Category Archives: Sumilaking Pedhut Widorokandhang

Sumilaking Pedhut Widorokandhang

SUMILAKING PEDHUT WIDOROKANDHANG

1175723_10151757781191668_2145399536_nKamis Legi, 15 Agustus 2013, seluruh persiapan telah usai. Masing-masing divisi menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan selesai tepat pada waktunya. Dalam kepanitiaan, kegiatan Kadangadeyan Sabdalangit (KKS) kali ini berkolaborasi dengan sub divisi panpel oleh masyarakat desa di mana acara kita gelar. Masyarakat desa saking semangatnya hingga jumlah sub panpel di bawah koord tim KKS mencapai 50 orang lebih. Walau sebenarnya tidak perlu sebanyak itu, namun hal itu merupakan wujud semangat untuk menggugah kesadaran nasionalisme. Kami sangat apresiet. Dan tidak menjadi kendala, mereka tetap bekerja efektif karena didasari semangat dan ketulusan untuk berbagi. Sementara tim inti KKS untuk acara ini tidak lebih dari 10 orang. Tidak banyak rapat atau meeting, tidak pula banyak ubyang-ubyung ngalor-ngidul. Efektif, taktis, efisien. Itulah yang menjadi moto tim KKS dalam bekerja. Seluruh rencana disusun secara matang dan teliti dengan alternative strategi A, B, C.

Manfaat Energi Positif Welas-Asih

1185034_10151757766736668_416128254_nPada 15 Agustus sebagian besar sedulur sudah sampai di Jogja. Kesempatan berkumpul digunakan untuk saling asah asih asuh, bertukar pengalaman  dan wawasan, sembari menunggu sedulur-sedulur KKS lainnya yang masih dalam perjalanan menuju Jogja dari kota dan daerahnya masing-masing. Tercatat dari Jakarta, Cikarang, Tangerang, Depok, Bandung, Tasikmalaya, Bekasi, Cilacap, Semarang, Magelang, DIY, Solo, Blitar, Sidoarjo, Surabaya, Malang, Kalsel dll. Karena di dalam dada para sedulur semua memancarkan rasa welas asih  dan ketulusan, hal itu membuat semakin terasa sekali energy positif pada dasarnya memang bersifat saling menopang, saling menguatkan dan saling menghidupkan satu sama lain. Maka wajar pada saat selama kita semua berkumpul, rasa lelah dan capai setelah melakukan perjalanan jauh bagi sedulur-sedulur yang datang dari luar kota, atau karena saking sibuknya panpel di Jogja, sama sekali tidak kita rasakan. Walau beberapa malam selalu tidur jam 04.00 pagi. Read the rest of this entry