal fikiran sehari-harinya selalu berhadapan dengan warna dunia yang penuh tipuan. Sehingga atas keheranannya tsb, timbulah pertanyaan-pertanyaan yang sulit terjawab, bahkan atas keheranannya melahirkan kesimpulan dan kata kalimat yang amat sangat tak terhingga dalam perasaannya. Bagi yang sering dan pernah mengalami hal ghaib, ataupun yang mampu melihat haqikat atas sesuatu dalam sehari-harinya, hal tsb sudah menjadi terbiasa, sehingga kebijakan akan tumbuh dengan baik atas dasar kearifan nya, dimana ke Arifan adalah sifat mngetahui atas haqikat sesuatu yang dianugerahkan oleh yang Maha Tahu.

    “Orang yang beriman adalah yang percaya kepada perkara ghaib, dan yang mendirikan shalat, dan yang menafkahakan sebagahagian rezeki yang telah dianugerhkan atas mereka, dan mereka yang percaya kepada berbagai perkara telah di turunkan kepada Nabi Muhammad dan berbagai perkara yang diturnkan sebelum Nabi Muhammad”.(Qs.2:2-3)

    Ayat tsb diatas adalah menjelaskan bagai mana konsep orang yang ber iman kepada Tuhan, baik terhadap risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad, maupun sebelumya, seperti halnya Zabur, Injil, Taurat sebagaimana disebut agama langit.

    Selanjutnya bagaimanakah dengan kepercayaan selain agama langit….?,
    atau yang disebut istilah agama bumi, seperti, hindu, budha, konghucu, zoroaster, kejawen, kisunda, ataupun keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Tunggal, dan keyakinan tsb tumbuh dari sejak Nabi Adam. Dimana nama islam (agama Ibrahim) belum ada sama sekali. Keyakjinan tsb menurut penulusuran terdapat dijawa barat suku badui.

    Apakah inipun termasuk perkara yang diturunkan Allah sebelum Nabi Muhammad…?, karena agama bumi menurut sejarah bersumber dari putra Nabi Syits yang bernama ANWAR, dan putra Nabi Syit yang satunya lagi bernama ANWAS yakni yang menurunkan para Nabi sebagai agama langit.

    Salam,

  21. BISMILLAH HIRROHMAN NIRROHIM
    sebelum ada apa apa ya hanya ada Alloh
    Huwal Awwalu, Yang Maha Awal…
    lalu dengan Kekuasaannya Alloh menciptakan untuk pertamakali ialah Nur Muhammad
    sebelum ada langit,bumi,malaikat,jin,manusia matahari dan lainnya Alloh menciptakan Nur Muhammad.
    Nur Muhamad adalah ciptaan Alloh yang paling pertama dan yang paling tercantik dan terindah ( bukan berarti perempaun )
    kemudian Alloh berkehendak menciptakan lainnya….
    terciptalah Arasy ( singgasana Gusti Alloh yang berada diatas langit ketujuh diatas laut syurga )
    ditopang oleh 2 malaikat penopang arasy…
    kemudian Alloh menciptakan Pena ( sang penulis Ayat Alloh ) dan lauful almahfuz ( Kitab Induk kejadian )
    pertama yang ditulis oleh pena di kitab lauful al mahfuz ialah ( Lailla Haillallah Muhamad Rosullilah ), kemudian untuk yang kedua kalinya pena disuruh menulis ASAMANYA BISMILLAH ARROHMAN ARROHIM..
    diriwayatkan hingga ribuan tahun hanya menulis Asma BISMILLAH..sunggug Agung…
    Lalu Alloh mengistirahatkan Nur Muhammad dalam 12 periode digantung di Arasy dalam Haitsu Masya Alloh selama sekitar 40rb tahun….
    setelah itu dari bahan Nur Muhammad, Alloh kemudian menciptakan Langit dan Bumi, Para Malaikat dan Ruh ruh para Nabi manusia dan lain sebagainya…
    saat Alloh menciptakan langit dan Bumi dalam 6 Masa Alloh bersabda ” SUMMAS TAWA ILLA SAMAI WAHIYA DUKHONUN FAKHOLALLAHA WALIL ARDI TIYA TAW’AN AWKARHAN QOLATA ATAINA TOIIN ” …” tatkala Alloh menciptakan Langit dan Bumi , saat itu Langit masih MENJADI ASAP, kemudian Alloh memerintahkan keduanya langit dan bumi untuk MENGHADAP MEMENUHI SEGALA PERINTAHNYA..keduanya menjawab KAMI DATANG DENGAN SENANG HATI…” alfussilat ayat :11
    kemudian roh roh itu dikumpulkan dalam alam roh dengan senantiasa bertasbih..
    setiap roh telah memiliki buku kehidupan masing-masing,tanggal hidup dilahirkan,nanti jadi apa, matinya kapan sudah ada dalam diri setiap ruh masing-masing…
    jika masanya tiba..dituplah roh kedalam rahim, lalu disempurnakan kejadiannya, darah dibungkus daging,dikasih tulang dibungkus lagi daging sehingga ada yang sempurna kejadiannya ada yang tidak ada yang terus dilahirkan kedunia ada yang tidak ” semata mata Alloh hendak memberikan GAMBARAN sesungguhnya ketentuan Alloh adalah seperti itu dan untuk menjadi pelajaran bagi manusia yang senang berpikir agar mensyukuri nikmat Alloh..SUNGGUH JIKA ALLOH BERKEHENDAK KEPADA KITA UNTUK TIDAK MENGHIDUPKAN KITA..niscaya kita tidak dapat merasakan apa yang namanya HIDUP, dan merasakan HIDUP didunia….BERSYUKURLAH…dan jalan yang terbaik ialah dengan SHOLAT …sempurnanya doa adalah sholat..sholat adalah implementasi rasa syukur yang terbaik dalam bersujud syukur memuja dan memuji Alloh………….
    bersambung…
    WASSALAM

  22. Ngglosor Madhep Wetan

    Wah wah wah… rame yaaa….
    Yang satu berbagi pengalaman metafisik, yang lain menyanggahnya dengan filsafat agama (theologi)…. yo ndak nyambuuuunnnnggg……
    Pengalaman metafisika itu seperti nonton tv, hanya begitu saja menikmati dengan penginderaan metafisik. Kalau si penikmat menceritakan ulang pengalamannya, tentu ada kemungkinan kesalahannya karena terlalu banyak hal yg tersaji.
    Bukan… bukan kesalahan… tetapi hanya kurang lengkap saja…
    sementara theologi ? ini adalah hal yg sangat berbeda dibandingkan dengan pengalaman metafisik.
    Theologi adalah usaha manusia [belaka] untuk mempola-pikirkan metafisika, termasuk Tuhan di dalamnya. termasuk sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan doktrin agama.
    Jaman dulu orang yg memiliki pemahaman yg lemah terhadap doktrin agamanya, bisa dipastikan akan berpindah ke doktrin lain yg dianggapnya lebih sempurna.
    Masih ada unsur kebohongan dan pembodohan di dalam doktrin agama, karena memang kalau mau jujur ini adalah hasil dari buah pikir manusia.
    Berhati-hatilah terhadap hidup dan yg menghidupi……
    Jangan semata2 bersandar dengan kalimat : “kata orang begini……”
    Orang yg kita anggap suci belum tentu sesuci anggapan kita, karena dia masih saja manusia belaka ……

  23. Ngglosor Madhep Wetan

    Dan masalah kesucian pribadi, hanya pribadi yang bersangkutan dan Tuhan-lah yg tahu.
    Kemampuan seseorang akan kemampuan atau pengalaman metafisika tidak bisa diukur dari kesuciannya, melainkan semata dari olah rahsa-nya.
    Ini sama saja dengan seorang dokter atawa insinyur (ilmuwan) yg mau belajar untuk meraih suatu tingkat pencapaian keilmuannya, dan bukan hanya berdoa semata tanpa usaha.
    memiliki iman itu juga penting, karena dengan iman kita bersandar kepada Tuhan, yg berarti bersandar pada kebenaran. Menyembah Tuhan tanpa ampun tanpa landasan akal budi adalah merupakan kesia-siaan.
    Banyak orang berbuat jahat atau menjahati orang lain, melakukan sembahyang luar biasa mengharapkan pengampunan dari Tuhan, berderma dg harap rejeki yg didapat secara culas dan curang dapat diputihkan menjadi halal. Ini adalah contoh beriman yg ngawur.
    Selama banyak orang beriman dg ngawur & maunya sendiri (seenaknya sendiri) – semua dosa & luput dapat diselesaikan dengan logika dan bukan dengan perubahan sikap bathin, niscaya negeri ini tidak dapat bangkit dari kubur keterpurukan.
    Masih tetap mempertahankan sektarianisme & primodialisme agama secara picik ?
    Pikir lagi, lihat bangsa2 lain yg menjadi lebih besar dari kita…. Lihat juga bangsa2 yg tadinya besar kemudian menjadi terpuruk….
    Jika ingin bangsa menjadi besar, lihat diri-sendiri dulu…. bangsa yg besar tidak mungkin tercapai jika rakyatnya masih ngawur, masih mementingkan sektarianisme & primodialisme agamanya masing2, dan bukan mementingkan jati diri bangsanya…..

    • Mas Ngglosor Yth.
      sangat tepat sekali ulasan anda,

      Pendapat saya bahwa pengalaman metafisika bila dikonversikan dengan doktrin agama sungguh jauh sekali, iabarat langit dan bumi.

      Perumpamaan nya ibarat Montir ahli bongkar pasang di bengkel Mesin Automotif, dengan Insinyur Mesin otomotif.

      Seorang Montir ahli Mesin dengan pengalamannya mampu membongkar pasang dan mampu mendeteksi 1001 trouble dan error pada kerja mesin, sekaligus solusi untuk membetulkan berbagai masalah dalam service maintenance nya. Bahkan seorang Montir ahli mampu mendeteksi segala jenis kerusakan tanpa harus membongkarnya, cukup hanya melihat dan mendengar dari suara mesin tsb, maka mampu mendeteksi dengan tepat permasalahannya.

      Sedangkan Insinyur Automotif hanya bisa berteori tanpa mengenal praktek bongkar pasang, sehingga tak mengetahui mekanisme kerja mesin secara nyata, bahkan tak mampu mendeteksi dan menemukan trouble dengan panca inderanya.

      Jadi mungkin sangat jauh skali perbedaan antara teori dan praktek, walaupun teori disusun atas hasil penelitian bukti dilapangan, tetapi selama Insinyur tsb tak pernah mau untuk praktek nyata bongkar pasang, maka pengalaman atas kesulitan kemudahan dan kerusakan bahkan kehebatan serta kelemahan dari kendaraan tsb tak pernah dirasakan nya, karena semua teori itu hanya berputar pada fikiran saja tanpa langkah nyata.

      thq.

  24. setelah itu diciptakanlah adam, dari tanah hitam yang disempurnakan : yang memiliki 4 elemen dasar alam semesta : api ,angin, bumi dan air….yang juga mewakili 4 sir malaikat al mugharabbin yaitu jibril,isrofil,ijroil dan mikail…
    kemudian Alloh berkehendak memberikan pengetahuan kepada adam dengan memberikan pelajaran tentang Nama-nama benda dan lainnya…….yang beluym di ajarkan kepada siapapun, baik malaikat, iblis ,jin dan semuanya……
    lalu Alloh bersabda : ” Bersujudlah kalian kepada Adam : manusia pertama yang aku ciptakan,maka merekapun bersujud kecuali IBLIS.
    Alloh berkata ‘ Wahai Iblis mengapa dirimu menyesatkan diri dengan tidak sujud kepada adam sebagaimana yang lain sujud ”
    dasar Iblis berkata, aku lebih baik dari adam……Allohpun melaknatnya dan menghukumnya keneraka, namun iblis MEMINTA TANGGUH hingga akhir jaman dengan berkata
    ” Ya tuhanku, berilah tangguh kepadaku hingga akhir jaman,niscaya aku akan menyesatkan hambamu untuk mengikutiku, ..” Alloh Maha Pemberi, akhirnya diberilah Tangguh, ” Silahkan kau iblis sesatkan hambaku,namun orang-orang yang tetap tawakal dan senantiasa ada dalam jalanKu, Niscaya kau tidak akan sanggup menyesatkannya”
    …….kemudian berdiamlah adam di syurga dengan sepi, lalu Alloh berkehendak menciptakan dari tulang rusuk adam pasangannya Hawa untuk menemaninya…
    iblis ingin mengggangu adam dan menyesatkannya..namun syurga yang dijaga para malaikat tidaklah mampu ditembus iblis,
    datanglah ular berkeliling dan memutar-mutar,….lalu dipanggillah ular,berkompromilah antara iblis dan ular , iblispun ikut masuk kesyurga dengan berdiam di LIDAH ular, maka lidah ularpun akhirnya BERCABANG…
    saat adam dan hawa bercengkrama disyurga yang penuh dengan kenikmatan..
    dari selah-selah pohon..datanglah ular yang didalamnya ada iblis,
    menggoda dan menghasut adam dan hawa supaya memakan buah quldhi dengan alasan jika tidak memakan buah quldi maka tidak akan abadi adam tinggal disyurga…
    terpengaruhlah adam..akhirnya dimakanlah buah khuldi….
    sessat kemudian TAMPAKLAH KEMALUAN ANTARA KEDUANYA…
    …lalu ALLOH bersabda..” Wahai adam telah kuberikan Nikmat syurga, nemun mengapa engkau memakan buah yang kularang dimakan…., adampun memohon ampun, Maka ALloh memberi Ampun , dan bersabda ,sekarang turunlah dirimu dengan pasanganmu, berdiam,dan hiduplah didunia, beranak pinaklah dirimu sehingga semakin banyak turunanmu, menyebarlah dan carilah kehidupan didunia, ” BARANG SIAPA SENANTIASA MENGIKUTI JALANKU , NISCAYA TIDAK AKAN TERSESAT DAN TIDAK MENJADI MANUSIA YANG DZOLIM…..

    • @ sade raja phandita :
      …….dasar Iblis berkata, aku lebih baik dari adam……Allohpun melaknatnya dan menghukumnya keneraka,…………….
      ==========================

      Berarti orang yang :
      MERASA PALING BENAR, PALING HEBAT, DAN SUKA BERBUAT IRI DENGKI , MENJELEKAN DAN MENGHINA ORANG LAIN, maka dia lah sesungguhnya IBLIS BERWUJUD MANUSIA.

      Maka benarlah apa yang dikatakan Alqurán, dan Allah akan MELAKNAT serta MENGHUKUM NYA ke NERAKA……………….he…he…he, wilujeng moyan di naraka…….!!!.

      TERNYATA MANUSIA ADALAH :
      – makhluq yang, lemah …………………..tapi suka merasa paling heebat
      – makhluq yang h i n a …………………..,tapi suka menghina yang lain,
      dan merasa palng mulia dengan seabrek gelar.
      – makhluq yang bodoh jahil,……………tapi merasa paling sok pintar……
      Akhirnya manusia kacau dan bingung sendiri………..

      MANUSIA HIDUP DALAM DUA DIMENSI
      terkadang berlaku seperti manusia ber-iman dan pandai berkhotbah
      dilain pihak dia menunjukan kebodohan, dan kelemahan nya tanpa disadari.
      Sehingga dia tak mampu membedakan mana Tuhan dan mana Iblis ,
      yang telah menyesat kan nya dari segala ucapan dan prilakunya.

      Terkadang dirinya merasa sebagai Tuhan dengan ancaman dan hukuman
      dan dilain pihak dirinya sebagai iblis merasa paling baik dan benar.

      astagh firullaaaaaahal adziiiiiiiiim………………( 999999999999999999999 X )

    • he,,, he,, hee.. kang ujang, rujaknya pedas, he,, hee,
      tolong jgn di tambah cabe lg,, he he he.

  25. assalamu’alaikum saudara2ku,

    “arus” demikian besar, namun keinginan tetap menjadi filter. “arus” memang sudah menjadi bagian dari sistem. meski tidak bisa memfilter tapi mdh2n diri dan keluarga qt tetap terfilter. amin.
    ==============
    Nuwun sanget Mas JK, dospundi kabar panjenengan mugi tansah manggih kasaenan, matur sembah nuwun sampun mampir manggih sanak kadhang ing mriki. Mugi berkahing Gusti tansah kajiwo kasariro dumateng panjenengan sakulowargo.
    salam karaharjan

  26. Ngglosor Madhep Wetan

    Hehehehehe…. podho ora nggagas……

  27. Penjelasan dan penyampaian Mas NGGLOSOR MADHEP WETAN seperti mengingatkan saya pada seseorang, yang biasa menjawab secara singkat tetapi jelas……
    Ataukah seseorang yang rubah jatidiri demi mengungkapkan sesuatu ganjelan…??

  28. Ngglosor Madhep Wetan

    Kalau saya membaca tulisan2 Pak Sabda di atas, sy merasakan ada suatu sentilan daripada sekedar berbagi pengalaman, ada suatu ajakan daripada kita terpana belaka. Sentilan dan ajakan untuk lebih berusaha mengetahui terhadap apa yg selama ini terselubung.
    Jika nalar sudah tidak terpakai, maka usaha untuk lebih mengetahui-lah yg paling mungkin dilakukan agar hidup di dunia dan akhirat nanti dapat diharapkan menjadi baik.
    Saya kira sebutan Sabda Langit bukan-lah nama untuk mengagung-agungkan diri. Tapi lebih menunjukkan misi membawakan Sabda Langit kepada mereka yg menginginkan dan membutuhkannya.
    Sabda Langit memang begitu luas, namun amat menarik jika sudah menyentuh esensi manusiawi. Entitas Sabda Langit-nya menjadi lebih berguna daripada hanya sekadar menjual bualan dan mimpi.
    Ini yg saya hargai, sebab ada beberapa orang yg saya kenali sebagai pembawa Sabda Langit juga yg masih ragu berbagi dengan sesama.
    Jika Pak [Pembawa] Sabda ditentang buah pikirnya, mungkin ada yg berpikir “ah, Ki Sabda terlalu cepat berkata…”
    Terlalu cepat ? Lantas kapan ? Sesuatu pasti ada mulainya.
    Ki Sabdo Palon & Ki Noyogenggong sudah menghilang lama. Ajaran budi-luhur Sastrojendro Pangruwating Diyu dan ajaran Nampi Alaming Leluhur sudah tek terlacak. Dokumentasi secara fisik hampir tidak mungkin didapat.
    Bila seseorang mencoba menggalinya untuk dibagikan, apa itu salah ?
    Bahkan beberapa Raja Jawa Mataraman telah mencoba pula berbagi, meski dalam bentuk sanepan (kias).
    Jika bercerita dg kias, lantas orang tidak mengerti, terus dicap : tulisannya mengada-ada.
    bila diceritakan gamblang : kok tulisannya terlalu telanjang.
    Lntas orang harus diam saja, begitu ?
    Lha kalau tulisan seorang Sabda langit begitu ditakuti, pasti ada apa2nya ini.
    Seperti dunia politik, di mana bila ada pernyataan yg berbeda dg yg lain, pasti ada pihak2 yg ketakutan karena terusik kemapanannya.
    Jika Pak Sabda sampai merasakan demikian, bahwa segala jiwa dapat terselamatkan tanpa memandang agama tertentu, tentu Pak Sabda juga pernah terusik tentang pernyataan dari agama tertentu tersebut “bahwa keselamatan hanya ada di dalam agama ini !”
    Matur sembah nuwun Gusti, yg mau berkenan memberikan jalan kepada Pak Sabda untuk merasakan suatu pengalaman yg luar biasa.
    Jika ada satu saja rahasia langit terkuak dg relevansi-nya bagi hidup manusia, sungguh indahnya hidup ini : tidak ada pengkotak2an agama, primordialisme dan sektarianisme.
    Jika ada yg merasa terusik dg tulisan Pak Sabda, cobalah dipikirkan lagi.
    Agama yg benar adalah agama yg bebas dan tidak pernah menyerang atau merasa terserang. Jika suatu agama menyebabkan para pengikutnya menjadi irrasional & tidak memiliki budhi-asih-asuh, maka agama ini memiliki bahaya laten.
    Ada agama di negeri kita ini yg ditengarai hanya sebagai ladang penghasilan bagi negara atau pribadi tertentu saja.
    Bila agama sudah beralih fungsi dari dari ajaran manembah marang Gusti (termasuk budhi-luhur) kepada tingkah-laku konspiratif maka agama ini sudah tidak sehati lagi dg jiwa nuswantara.
    Agama tidak boleh untuk mencari kuasa, harta & kekayaan. Daya kedekatan dg Tuhan itu datangnya dari ubun2, sedangkan daya srakah, amarah, srei & dengki datangnya dari titik dasar (bawah). Keduanya mau dipertemukan ? yg ada malah agamanya yg jadi tunggangan untuk cari duit.
    Bagi penghayat kejawen, rejeki hanya bisa didapat jika kita mau bekerja dan berusaha, tentunya juga dg landasan budhi-luhur. Jadi pekerjaan ditarik kepada ketuhanan, dan bukan sebaliknya : ketuhanan untuk cari uang.
    Jadi, tetap teruskan tulisan panjenengan Pak Sabda. Ndak apa jika ada riak-riak kecil di rumah njenengan ini.
    Yg di tv gelombang besar-besar jagad politik negeri ini tersiar luas ke seantero jagad juga banyak yg lihat. Memang jamannya lagi hera-heru, banyak yg ndak mawas, banyak yg mengabaikan bahwa habis masa ini, masih ada masa kehidupan yg lain. nanti kalau sudah di alam kelanggengan, baru pada ndak terima : kok begini yaaa ? kok beda sama yg dijanjikan yaa ? kok begitu yaa… ?
    nek mau istirahat sebentar buat nulis, yo ndak apa2, disambi jalan2 pandhulu suksma yo Pak Sabda, nanti saya join..hehehehe……

    rahayu
    nuwun

  29. Ki Sabdalangit ingkang kinabekten
    Wilujeng pepanggihan,
    Sakderengipun ngaturaken sembah sungkem konjuk dhumateng
    Ki Sabdalangit. Mugi-mugi panjenengan sami tansah pinaringan
    teguh rahayu widodo mulyo kalis ing rubido.
    Kajawi saking meniko, estuning manah kepengin sanget hanyumurupi
    babagan ingkang sinebat ghoib. Lelaku ingkang kados pundi, ingkang kedah kawulo
    tindakaken menggah saged kasembadan pangajab kawulo.
    Nyuwun pambyantosipun

    Matur Sembah Nuwun

  30. Dudu Sopo-sopo Yth
    Mugi panjenengan tansah manggih margi gampil anggenipun ngangsu kawruhing gesang ingkang sejati. Tansah karayaon, wilujeng, sentosa, widodo kalis ing rubedo nir ing sambekala. BAb mangertosi kahanan gaib, kajawi wonten sambung rapet kaliyan talenta, ugi kedah mawi lampah prihatin kados sampun kathah kula serat ing mriki. Sumonggo dipun sekeca’aken ngunduh seserepan ing mriki mugi saget murakabi kagem nggayuh kesadaran ingkang langkung terwaca lan waskita. Kanthi ngolah batin, laku semedi, meditasi, Laksita Jati, lakutama, nglampahi prihatin, mempertajam nurani, sedaya punika dados margi gampil nggayuh ngelmu kawaskitan. Jer basuki mawa lampah, ngelmu iku kalakone kanthi laku.
    Mugi rahayuwo ingkang sami pinanggih

Tinggalkan Balasan ke raja phandita Batalkan balasan