Category Archives: Benarkah Manusia Bisa Mendahului Kehendak Tuhan ??

Benarkah Manusia Bisa Mendahului Kehendak Tuhan ??

Sebuah Refleksi Menjelang Hari Kemerdekaan
Benarkah Manusia Bisa Mendahului Kehendak Tuhan ??
HATI-HATI MEMASUKI KWARTAL BENCANA!!

Kyai Slamet Nyai Slamet, Kyai Among Nyai Among…Mugya kita sedaya tansah pinaringan wilujeng, rahayu, slamet, slamet…saka karseng Gusti.

Kini telah memasuki bulan Agustus, tahun 2010. Hati terasa resah-gelisah, gundah-gulana, tak kuasa hati untuk tetap berdiam diri. Diam bukan lagi emas, melainkan sikap tega hati karena enggan bersaksi. Bila memberanikan diri untuk bertutur kata, resikonya bisa-bisa dihujat dan dilaknat orang yang menganggap diri aparat tuhan. Jika diri menjadi takut lalu memilih bersikap pengecut, hal itu hanya menjadikan diri tak ada guna hidup di bumi ini. Membiarkan banyak orang menghadapi resiko mati. Tutup mulut hanya karena alasan takut dihujat orang yang tak mengerti hidup sejati, apalah arti. Maka tak ada pilihan lagi kecuali menoreh untaian kalimat, siapa tahu bermanfaat untuk bisa dimengerti, apa gerangan yang akan terjadi di kemudian hari. Walau dicap sebagai tindakan mendahului kehendak tuhan, apalah arti, sebab anggapan itu lahir dari logika pikir bagi yang malas berfikir.

Masih ingat dalam beberapa artikel yang pernah saya upload setahun yang lalu, secara tersirat dan tersurat pernah saya singgung, ketika terbersit gambaran bahwa nusantara akan melewati puncak bencana di tahun 2009, yang terjadi pada bulan September. Dan menimpa wilayah Jawa Barat dan Sumatra Barat. Sempat saya dicemooh sodara yang ada di Sumbar, dituduh mendahului kehendak tuhan, dibilang pula bualan omong kosong. Namun ketika bencana “pembuka”  benar-benar terjadi pada hari Rabu tanggal 1 September peristiwa gempa besar di seputar Jawa Barat, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan bencana “penutup” terjadi pada hari Rabu (pula) tanggal 30 September 2009 di wilayah Sumatra Barat, lantas apa mau dikata ? Salahkah saya, ketika mata tak sengaja melihat tanda-tanda akan terjadi bencana ? Salahkan bila diri mengerti apa yang akan terjadi? Padahal saya tak pernah berharap bisa menangkap bahasa isyarat, tak pernah berharap-harap bisa mengerti apa yang akan terjadi. Semua hanyalah faktor kebetulan saja. Mata ini kebetulan menatap bahasa isyarat yang berlangsung tak lebih dari 5 menit saja. Masihkah saya bersalah mendahului kehendak tuhan ? Tuhan mana yang kehendaknya bisa didahului manusia ? Ataukah tuhan sengaja menampakkan tanda-tanda itu agar banyak manusia berbuat “dosa” karena mendahului kehendakNya? Jika demikian halnya, adalah Tuhan yang bertabiat aneh ! Read the rest of this entry