Kekuatan Upacara Adat

Review Trowulan Sabtu Pon 21 September 2013

???????????????????????????????

Upacara adat kali ini merupakan sarana mengonsultasikan persoalan perusakan warisan budaya kepada kekuatan jagad raya. Dan tak akan ada yang luput dari mekanisme pengadilan alam. Mari kita lihat dan saksikan bersama. Seperti diketahui, rencana pembangunan pabrik pengecoran baja di Desa Jati Pasar dan Desa Wates Umpak, Trowulan diprotes berbagai elemen masyarakat. Aktivitas pabrik seluas 36.728 meter persegi dan dampak sosial ekonomi setelahnya dikhawatirkan merusak kelestarian situs Majapahit yang tersebar di kawasan Trowulan.

Acara diawali sambutan oleh panpel Ki Wongalus mengenai segenap persoalan industrialisasi di atas situs Majapahit Trowulan dan segenap upaya yang telah dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Sambutan dilanjutkan dari KKS dan Ki Camat (Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kab Sidoarjo) diteruskan untaian kalimat sambutan dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam paguyuban Safe Trowulan, Trah Majapahit, Majapahit Wilwatikta, Masyarakat Suku Dalu dari Surabaya, Wakil dari Gunung Kawi, sesepuh adat Majapahit di Trowulan, hadir pula sedulur-sedulur dari paguyuban Sanggar Pakeliran Bojanegara, dan beberapa paguyuban dari Blitar dan Kediri. Sumpah Palapa sang Mahapatih Gajah Mada pun dikumandangkan dengan lantang oleh sedulur yang tergabung di dalam paguyuban Trah Majapahit, Majapahit Wilwatikta. Acara demi acara berlangsung dengan khidmatnya serta berisi ungkapan yang sungguh membuat haru dan menyadarkan kita ini sebagai generasi bangsa yang musti mencintai NKRI, dan bangsa yang berbakti kepada para leluhur perintis Nusantara, di antaranya sikap dan tindakan menghormati situs sejarah sebagai pusaka warisan nenek moyang yang mengandung nilai-nilai adiluhung. Kita semua sepakat, jika kita benar-benar memahami sejatining urip dan tentang sangkan paraning dumadi, maka tak ada satupun alasan  untuk merusak situs sejarah peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Kecuali otak sudah dicuci dengan doktrin kapitalisme maupun doktrin agama yang sama-sama berbahaya membuat kehancuran di muka bumi.

Udara malam terasa semakin dingin menusuk tulang, angin semakin kencang, namun rasa persaudaraan di antara semua yang hadir malam itu sungguh telah menciptakan kehangatan dan ketentraman. Kami berhayal seandainya Nusantara ini memiliki suasana yang hangat dan tenteram seperti ini, alangkah indahnya, dan alangkah makmurnya menjadi negeri yang diberkahi oleh alam semesta, sang Jagadnata, Tuhan Yang Mahakuasa. Kami tiada pesimis sedikitpun, suatu saat nanti pasti kan tiba waktunya Nusantara menjadi negeri yang adil makmur, gemah ripah loh jinawi tata titi tentrem kerta raharja. Karena kami melihat tanda-tanda kebenaran prediksi itu tiap hari semakin jelas kejadiannya. Itu semua pelan-pelan terbukti, bukan sekedar hayalan belaka.

Awan BrahuRembulan purnama kian terang benderang memancar di langit sebelah timur, semakin malam rembulan itu semakin ke atas. Dan tampaklah awan putih di angkasa membuat konfigurasi garis lurus semakin lama melebar di samping centrum cahaya rembulan. Pada saat kami semua dari berbagai elemen masyarakat menaiki Candi Brahu untuk menghaturkan uborampe sebagai “oleh-oleh” kepada para sedulur wadag maupun gaib yang menjaga Candi Brahu, saat mata menengadah ke langit, persis di atas candi di ketinggian sana mata kami menatap awan putih lurus dan lebar (tidak sempat memotret dengan kamera) hingga tampak memenuhi sepertiga puncak Candi. Ternyata fenomena itu menandakan kehadiran KRK yang turut hadir pada malam itu.

Kami semua berkumul, sedulur-sedulur dari KKS, AAK, KWA, Ki Camat. Dan dari berbagai elemen masyarakat seperti paguyuban Save Trowulan, Trah Majapahit, Majapahit Wilwatikta, Masyarakat Suku Dalu dari Surabaya, Wakil dari Gunung Kawi, abdi dalem dan juru kunci Candi Brahu serta sesepuh adat Majapahit di Trowulan. Bahkan sedulur titah alus lebih banyak hadir dibanding jumlah kami. Kami semua, titah wadag maupun halus berkumpul di areal Candi Brahu dengan satu tujuan yang sama. Yakni : selamatkan situs Trowulan, Selamatkan Majapahit, Selamatkan Nusantara ! Kami yakin setelah mengkalkulasi secara generalisir melalui berbagai media, masyarakat yang masih peduli dengan nasib situs Majapahit jumlahnya jutaan orang. Biarlah kami berkumpul tidak sampai puluhan ribu pada malam itu, tapi kami haturkan untuk mewakili generasi bangsa yang masih peduli dan tidak rela jika situs Trowulan dirusak dan diinjak-injak untuk sekedar alasan sepele, yakni industrialisasi yang tak jelas untuk memakmurkan siapa.

Malam semakin larut, bau harum dan beraneka aroma tercium di lubang hidung. Saat upacara adat dimulai, bau harum semakin menyengat, udara dingin semakin menusuk tulang, angin semakin kencang bertiup. Hingga tiba-tiba datang kabut putih dan tebal sekali, suasana berubah menjadi lengang, angin berhenti dan berubah menjadi keheingan yang sunyi senyap, pada saat acara ritual telah selesai. Tampak berbagai wujud, mungkin jumlahnya ribuan hadir bersama dalam acara itu. Mereka adalah saudara kita sesama titah Gusti Sang Jagadnata. Sudah selayaknya kita saling menghormati dan menghargai, saling berbagi rasa welas asih. Buang rasa permusuhan dan kebencian, sirnakan prasangka dan stigma buruk  bahwa mereka adalah mahluk jahat. Yang jahat bukanlah mereka, melainkan apa yang ada dalam prasangka buruk bangsa manusia sendiri.

Pada malam itu, secara spontan panpel menerima telepon langsung dari Ketua Bupati Seluruh Indonesia (APKASI) Ir. H. Isran Noor M.Si yang berkenan menyatakan sikapnya sbb : Kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir, kami sangat apresiet atas segala daya upaya untuk melindungi situs sejarah Majapahit yang mengandung nilai adiluhung itu. Kami akan membantu perjuangan saudara-saudara sekalian melalui upaya konstitusional kepada Menteri terkait dan Bapak Presiden agar mengambil kebijaksanaan untuk melindungi situs Majapahit dan semua situs sejarah, bahkan  tidak hanya di Trowulan tetapi juga situs-situs baru yang baru diketemukan yang tersebar diseluruh Indonesia baru-baru ini. Jika ingin menjadi bangsa besar, mulai sekarang kita harus menghargai hasil karya para pendahulu kita, salah satu wujud sikap menghargai itu adalah melindungi situs sejarah bangsa. Seperti kalimat Bung Karno, jasmerah! Jangan sekali-kali melupakan sejarah! Demikia Isran Noor menyampaikan supportnya kepada perjuangan ini.

Apapun alasannya industrialisasi yang dibangun tepat di atas situs Majapahit sebagai cara pandang yang terbalik dalam menempatkan prioritas kepentingan. Apakah industrialisasi itu layak disebut sebagai upaya membangun ekonomi rakyat, menciptakan lapangan kerja, memajukan kesejahteraan masyarakat. Terkesan alasan itu hanya sekedar bulshit yang dicari-cari saja. Atau mungkin para industrialis dan pejabat setempat  malah sudah kerasukan pola pikir sempit dan picik berdasarkan anggapan bahwa semua yang berbau situs sejarah dinilai sumber kemusyrikan, lantas menjadi sah dan halal jika digilas dengan penghancuran maupun industrialisasi kapitalisme yang kenyataannya lebih berhala ketimbang menyembah batu hitam.  Saya pun sah-sah saja menuduh para industrialis dan pejabat setempat sebagai tindakan haram karena telah menginjak-injak martabat dan nilai sejarah yang adiluhung para perintis bangsa, para leluhur yang mewariskan tanah perdikan yang sampai hari ini mereka tinggali sebagai tempat mencari makan. Tidur, berak, makan, cari uang pun kenyataannya masih di wilayah pusaka warisan leluhur bangsa, tapi mereka menghina dan menginjak-injak simbol harga diri dan warisan nolai luhur sang pewaris. Itu yang dinamakan generasi durhaka. Lihat saja, tak ada orang yang selamat jika mendurhakai orang tua dan para leluhurnya sendiri. Apalagi bagi mereka yang hanya menumpang hidup di Nusantara, jelas-jelas sebagai tamu, tapi bertingkah mbagekake (mempersilahkan) yang punya rumah. Nasib apa yang akan mereka alami ?

Berbagai elemen masyarakat telah berusaha mengentikan rencana industrialisasi di atas situs Majapahit, tapi mereka tetap tak bergeming, teguh dalam membutakan hati, mata, dan telinga, bahkan tampak tiang pancang bangunan pabrik baja mulai didirikan. Oke…kalau begitu, kami lakukan ritual upacara adat sebagai bentuk local wisdom untuk memberikan jawaban terakhir jika segala daya upaya untuk menyadarkan suatu kenekadan dan tindakan yang salah,  ternyata tidak juga membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Kami hanya mewakili generasi penerus bangsa yang masih merasakan manfaat situs Majapahit, generasi bangsa yang masih menghormati para leluhurnya. Kami mewakili generasi bangsa untuk mengadu dan memohon, agar para leluhur dan kekuatan alam semesta ini yang akan menyelesaikan konflik dan persoalan industrialisasi di atas situs Majapahit di Trowulan. Boleh saja mereka ketawa dan kacak pinggang melihat apa yang kami lakukan. Tapi kita semua akan menjadi saksi, lihat apa yang akan terjadi !!

Rasakan dan terimalah rasa welas asih kami, sebagai sesama bangsa Indonesia kami masih menyayangi kalian para pejabat dan industrialis di situs Majapahit. Kami mohon dengan sangat, dengarkan semua aspirasi berbagai elemen masyarakat. Perhatikan Perda, dan UU tentang perlindungan situs sejarah. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1984, tentang Industri; Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2010, tentang Cagar Budaya; Peraturan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2012, tentang Rencana Ruang Pulau Jawa-Bali; Peraturan Menteri Kebudayaan dan Kebudayaan RI Nomor PM.105/UM.001/MKP/2010, tentang Perubahan pertama atas Rencana Strategis Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014; Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2010-2014; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031; RAPERDA Kabupaten Mojokerto Nomor xxx Tahun xxx, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-2031. Silahkan mau mengembangkan industrialisasi, kami dukung jika memang bisa meningkatkan kemakmuran bangsa, dan masyarakat setempat. Tetapi pertanyaan kami apakah sudah tidak ada lagi lahan lainnya selain lahan situs penting Majapahit ? Jika tetap ngotot bisa saja orang mulai berfikir, jangan-jangan tidak sekedar mendirikan pabrik baja, tetapi di dalamnya areal tanah terdapat harta warisan Majapahit ? Semua tidak menutup kemungkinan apalagi daerah situs Trowulan memang selalu diselimuti halimun.

Dengarkan kata-kata bijak kami dan aspirasi semua elemen masyarakat. Jika tidak…..ya sudah. Nas..tali pati ! Mumpung masih ada waktu 7 sampai 35 hari. Sekali lagi wahai para industrialis dan pejabat semua yang terkait industrialisasi di atas situs Majapahit di Trowulan, gunakan sisa waktu itu untuk berfikir ulang dan memperhatikan aspirasi masyarakat. Jika tidak, penyesalan di kemudian hari sudah tak berguna lagi. Bukan kekuatan kami yang akan memberikan keadilan, melainkan kekuatan hukum alam, hukum tata keseimbangan kosmos yang akan mengadili semua secara proporsional dan seadil-adilnya. Hukum alam tak pernah menyisakan secuilpun ketidak adilan. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung.

Kami ucapkan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada sedulur-sedulur yang sudah datang ke lokasi jauh-jauh dari Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Jateng, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Blitar, Bojanegara, Gresik, Lumajang dan berbagai tempat lainnya. Alam semesta, para leluhur dan titah alus, mencatat semua amal kebaikan panjenengan semua. Amal kebaikan panjenengan semua itu akan menjadi pagar gaib yang membenti Anda dari segala macam kekuatan jahat. Dan alam semesta akan selalu berpihak pada rencana dan usaha Anda yang positif dan berguna untuk orang banyak. Mari lakukan sesuatu yang bermanfaat utuk generasi yang akan datang., anak cucu kita, darah daging kita sendiri. Asah Asih Asuh. Jayalah Nusantara.

DUKUNGAN DARI BERBAGAI PIHAK

Sebagian Kiriman dari Sedulur :

Haris Muzzaki Mojopahit

Ass. Wr. Wb.

Acara Ritual Agung tanggal 21 September 2013 Jam 10 Malam begitu Sakral Banget
Sampai hari ini, aroma wangi semerbak masih terlintas di hidung saya dan istri saya (apakah hanya sugesti ataukah memang begitu?)

Tapi sayang, saya dan istri sempat kecewa karena tidak bisa menyaksikan dan mengikuti meditasi sampai selesai, hanya sampai jam 1 karena saya bawa anak kecil2 takut kemaleman dan juga sungkan sama mas ipar, karena dia yg punya mobil.

Tapi Alhamdlh, saya dan istri sudah ikut dan sempat “menyumbangkan” rambut atas instruksi Ki Sabdalangit beberapa helai pada saat acara tersebut.

Saya Orang Mojopahit, Terima Kasih Matur Sembah Nuwun saya ucapkan kepada KKS, Wongalus (Ki Wildan), Mas Kumitir, Ki Camat dan rekan2. Karena telah berkorban dan ber-dedikasi membantu mengagalkan berdirinya pabrik baja di situs Majapahit, Trowulan.

Salam Rahayu

Ketua Adat Majapahit Trowulan :

Sungguh tidak saya sangka dan duga jika masih ada sedulur-sedulur yang peduli terhadap nasib kami, nasib Majapahit dan Trowulan. Maka saya dan teman-teman tadi segera hadir di sini ingin berjumpa dengan semua rekan-rekan di sini, karena saya mendapatkan kabar secara mendadak. Saya ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada seudulur sedulur yang hadir dari berbagai kota, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jatim.

Rahayu Rahayu Rahayu

Antari Yulianto (Jakarta)

Rasa paseduluran yang memang patut didukung..dengan ketulusan..kami datang, bersatu padu berjuang dengan panggilan darah sang pendiri NUSANTARA..untuk membentuk kekuatan yang lebih SOLID mengusir segala kezaliman para penghianat bangsa. Semoga poro sedulur juga turut dalam mengisi perjuangan ini..Salam kebangkitan NKRI tercinta. Rahayu

Dimas Arjunamencari Cinta

Hasil iseng..foto candi brahu di atas saya masukin ke aplikasi ft aura..dan hasilnya seperti dibawah ini..tentang keakuratannya.. dalem mboten ngertos. Sumonggo !

aura brahu

About SABDå

gentleman, Indonesia Raya

Posted on September 24, 2013, in ACARA KKS (Kadang Kadeyan Sabdalangit), Kekuatan Upacara Adat and tagged , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 37 Komentar.

  1. Rahayu…Rahayu…Rahayu…
    Panggilan itu telah datang…yang memanggil semua generasi bangsa yang peduli akan budaya dan sejarah dan elemen masyarakat yang mencintai leluhur bangsanya. Semua menyatu dalam semangat yang menggelora untuk menyelamatkan salah satu warisan luhur dari tanah leluhur kita, Majapahit.
    Kejayaan Majapahit dikenal luas baik nasional maupun internasional dengan segala kemakmuran dan kebesarannya. Saat ini banyak oknum yang sakit jiwa yang mengabaikan arti luhur dan rasa hormat pada leluhurnya sendiri. Ibarat ibunya sendiri di aniaya tetapi malah membantu mencelakainya karena ketamakan dan kesombongannya. Kearifan luhur bangsa ini terkoyak oleh oknum-oknum munafik yang sudah kehilangan jati dirinya dengan cara-cara picik yang diciptakan demi kepentingan egonya
    Mari kita tetap rapatkan barisan untuk menentang segala kedurjanaan untuk bangsa ini, kita akan semakin solid dan semakin kuat karena semangat mulia dan luhur kita adalah motivasinya.
    Duuh Gustiii….tunjukanlah kebesaranMu, sadarkanlah orang2 durjana itu karena bangsa ini sedang menata kembali untuk menyongsong kejayaannya. Dan jangan biarkan tangan2 bengis mereka menodai perjuangan mulia kami untuk Bangsa ini…
    Rahayu sagung dumadi.

  2. Sungguh Sangat Terharu membaca Berita ini,hati serasa sesak,tercabik-cabik keujung rasa kemunusiaan .
    Negeri kita nyatanya masih dijajah oleh kepentingan segelintir orang2 yang bodoh dan serakah.
    Saudara2 ku seBangsa dan seTanaha Air ,mari sekali lagi kita bersatu padu sekuat tenaga meMERDEKAkan
    kembali negeri Nusantara ini,dari pengaruh2 yg terlanjur merusak kebersamaan Kita merusak alam kita dan berusaha merusak Tradisi2 dan Fikiran2 Kita,
    Semoga kita semua mendapatkan kemudahanNya.
    Salam Paseduluran dari Makassar.

    MERDEKA….!!!

  3. Apalagi bagi mereka yang hanya menumpang hidup di Nusantara, jelas-jelas sebagai tamu, tapi bertingkah mbagekake (mempersilahkan) yang punya rumah. Nasib apa yang akan mereka alami ?

    Kami mewakili generasi bangsa untuk mengadu dan memohon, agar para leluhur dan kekuatan alam semesta ini yang akan menyelesaikan konflik dan persoalan industrialisasi di atas situs Majapahit di Trowulan. Boleh saja mereka ketawa dan kacak pinggang melihat apa yang kami lakukan. Tapi kita semua akan menjadi saksi, lihat apa yang akan terjadi !!

    saya berharap pemerintah kota Mojokerto dan Pemilik Pabrik Baja membaca Tulisan Ini !!

  4. untuk keseimbangan alam,kita wajib saling hormat dan menghormati sesama,makhluk ciptaan Allah SWT,untuk menghormati jasa2 para leluhur kita dimanapun tempatnya…kita wajib menghormatinya.

  5. nderek nyengkuyung menapo ingkang dados gegayuhan poro kadang sedoyo, wajib hukum e menawi nguri-nguri budaya leluhur sejatine wetan ana kulon sejatine kidul ana ing ngalor….Rahayu

  6. sy ikut mendukung dari jauh…ya sedih rasanya kalau peninggalan orang tua diperlakukan sperti itu..semoga langit dan bumi mencatatnya…

  7. sambung rasa mulai dijawab satu persatu oleh alam :
    1. hari ke-6 sejak tanggal Ritual Adat : Penasehat spiritual bupati trowulan meninggal..
    2. … who’s next??

  8. penasehat spiritual bupati mojokerto mas….. bukan bupati trowulan

  9. Bhikkhu Dhammaraja

    “Perang, bencana, kabeh tedhak ing negeri iki. Iki kang kinaran pendawa boyong. tukule parikesit (bhikkhu dhammaraja), tan busana narendra utawa ksatriyan prajurit.” – Serat Yasadipura.

    Sebagai bagian dari pandawa boyong ini, suatu ketika Arjuna berbincang dengan seekor burung dalam tapanya, “tutu.. rututut…” Arjuna mencoba berkomunikasi dengan burung itu. Burung itu pun menjawab, “tu ruru.. tuturut…”

    Arjuna lalu berkata di milis ini, “menurut burung itu saya adalah Arjuna. Setujukah Anda semua bahwa saya jadi ratu adil?”

    “Rututut… tururut…”

  10. Bhikkhu Dammaraja : Saya sangat setuju mengenai anda, menurut pandangan mata batin saya, anda memang ARJUNA ( ARek JUjur Namun gilA )

  11. Demi NKRI rawe rawe rantas malang malang putung.!!
    Sing sopo nggawe bakal nganggo,sing sopo salah bakal seleh !! Ajur mumur soko kersaning gusti

    • hukum karma tdk hanya berlaku sekarang tapi majapahit yg dulu suka menjajah negeri lain juga hrs menerima akibatnya,sdhlah kedepan kita berjalan gak enak kalau jalan mundur kebelakang,…lagi pula inilah alam samsara kalau mau nyaman bahagia hrs bisa merdeka luar dalamnya,…

      • Cah Ndeso
        September 30th, 2013 pada 12:00

        hukum karma tdk hanya berlaku sekarang, tapi bagi KAUM yg dulu telah menggulingkan majapahit .. juga hrs menerima akibatnya,sdhlah kedepan kita berjalan gak enak kalau jalan mundur kebelakang,…lagi pula inilah alam samsara kalau mau nyaman bahagia hrs bisa merdeka luar dalamnya,…

  12. Namo Buddhaya,

    Kekuatan upacara adat, seperti membaiat pemimpin tersebut cuma kekuatan defacto saja tapi tidak dejure. Sementara seorang pemimpin yang kokoh itu membutuhkan defacto dan dejure sekaligus, yang mana dejure lebih diperlukan lebihdulu daripada defacto.

    Kebanyakan orang indonesia berkata pada saya, “tapi kami pilih panji trisula.” Itu menurut kalian, tapi coba lihat anak-anak cina indigo itu. Mereka merasa sayalah pemimpin mereka. Memang mereka masih anak-anak, tapi indigo! Ini adalah suatu kekuatan yang berarti, terlebih saya sebagai anak kristal memimpinnya.

    Tidak ada cara lain, kali ini kaum muslim harus mau hidup berdampingan dengan kaum kafir dalam bersama-sama membangun nusantara baru.

    Semoga seluruh makhluk berbahagia,
    YM Bhikkhu Dhammaraja Mahathera, Vihara 10.000.000 Buddha

    Note: “Cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang” (“sekelompok orang cina teringat gurunya, melompat bangun siap menerima perintah”).

    • Selama ini BELUM berdampingan. Bukti: Dhamma TV di Malang harus setiaphari merelay azan magrib. Sebuah televisi siaran buddhist seolah turut mengajak penontonnya masuk islam. lelucon apa ini.

      • kalau sampeyan seorang budha sampeyan pasti gak begini tapi wong sampeyan cuma ikut2an bhiksu budha bukan pengikut laku sidharta gautama makanya sampean tdk menjalankan 8 ruas jalan tengah,…hehehehehe,… bagi seorang budha sejati(yg bener2 ngikuti lakunya gautama) semua didunia ini adalah budha tapi bagi yg kotoran maka semuanya juga kotoran,….bener nggak yaaaa….?

    • ini bhiku apa dedy corbuzer?bukankah anda hrs menuju keinginan tunggal yg tak tercemari oleh duniawi? kok bahasanya msh sakti2an dan unggul2an?anda hrsnya hidup dipantai lain dan bergembira dg semua kong,tapi kok ini kayak film shaolin yg msh sibuk perang2an,…?

  13. Siki wong jawa ana loro cacaeh . (Sepisan) wong jawa sing lair sekang wetenge wong jawa mbiyen/leluhur lan esih eling lan ngormati maring leluhure .(Kaping pindo) wong jawa sing lair sekang weteng wong jawa mbiyen/leluhur tapi mata lan atine picek ora eling , bekti ,lan ngormati karo leluhur sing nglairaken/nurunaken. wonge sok agamis jiwane kapitalis . ndeleng situs peninggalan sejarah leluhure dewek sebagai biang kemusrikan sing kudu dimusnahkan .lan diganti karo pabrik baja dgn alasan clasic “untuk kesejahteraan rakyat” . owalah..aja pada ditiru wong jawa sing kaya kuwe . bakal kenang bendu/welek mengkone . gari ditonton bae mengo arep kayangapa .

    • ah yg rasional saja kang gak sah kakean nyabda neng radadi opo2, nek bener ngono kenapa dijajah londo dan jepang 350th kang?

      • Cah Ndeso
        September 30th, 2013 pada 11:49

        ah yg rasional saja kang gak sah kakean nyabda neng radadi opo2, nek bener ngono kenapa dijajah londo dan jepang 350th kang?… karena setelah majapahit hancur oleh kaum agama yg paling diridhoi allah … otak orang jawa dicuci bersih dr kemusrikan & kesyirikan hingga bodoh sampe sekarang mau ditipu oleh ARAPateknggenah … makanya gampang dijajah oleh londo, jepang …& sekarang ARAB..!!!

  14. @bhikku dhammaraja, masalah adzan itu suatu kewajaran, kaum minoritas harus mengikuti yg mayoritas.

  15. tanahe ditumbas mawon lak sampun beres dikon ngalih panggonan sanese,lha majapahit kaya raya masak cuma mendet emas nopo inten permata sak cuil pun saget kangge nglereni yg hrs dilereni,shg tak perlu ritual hanya untuk urusan sepele krn msh terlalu byk urusan laine yg lbh penting,kalau titik titik ritual lha kapan urusan adil makmur sejahtera dirampungke?mestinya ritual2 hanya untuk hal2 yg besar dan penting!! ini urusan duit sak cirit HBX juga punya mosok raja majapahit mesti susah dan bingung, ah yg bener saja dong kang mas,…

  16. Trowulan, memang punya tempat tersendiri dalam hati saya. Desaku yang tlah kutinggalkan. Lama ku pergi jauh kini….

    Trowulan, pagi tadi kembali saya temukan di sebuah surat kabar berbahasa Inggris,
    yang terbit di Jakarta. Sebuah iklan satu halaman penuh berisikan gambar dan tulisan. Di sana, pada bagian atas tampak gambar sepasang gapura dan candi, petilasan Mojopahit. Sementara bagian bawah, tampak Industri pengecoran besi baja yang menganga. Diantara kedua gambar itu, ada wanti-wanti/pesan berupa tulisan
    dengan tanda seru, “SAVE TROWULAN!”. Di sana, ada penjelasan, mengapa Trowulan harus diselamatkan. Di sana juga ada semacam ajakan untuk bersama-sama membuat petisi penyelematan Trowulan. Pada bagian bawah, tertera pemasang iklannya sebuah Yayasan ARSARI- DJOJOHADIKUSUMO.

    Saya kaget dan terharu. Masih ada pihak-pihak yang mau peduli mengurus dan mencoba menjumputi keterserakan masa-silam kita. Masih ada orang-orang yang berusaha menemukan kembali sebuah kota yang hilang di abad ke 13 itu.

    Apapun niatnya, rasanya layak dihargai. Semoga kota yang hilang itu
    bisa kembali ditemukan. Siapa tahu, dari sebuah kota yang terletak di pelosok Jawa Timur ini, bisa bicara banyak tentang kita. Bisa menunjukkan raut wajah kita yang sebenar-benarnya .

    • @ Ki Sabda, mas Edy, ki Senyum, cak Bhikkhu, lan sedanten,

      Maturnuwun mas Edy, sugeng pepanggihan, tulisan yang sangat menarik :)…

      Sesungguhya rahasia dari kesuksesan masa depan generasi ada di peradaban masa lalu, jika kita bisa menggalinya, menemukan kearifan nenek moyang kita, lalu menjaga dan melestarikannya, maka bangsa kita akan jaya sekaligus bisa bersanding beriringan dengan modernisasi…

      Btw, bicara situs sejarah juga tak dapat di pisahkan dengan perjalanan kulinernya…

      http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/10/06/food-odissay-hidangan-khas-majapahit-598109.html

      Salam rahayu,

      Dewi

      • Apa kabar Mbak Dewi. Sugeng pepanggihan mbak.

        Rupanya panjenengan lihai dalam racik-meracik rasa ya mbak. Tolong dong saya dibuatkan racikan dari bahan-bahan : masa lalu, masa silam, masa kelabu & masa kelam. Tolong diracik menjadi masa kini yang “nyamleng” dan masa yang akan datang,agar rasanya lebih “mak nyus!. Monggo mbak.

      • @ Edy,

        Wah, mulai bermain rasa nih…. he he he…

        It seems everybody loves to cook and everybody can cooks mas Edy, that`s for sure :)…

        Some people mix it up, some people back to the origine recipes, some people like to add dangerous ingredient, some people use their creativity and some of them stir it up all together…

        Pramila puniko (maka dari itu), seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa:

        “Sesungguhya rahasia dari kesuksesan masa depan generasi ada di peradaban masa lalu, jika kita bisa menggalinya, menemukan kearifan nenek moyang kita, lalu menjaga dan melestarikannya, maka bangsa kita akan jaya sekaligus bisa bersanding beriringan dengan modernisasi”…

        ini kuliner cita’rasa’ mercusuar dunia lho :wink:…

        Salam rahayu,

        Dewi

  17. cah ndeso ..sini main kenusakambangan . kita main catur dihutan nusakambangan berdapingan dgn macan dan ular berbisa biar tidak tegang. mau ngga …?

  18. DIAKUI atau TIDAK … Terserah.
    Salah satu efek dari Ritual Adat yang kita lakukan di Candi Brahu yg lalu semakin menampakkan kemajuan yang positif.

    AKHIRNYA KITA MAMPU MEMBUAT MACAN PERKASA KELUAR DARI SARANGNYA : Bapak HASHIM DJOJOHADIKUSUMO, seorang pengusaha sukses Indonesia yang mempunyai kepedulian sangat tinggi bagi peninggalan artefak purbakala Indonesia. Jabatan resmi beliau adalah Wakil Ketua III Badan Pelestari Pusaka Indonesia (The Indonesia Heritage Trusts).

    Yang dilakukan TIDAK TANGGUNG-TANGGUNG, dengan menurunkan salah satu yayasan miliknya : “Yayasan ARSARI DJOJOHADIKUSUMO” melakukan pencegatan frontal dengan melepas PETISI ONLINE VERSI YAYASAN ARSARI yang mempetisi Bupati Kabupaten Mojokerto : Mustafa Kemal Pasha; Kepala BPCB Trowulan : Aris Soviyani; Gubernur Propinsi Jawa Timur : Soekarwo; Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI : Katjung Maridjan; Wakil Menteri Kemendikbud RI : Wiendu Nuryanti.

    Pesannya cukup singkat dan jelas : Jangan rusak Trowulan, tolak pabrik baja, tetapkan cagar budaya !, petisi online ini telah berhasil dalam waktu singkat menembus 3.000 pendukung dan terus bertambah pendukungnya baik lokal maupun internasional dari jaringan yang dimiliki Yayasan ARSARI.

    AKSI LEBIH GILANYA adalah memuat IKLAN ADVETORIAL 1 halaman penuh aksi SAVE TROWULAN pada media “The Jakarta Post” yang cukup berpengaruh juga pada KOMPAS.COM dan DETIK.COM

    Kini semua oknum yang kemarin bermain, tiba2 merasa menggigil dan sakit kepala ….. karena harus berhadapan dengan MACAN BESAR yang mampu membeli harga diri mereka 10 kali lipat dari harga yang mereka jual kemarin pada sang pengusaha baja ….. RASAIN !!!

    (Info dr Mas Dedy Endarto)

  19. saya pribadi agak curiga dengan ngototnya pemilik pabrik yang bersikeras untuk tetap membangun pabrik baja di trowulan…..kalo tujuannya murni bisnis jelas sudah ada kawasan industri di daerah ngoro yang siap menerima pendirian pabrik2…….namun kalo tetap ngotot di trowulan jelas ada indikasi mereka punya tujuan jangka panjang untuk menggusur situs peninggalan majapahit dan pelan2 menjauhkan masy dari budaya leluhur…… kenapa???? karena pemilik pabrik baja ini adalah anggota dpr dari partai sapi….

    • partai sapi yang menjunjung budaya dari gurun pasir….

      • Apa engga malu nanti tercatat sejarah, demi uang rela menjual harga diri bangsa dan memusnakan situs warisan budaya bangsa,saya yg bukan orang jawa timur aja malu…!bupati mojokerto pak gubernur mana rasa hormat anda padatanah leluhur .

  20. yg ditunggu sudah datang sang ratu adill sudah sangat terlihat wujudnya…ygg jelas tidak berwujud satu orang atau tubuh,,,,ratu adil ada dalam diri kita masing2…adilnya hidup yg akan mengadili hidup kita sendiri2…monggo sami2 nyuwun kawelasaning GUSTI lan pangapuraning mugo2 adiling uri kulo panjenengan saget dipun ngapuro….suwun

  21. DARI STATUS TERBARU
    FACEBOOK
    Majapahit (WILWATIKTA) Sekarang Kawasan Situs Cagar
    Budaya NASIONAL : TROWULAN
    berada dalam pengawasan dan
    perlindungan Dunia. Maka
    siapapun perusaknya tidak
    hanya berhadapan dengan masyarakat Indonesia tetapi juga
    berhadapan dengan masyarakat
    Dunia. Baik secara hukum
    Nasional maupun hukum
    Internasional. Atas nama segenap rakyat
    Indonesia selaku pewaris sah
    Kerajaan Majapahit (Wilwatikta),
    kami mengucapkan TERIMAKASIH
    kepada segenap elemen
    masyarakat di dalam dan luar negeri yang membantu upaya
    pelestarian peninggalan milik
    leluhur kami. Semoga dharma
    baik perbuatan anda akan
    berbalas kebaikan pula. Jaya – Jaya – Wijayanti

  22. Tadi malam, selewat jam 24.00, saya mendapat telepun dari teman. Katanya,” Jangan lupa, besok baca Kompas!”. Telepun ditutup. Saya penasaran. Mencoba menghubungi kembali, tapi gak bisa.

    Esoknya saya temukan berita di Kompas…”Komunitas sejarawan dan budayawan pemerhati kelestarian situs Trowulan…bernafas lega. Jumat (18/10) kemarin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo membatalkan izin pendirian pabrik besi baja di Desa Bejijong dan Wates Umpak, Trowulan, yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Mojokerto”

    Saya juga merasa lega. Tapi saya juga menarik nafas panjang. Kita tahu, disetiap tarikan nafas panjang kita, di sana, tersimpan banyak pertanyaan menghadang- yang sering kali tak segera kita tahu jawabnya. Bahkan, tak jarang kita terapung-apung dalam pertanyaan itu.

    Dalam Kaitan dengan situs Trowulan, yang ada dalam benak saya adalah,” Apa yang terjadi setelah Ini?

  23. apa artinya bijaksana bila hanya bisa diam
    apa artinya berilmu jika ego masih mengikat

    ah…. kiranya semua hanya bayangan waktu
    dan waktu pasti berlalu
    BIarlah Sang Hakim yang akan memandu
    karena aku pun tak tahu

    ah….embuhlah

Tinggalkan Balasan ke Bhikkhu Dhammaraja Batalkan balasan