Arsip Blog

PAGEBLUK DUNIA ; APA SESUNGGUHNYA YANG TERJADI ? (I)


Saudara-saudara sekalian di seluruh tanah air. Pada saat saya menulis artikel ini tanggal 5 April 2020, pandemic global mencatat 1.204.069 kasus, dengan 64.883 kematian dan pasien sembuh 250.066 orang. Wabah telah menyebar ke 202 teritorial di seluruh planet bumi ini. Di mana negara Amerika Serikat telah menjadi pusat penyebaran wabah Covid-19 atau dikenal dengan virus corona baru SARS-CoV 2. Terdapat 312.253 kasus di Amerika, disusul Spanyol dengan 126.168 kasus, kemudian Italy dengan 124.884, Jerman 96.109 kasus, Perancis 89.953 kasus. Dan China mencatat 81.669 kasus. Iran 55.743 kasus, Inggris 41.903 kasus, Turki 23.934 kasus. Sementara itu kasus di Indonesia telah mencapai 2.092 kasus, di bawah Malaysia dengan 3.483 kasus, Arab Saudi dengan 2.370 kasus dan Thailand 2.160 kasus. Dst. Daratan Eropa dan Amerika saat ini menjadi pusat pandemic, sedangkan negara-negara Asia dan Afrika terjadi penyebaran lebih lambat. Mungkin perbedaan ini disebabkan oleh faktor mobilitas penduduknya yang berbeda di bandingkan dengan mobilitas penduduk negara-negara berkembang dan negara miskin yang relatif lebih lambat. Namun kami di sini tidak akan membahas soal penyebaran wabah, tetapi akan memfokuskan pembahasan pada segala sesuatu yang berkaitan dengan wabah yang ditanyakan oleh sedulur-sedulur dari berbagai penjuru wilayah melalui email saya. Berhubung saya tidak cukup waktu untuk membalas setiap email masuk yang jumlahnya puluhan kadang lebih dari seratus setiap 24 jam, maka saya perlu membuat posting ini sekaligus untuk merespon pertanyaan melalui email yang telah saya terima, yang kebanyakan bernada sama. Saya hanya akan akan menjawab pertanyaan yang bisa saya jawab dan yang memungkinkan saya memberikan jawaban secara publik atau terbuka.

Kita semua tahu pandemic global selain telah merenggut puluhan ribu jiwa, juga telah melumpuhkan sektor ekonomi dunia dan menimbulkan kerugian sangat besar dalam sistem keuangan negara maupun personal. Namun saya akan mencoba melihat dari sudut pandang positif. Saya melihat ada keuntungan sangat besar di balik wabah dunia di waktu sekarang dan mungkin pada waktu yang akan datang. Coba kita cermati di kota-kota besar dengan mudah kita menyaksikan udara yang relatif bersih dari polutan. Kita bisa memandang langit biru yang tampak bersih, tidak seperti hari-hari sebelum mayoritas orang mengisolasi diri di rumah masing-masing. Sebelum wabah merebak di Indonesia, kita mudah melihat polusi asap kendaraan dan pabrik membumbung ke angkasa dengan jumlah ratusan ton polutan setiap harinya. Bahkan telinga kita tak pernah mendapat jeda mendengarkan polusi suara yang berasal dari deru mesin di jalan raya. Saat berada di dalam gedung, sadar atau tidak telinga kita menerima getaran suara arus listrik yag berasal dari berbagai peralatan kantor maupun peralatan rumah tangga. Suasana seumpama jaringan listrik mandi mendadak. Dalam sekejap telinga kita merasakan keheningan luar biasa nyamannya.

MANUSIA HARUS KEMBALI MENJADI MANUSIA

 

Read the rest of this entry