Reinkarnasi Atau Hukuman Tuhan ?

 

 

   

Peristiwa ini kami alami pada bulan Februari tahun 2006 menjelang perayaan hari raya Iedul Adha. Kami pulang kampung untuk menyembelih hewan korban. Kami putuskan membeli wedhus  sebagai hewan kurban. Dua hari menjelang hari raya aku  berkeliling bersama istri mencari wedhus, pikir ku dapat wedhus yg gedhe dgn duit pas-pasan. Aku berhenti di “toko swalayan” khusus menjajakan wedhus di pinggir jalan. Ku tawar seekor kambing merk benggala warna putih yang amat besar. Tawar menawar berlangsung alot akhirnya tidak putus karena waktu itu budgetku pas-pasan. Sewaktu aku pamit undur dan meminta maaf karena tidak jadi beli. Aku putuskan cari kambing di tempat lain saja; tiba-tiba nggak ada sebab apa-apa si kambing yang tadi ku tawar ngamuk. Nyeruduk sana sini ditundukkan oleh yang jaga  malah semakin ngamuk. Hingga akhirnya talinya putus. Kambingnya lari mengejarku, yg sedang menghidupkan mobil pik up bosok kesayangan. Sampai dekat pintu mobil, kambing tiba-tiba berhenti, lalu diam dan tenang. Kambing mengembik lirih, tapi kulihat matanya berkaca-kaca mengeluarkan air, saat itu istriku berkata lirih;

maaf ya dhusduitku nggak cukup buat  membelimu, mudah-mudahan kamu dibeli orang lain dan hidupmu bermanfaat untuk manusia. Dengan cara itu, mudah-mudahan kamu dapat pengampunan hukuman dari Tuhan. Dagingmu akan bermanfaat buat makan orang-orang yang hidupnya kekurangan. Jangan ngamuk ya, pasti ada orang lain yang akan menyempurnakan hidupmu”.

Aneh, kambing itu diam dan sepertinya memperhatikan ucapan istriku. Aku berfikir, mata kambing itu sepertinya bukan mata binatang, tapi memancarkan aura mata manusia. Tanpa ditarik lagi oleh yang punya kambing itu berbalik arah menuju kandang penampungan di tepi jalan.

Aku dan istri melanjutkan keliling, menuju ke desa-desa, ketemu  seorang penggembala yang memiliki banyak domba. Ku pilih salah satu yang paling besar, gemuk dan memenuhi syarat. Sesampai di rumah desa, domba kuberi makan dedaunan, rumput dan kusediakan air mentah untuk minum. Sehari berlalu, hingga tengah malam si domba  kok tidak mau makan rumput, maupun dedaunan dan tidak mau minum juga. Perutnya tampak sampai lengket. Aku khawatir kalau-kalau domba itu sakit. Padahal besok paginya akan disembelih. Malam kian larut, waktu itu aku ketiduran sekitar jam 24.00. Kira-kira jam 02.00 aku terbangun oleh suara sayup-sayup tangisan seseorang. Arahnya dari tempat domba yang kutaruh di samping rumah. Istriku bilang coba cermati, sesungguhnya itu suara domba kita. Aku keluar rumah, lalu duduk di teras sambil mengamati si domba. Domba itu menatapku tajam, diam. Karena sejak kemarin domba itu tidak aku ikat dan kubiarkan saja bebas berkeliaran, lalu si domba melangkah menghampiriku yang duduk mengamatinya di teras depan rumah. Si domba berhenti melangkah namun matanya menatap mataku, penuh iba, lagi-lagi tampak keluar air mata hingga meleleh air mata si domba. Wah..benar-benar menangis domba ini. Tapi apa maksudnya, aku coba mencerna. Aku cermati rumput, dedaunan, air semuanya utuh tak ada yang berkurang. Berarti domba ini bener-bener mogok makan, pikirku. Aku meninggalkan domba itu lalu kembali masuk ke rumah lalu tidur lagi. Jam 04.30 aku terbangun, lagi-lagi mendengar suara tangisan yang asalnya mengarah pada domba di samping rumah. Istriku menyuruh keponakan untuk memberi makan kambing dengan nasi putih. Kebetulan di rumah ada sisa martabak, digunakan sebagai lauknya. Nasi dengan lauknya martabak menjadi secobek besar penuh. Di tambah satu panci rantang teh hangat manis. Semua menu makanan diberikan ke si domba. Ponakanku kaget, “loh..ternyata si domba doyan makan nasi dengan lauk dua potong martabak. Nasi segitu banyaknya dilalap sebentar langsung habis tak bersisa. Berikut teh manis serantang juga langsung disruput sampai habis. Aku suruh ponakan membuatkan kopi pake panci rantang pula. Lalu diberikan lagi ke si domba. Benar saja kopi manis itu diminum juga hingga tinggal sisa kurang dari 1/4 rantang. Paginya setelah shalat ied, tukang jagal datang ke rumah untuk memotong hewan korban. Tepat jam 09.00 si domba sudah dipotong lalu daging dibagi-bagi ke tetangga kiri-kanan. Selesai.

 

SOSOK MISTERIUS

 

     Malam harinya, ketika itu kami ada di kamar bersama istri sedang bersantai sambil nonton tv, kira-kira jam 18.30 wib. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu jendela kamar. Tok..tok..tok..! Siapa ya ? Hening…nggak ada jawaban. Istriku minta supaya jendelanya dibuka saja, karena ada seseorang yang datang. Aku langsung buka jendela kamar..kaget sekali ! Aku lihat sosok laki-laki misterius. Suasana agak remang, dalam penglihatanku hanya wujud bayangan tubuh seorang lelaki seperti siluet. Kira-kira tingginya 155 cm badannya agak kurus, mengenakan pakaian zaman dahulu. Ia mengenakan ikat kepala warna hitam. “Kamu siapa, ada apa datang kemari ?” tanyaku kepada sosok misterius itu. Lho..ternyata ia bisa menjawab dalam bahasa Jawa yang biasa digunakan kira-kira dua abad yang lalu,”..saya terimakasih sekali, akhirnya mendapat pengurangan siksa (Tuhan), saya mau melanjutkan “perjalanan”. Kamu siapa ? sosok misterius itu menjawab,”saya yang sudah disembelih tadi pagi, saya anaknya ….(sosok misterius itu menyebutkan nama laki-laki dan perempuan, mungkin orang tuanya). Aku agak kaget, ia menyebutkan nama orang tuanya dengan nama-nama yang sudah tidak lazim dipakai untuk orang zaman sekarang. Aku tanya sekali lagi,” rumahmu dulu di mana ?”, ia tak menjawab, hanya menggelengkan kepala. Sosok misterius itu lalu menundukkan badan sebagai bahasa isyarat untuk mohon pamit dan terimakasih. Plass…hilang ! Ya Tuhan, ampunilah dosanya. Lepaso parane jembaro kubure. Aja parang tumuleh terusna lampahmu !

 

REINKARNASI (Hukuman Tuhan) ?

 

Aku berfikir..apakah ini yang dinamakan reinkarnasi ? ataukah bukan termasuk reinkarnasi, melainkan bentuk siksaan Tuhan atas dosa dan kesalahannya sewaktu hidup di dunia dulu ? Ataukah reinkarnasi itu juga merupakan salah satu bentuk hukuman Tuhan ?  Tapi ada satu hal yang saya ingat dengan apa yang dulu diceritakan eyang-eyang ku, bahwa orang yang mengalami reinkarnasi, yang diingat hanya siapa orang tuanya, dan apa saja dosa-dosanya dulu waktu masih hidup di dunia hingga sekarang mendapat hukuman seperti itu. Ataukah ini juga yang disebut siksa kubur, atau kah ini maksudnya bangkit dari kubur dengan rupa-rupa “wajah” atau wujud sesuai perbuatannya dulu.

Saya jadi teringat, tetangga saya 5 tahun yang lalu pernah memiliki seekor anjing yang tiap senin dan kamis berpuasa. Mungkinkah anjing itu berpuasa senin-kamis sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Tuhan ? Eyang saya dulu punya burung perkutut yang berpuasa setiap hari kamis kliwon dan sabtu pahing. Usia perkututnya sampai 60 tahun turun temurun 3 generasi. Waktu itu tahun 1992 eyang dari Solo maringke perkutut kepada kami. Kami heran, karena eyang bilang kalau burung perkutut itu tidak usah repot diambil ke Solo. Biar burungnya saja yang pergi sendiri ke Jogja. Aneh tenan…masak manuk iso mabur dewe teka omahku ? Saya tertawa terpingkal karena…eyang bilang besok hari Jumat Legi perkutut yang ku paringke kamu, mau berangkat ke Jogja sendiri. Kami hanya diminta menyiapkan sangkarnya saja, dan pintu sangkarnya agar dibuka. Eh..tau-tau Jumat Legi malam hari si perkutut itu sudah datang hinggap di ranting taman belakang rumah, lalu hinggap dan masuk sendiri ke dalam sangkar. Nyai..nyai Beja !

 

 

KU SAKSIKAN DENGAN MATA KEPALA SENDIRI,

KEBESARAN TUHAN BEGITU DEKAT DI DEPAN MATA

 

Dari kisah di atas, kami berfikir dan bisa merasakan langsung BETAPA rahasia ilmu Tuhan itu benar-benar Mahaluas. Kami mersa sebagai manusia amat kecil bak butiran debu yang tiada artinya. Jasad ku, kemampuanku, kebisaanku, pengetahuanku, sungguh kerdil, bak pungguk yang berjalan ngesot. Hanyalah  amal kebaikan kita saja yang dapat memenuhi  jagad bumi ini. Itupun masih belum ada setets air laut dibanding Ilmu Tuhan Mahabesar ! Duh Gusti…ampunilah hamba Mu ini. Tiada kata-kata yang pantas terucap, kecuali ucapan rasa syukur atas segala anugrah dan rahmatMu ya Tuhan. Tiada perbuatan yang layak  kulakukan lagi, kecuali harus beramal kebaikan pada sesama sebagai wujud syukur ku yang paling nyata kepadaMu, Gusti Ingkang Akarya Jagad. Semakin ku kagumi Engkau, semakin merasa kecil dan bodoh aku, lalu semakin kutakuti pula Engkau.

 

  1. Ada DHARMA dan KARMA…
    Ada REINKARNASI…
    Ada HIDUP HANYA SEKALI…
    Ada SING NANDUR BAKALE NGUNDHUH…

    Lha saiki…ORA PERLU NANDUR NANGING MELU PANEN…

    Whahh…bingung tenan aku
    Lha wong aku mung salah sawijine ORANG-BUTA YANG IKUT2AN MERABA GAJAH…

    Pangapunten mas Sabda lan para sedulur sadaya…
    Wong wuta ndherek langkung…..

  2. hukum kekekalan energi adalah hukum nyata bagi manusia yang menjadikan kita akan waspada akan hidup. karma tetap ada. kita memang selalu harus melunasinya dengan penuh rasa tanggung jawab. anak-anakku siteki teratai. jayalah engkau selalu.

  3. itu akibat kita tidak bisa memenuhi apa yang di sebut inalilahi wa inaillahi roji’un. asal dari Alloh kembali ke alloh Kenapa demikian kalau kita bisa mengetahui jalan pulang niscaya kita tidak akan tersesat ketika malaikat mejemput nyawa kita berhuung kita tidak tahu akibatnya ketika kita meninggal roh kira tersasar masuk ke binatang,pohon atau rumah kosong yang tidak di tinggali .karena orang sekarang selalu berharap selalu tinggi dan lebih cenderung percaya kebohongan dari pada apa yang seharusnya kita tahu.karena kalau bicara agama bagi muslim sangat lah sensitif.padahal kalau kita saling bicara dan kalau saling berbagi untuk lebih mengisi tentang ajaran yang di anut masing masing.
    contoh kecil, orang lebih tahu tentang rukun islam dan rukun iman, tapi banyak orang yang tidak tahu rukun agama. padahal kalau kita mendapat petunjuk ketika berzikir selalu dikatan petunjuk setan atau jin yang selalu di persalahkan tapi mereka tidak tahu. ada ayat yang tersurat dan ada ayat yang tersirat.

  4. saya umpamakan seperti pohon kelapa yang berbuah,menurut anda mana yg lebih rasional pohon kelapa yang sudah tumbang dan sudah membusuk dalam kurun waktu tertentu akan kembali berdiri tegak seperti sedia kala atau pohon kelapa yang tumbang dan semua bagian dari kelapa akan membusuk tetapi akan ada tumbuh dari tunas buah kelapa menjadi pohon kelapa.pernyataan kedua menyatakan reingkarnasi mohon maaf jika ada yang salah.

  5. pumpun bambu akan tumbuh rumpun bambu yang lainnya jika tumbang. pohon pisangpun demikian.buah kelapa pasti akan bertunas jika jatuh ketanah walau tidak semua. namun dimana air mengalir disitulah hilir membawa kelapa tumbuh baru. selamat berjuan wahai siteki teratai dimanapun kau berada.

  6. Den Mas Sabdolamgit, setelah menelaah dari judul paling awal dan diskusi lanjutan sampai akhir, saya jadi penasaran dengan Shirotolmustaqim, kaitanya dengan reinkaenasi ini. Dimana menurut ajaran yang saya dengar tentang shirotolmustaqim, orang yang ringan timbangan dosanya bisa melalui jembatan ini bagaikan kilat, ada yang merangkak ada yang glayudan dan tidak jarang yang kejebur api neraka.

    Mungkin ini hanya sekedar analogi saya yang cubluk, dimana saya mencoba menarik benang merah dari pengertian reinkarnasi yang mungkin agak dekat dengan saudara kita Hindu dengan Shirotolmustaqim yang dari muslim. Mungkinkah orang yang menitis berulang-ulang sampai habis atau bersih jiwanya baru bisa moksa dan menyatu kepada Tuhanya, adalah orang masuk kedalam neraka, dimana dari keterangan Ki Sabda Langit Reinkarnasi sebagai siksaan, dan yang bersih jiwanya secepat kilat melaluinya menyatu dengan Tuhannya. Dan sedikit lagi dari semua uraian yang saya baca diatas, tentang moksanya saudara kita dari penganut Hindu agak paralel dengan pemahaman muslim dari Adam kembali ke Adam, dan dari Allah pulang ke Allah cuma ada semacam penebusan dosa dari kesalahan dan kejahatan yang kita lakukan didunia ini, dengan menjalani siksaan terlebih dahulu. Maaf mas Sabdolangit mohon penjelasanya dan kalau salah tolong diluruskan

  7. Yth mas sabda yang ciamik,baik,pu..inter.sebelumnya saya mohon maaf, karena ada ganjalan dlm hati mengenai wedaran bab sukmo/roh.menurut pemahaman saya,(yang masih o,on ples cublok,e ngaudubilah). sukma itu sudah di siapke untuk si ponang jabang bayi dan sifatnya selalu benar, tanya?1. apakah sukma bisa terkontaminasi dgn sifat manusia.2.bedanya reinkarnasi dgn manitis.3.siapa yang bertanggung jawab ulah manusia ketika masih hidup. Semanten dari sy mohon pencerahan dan piwulangnya. Salam hormat karaharjan.

    • @Bagus Samiaji Yth
      Mas Bagus, Siratalmustaqim, bagi saya lebih mudah memahaminya dalam makna kias. Artinya “jembatan” itu dilalui manusia semenjak manusia menjalani kehidupan di dunia ini. “Neraka” dan “surga” pun sudah dapat kita rasakan sejak hidup di bumi ini. Garis besarnya, hawa nafsu ibarat “jembatan” yg begitu sempit dan tipis, mudah sekali membuat manusia tergelincir karena kurang eling dan waspada. Untuk mencapai pemahaman yg lebih mendalam tentang SEJATINYA kehidupan di dunia maupun setelah ajal tiba, kiranya kita perlu memahami terlebih dulu apa arti agama, dogma, spiritual, ajaran, tradisi, budaya, dan ilmu pengetahuan. Banyak sekali ajaran agama yang masih berbentuk KIASAN, namun diartikan orang sebagai makna LUGAS. Banyak sekali nilai agama yg masih pada level “kulit” dimaknai sebagai level hakekat/esensial. Atau malah sebaliknya, makna hakekat diartikan sebagai makna lugas (misalnya; aku di dalam Tuhan, dan Tuhan dalam diriku). Hal ini menajadi salah satu penyebab terjadinya konflik, perang agama, dst. Semua bermula dari POLA PIKIR manusia yg picik, kaku, LETERLEK, TEKSBOOK, ditambah dgn RACUN KESADARAN yakni; sikap FANATISME, primordialisme, rasisme, etnosentrisme.

      @Lare Asem Tirang Yth
      Untuk dapat memahami lebih detil maksud dan jawaban pertanyaan tersebut kiranya perlu pemahaman akan JATI DIRI lebih mendalam lagi. Monggo silahkan dibuka dulu thread berikut Mengenal Jati Diri. Dan beberapa tulisan yg lainnya di sini, silahkan dibuka-buka dulu.

      salam sih katresnan
      Rahayu

  8. Sembah nuwun kagem mas Sabda, jadi kelingan warisan Yang Kalijaga Lir Ilir, ternyata kita sendirilah cah angon itu. Yang dingon nafsu kita jangan sampai kita kesifatan sifat hewani.

    Sembahnuwun kagem MAs Sabdo!!!!!!!!

  9. nuwun duko menawi kawulo lancang. manusia itu terdiri tiga bagian (roh,jiwa dan tubuh). tubuh kita sudah tahu, jiwa tergantung apa yang diisikannya kalau jiwa diisi dengan tehnik maka keluarlah ilmuwan dibidang tehnik, kalau jiwa diisi klenik maka jadilah dia paranormal dst..dstnya. dan tentang roh inilah yang menghubungkan antara alam nyata dengan alam roh (alam yang tidak bisa dilihat oleh panca indera kita walaupun itu kenyataannya ada didalam alamnya sediri contoh TUHAN dengan para malaekatNya dan iblis dengan anak buahnya. kesimpulan saya tubuh dikubur dan menjadi tanah jiwa ditinggal sebagai predikat sesuai dengan perbuatannya waktu hidup dan roh kembali kepada yang Empunya. jadi kalau anda milik ALLAH pastikan anda kebali kepada ALLAH kalau anda takluk kepada iblis pastilah anda tidak ketemu saya di surga silahkan anda memilih jalan anda. ALLAH mengasihi anda.

  10. Ki Sabdo, Yth.
    Keyakinan tentang reinkarnasi sudah menjadi bagian hidup kami di Bali. Libur Idul Fitri kemarin saya gunakan untuk mudik dan menanyakan kepada cenayang / chaneling di kampung sebelah tentang siapa sih yang tumurun sebagai anak saya yang saat ini berumur 5 bulan dan kebetulan saya tinggalkan di Kalimantan. Begitu cenayang bisa terhubung dengan sukma si bayi, dia langsung memanggil saya kakak. Dia kenal semua keluarga yang ikut menyertai saya, juga kejadian2 di keluarga, kondisi lingkungan keluarga, dll. Ini tentu membuat kami bingung siapa dia, tapi segera setelah diberi bayangan/ancer-ancer, akhirnya kami tahu bahwa sepupu saya yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas 27 tahun lalu di Sulawesi Selatan kembali numitis menjadi anak saya atas seijin Bhatara Guru.

    Itu sedikit sharing pengalaman yang luar biasa bagi saya, tetapi sesuatu yang lumrah di Bali. Matur nuwun, Ki.
    =========================
    Mas Igung Yth
    Terimakasih sudah berkenan untuk share pengalaman di sini, mudah-mudahan panjenengan selalu diberkahi Gusti Ingkang akaryo Jagad. Saya pribadi sudah beberpa kali menyaksikan sendiri tentang kejadian manitis kembali seperti yg panjenengan utarakan di atas. Sehingga saat panjenengan kisahkan, saya dapat memahami semuanya. Sekali lagi, matur nuwun mas
    rahayu

  11. Kesasar di blok ini juga, jadi ingin ikut nimbrung. Aku sendiri masih bingung dengan reinkarnasi, apakah emang ada atau tdk. saya memiliki beberapa pengalaman , dimana saya melihat sesuatu yg samar akan diri saya 5 th yg lalu , dimana saya bertemu dengan seseorang, dan 5 th kemudian apa yg saya lihat menjadi nyata, ataupun ketika saya berhenti disebuah toko, saya berujar suatu hari nanti saya akan bekerja disini, dan 1 th kemudian saya bekerja di toko itu, lalu yg terkahhir saya melihat saya bekerja di prs asing dan bergaul dengan orang2 latin yang saya suka,dan beberapa bulan kemudian saya diterima kerja persis dengan apa yg saya lihat. Saya seolah berhayal tapi hayalan itu menjadi nyata, saya seperti menulis sebuah cerita dengan pikiran saya dan akhirnya cerita itu menjadi nyata. sebenarnya apa yg tjd dengan diri saya. apakah itu semua hanya kebetulan saja ?

    • Mbak Tiya Yth
      Tak ada yg kebetulan di dunia ini. Jika terasa sebagai kebetulan hal ini hanya krn belum mampu memahami “alur ceritanya” sebagai hubungan sebab akibat (hukum causalitas). Apa yg anda rasakan sebagai bentuk “kabar” yg dibawa oleh getaran NURANI. Getaran Nurani merupakan “artikulasi bahasa” yg berasal dari sukma sejati (guru sejati) atau disebut juga ruh al kuds/roh kudus/roh suci. Guru sejati, dilimput oleh rasasejati (sir). Nah, rasasejati inilah yg disebut pancaran tuhan dalam diri makhluk (manusia). Itulah sebabnya NURANI tak pernah salah. Jika ada yg salah, hal itu bukan krn nuraninya yg salah, namun cara kita membedakan apakah yg bergetar nurani (kareping rahsa) atau nafsu (rahsaning karep).

      salam asah asih asuh

  12. brahmono sisno jibril

    cerita kambing di atas sama dgn yg terjadi dialami kakung,masalah reinkarnasi ternyata benar kakung saya ketika akan meninggal beberapa hari kemudian cerita klo pulang akan kembali kedunia menjadi bayi,tak lama kemudian pakde yaitu kaka tertua ibu mempunyai anak laki dgn ciri2 tai lalat sama dgn almarhum kakung saya

  13. asalamualaikum wbr…
    mas sungguh suatu pengalaman yg menarik…mohon ijin untuk mengcopy nya dan tentu saja dengan menyebutkan sumbernya…
    terima akasih…

  14. Asssalamu’alaikum muslimin dan apa kabar semua? hopes always fine.. saya dah baca artikel2 yg ada di blog sabda langit… kebanyakan opini dr orang2 yg awam masalah pengetahuan agama bahkan tidak sedikut dr non muslim(hindu,budha n christian)… dan jika bicara hal2 prinsip yaa gak bisa dan gak boleh dong dgn begitu saja di akur-akurin/dicocok-cocokin or bahkan menjurus disama-samakan… itu bahaya sudah ngaco n bisa sesat semuanya masing2 atas ajarannya masing2 nantinya…
    ya skrg antum hati2 lah dlm hal pandangan2 yg berjudul sufi ,tasawuf dlsbgnya…
    skrg lurusnya itu kita diperintahkan mengikuti suritauladan nabi Muhammad SAW dalam segala hal dr dalam kandungan(bahkan dr awal pembenihan ada aturannya!!!) sampai masuk kuburan juga ada tatacara baik lahiriah maupun ruhiyah!!! klo ada ajaran2 yg mulai mengarah ke ganjilan, lihat lah aktifitas nabi sehari2 dari bangun tidur sampai tidur lagi… krn insyaALLAH dah TIDAK ADA MANUSIA YG LEBIH BENAR dari nabi Muhammad SAW sang penghulu para nabi!!! krn dia langsung di tuntun malaikat trpercaya yaitu Jibril as. yg akan langsung mengoreksi dan memberikan pelajaran pada setiap garak-geriknya 24/7 atas perintah ALLAH SWT…
    ustad2, kiai2,wali2,sufi2,dll bukan utk di ikuti apalagi bertaklid… yg di ikuti itu ya cuma seorang aja… itu perintah ALLAH SWT!!! ikuti semampu kita bagaimna nabi Muhammad SAW ber-activities 24/7 nonstop… beribadah,berakhlak,berjalan,duduk,tudur,makan,memandang,berbicara,berbisnis,berpolitik,memimpin,bermiliter,bercanda gurau, berinteraksi, buang dan bersihkan kotoran, ber..ber..ber..semuanya ada tuntunannya!! bukan menghindari dunia begitu saja tetapi ya tundukkan dunia kendalikan agar mulia jaya selamat Dunia-Akhirat.
    ALLAHu’alam…!!!
    masalah reingkarnasi, jawaban Yudhistira sudah dianggap benar… utk melengkapi,
    dalam Islam, hal2 ghaib yg ber hubungan dengan hidup mati itu MUTLAK!!! tdk ada reingkarnasi bahkan ditunta atw dipercepat sedetik-pun tanpa kehendak ALLAH!!! di dunia hanya hidup sekali lalu mati dan menunggu hari perhitungan, setiap ruh bertanggung jawab atas jasadnya masing2!!! krna yg jasad&ruh masing itu sendirilah yg menerima balasan Siksa Neraka atw Nikmat Surga!!! tidak ada evolusi krn semua diciptakan berpasang2an(tidak mutlak 1:1, bisa jg 1:>1) dalam system genetical yg masing2 berbeda… apalagi evolusi manusia MUTLAK tidak ada, karena secara genetical justru manusia informasi Gen terdekat yaitu babi dan tikus bukan dengan monyet.. !!! makanya babi sebagai “biorector” yg jika virus binatang selain mamalia bisa menyerang babi maka 90% akan bisa menyerang manusia…
    ===================================
    Zorlax Yth
    Kenapa ya, kok sepertinya agama samawi terlalu khawatir dengan adanya teori evolusi dan reinkarnasi. Biasa-biasa saja.., toh kalau evolusi dan reinkarnasi itu memang ada, semua itu bukankah bukti kekuasaan Tuhan pula !!
    Monyet yg anda sebut adalah kelompok primata. Dan Primata pun merupakan Ordo dan bukan Family (keluarga..) manusia.
    Primata itu terdiri dari lemur, lorisid, galago, tarsier, monyet dan ape.

    (Bahasa Indonesia tadinya tidak mengikuti pembedaan antara monkey dan ape, berbeda dari bahasa Inggeris – yang diikuti oleh biolog dengan beberapa koreksi)..
    Sebagai contoh :
    Apes terdiri dari Great Apes dan Lesser Apes (seperti siamang, . .
    Dan homo sapiens sapiens seperti juga orang utan, gorilla, chimpanze dan bonobo termasuk kealame keluarga Great Apes
    Semua ini, bagusnya, bisa dilihat di Wikipedia.

    Hingga sekarang fossil species yang menunjukkan perpisahan antara primata yang terus menurunkan homo sapiens sapiens dan primata yang menurunkan primata lain belum ditemukan. Lalu muncul kritik dengan argumen bahwa teori evolusi terdapat missing link.
    Setelah agamawan dikejutkan oleh REALITAS di luar para kitab suci, dengan ditemukannya metode CLONING, beberapa bulan yang lalu dunia paleontologi digegerkan dengan diumumkannya “Ida” yang dikabarkan oleh media sebagai species pemisah antara cabang yang menurunkan manusia dan cabang primata lain. Tapi diskusi masih belum selesai.

    http://news.nationalgeographic.com/news/2009/05/090519-missing-link-found.html
    http://www.newscientist.com/article/dn18007-missing-link-ida-lacks-evolutionary-insights.html
    Saya memakai istilah “semacam kera” untuk mengatakan bahwa homo sapiens itu tidak turun dari kera yang ada sekarang, seperti sering disalah pahami banyak orang..
    Persoalannya, apakah manusianya yg gagal memahami kitab, ataukah dulu kala pada saat penyusunan kitab, ternyata banyak hal yang terlewatkan atau sengaja dilewatkan ?
    Bukankah ilmu pengetahuan sudah berkembang sejak 1500 SM saat agama samawi belum ada. Dan kemudian perjalanan agama samawi dikhatamkan setelah akhir abad ke 7 saat kitab suci terakhir rampung dibukukan. Seperti halnya kalimat,”kenalilah dirimu maka akan kau kenali tuhanmu” merupakan ungkapan Pak Socrates dan Plato org Yunani yang sudah lahir ke bumi pada 500 SM. Sayangnya mereka tdk mengkliam dan diklaim sebagai nabi. Mari kita buka realitas obyektif baru untuk menuju kesadaran lebih tinggi akan keMahaBesaran Ilahi yang tdk sesempit dalam bayangan/mind set kebanyakan orang saat ini. Agar kita bisa lolos dari kesadaran palsu, dan kejahiliahan terselubung.

    salam karaharjan

  15. Islam mengajarkan mnghormati ajaran2 agama lain.. makanya diajarkan dlm ISLAM, agamaku adalah agamaku, aku sembah apa yg aku sembah dan agamamu ya agamamu dan menyembah apa yg kamu sembah…
    Jangan di campur2 namanya tidak menghormati ajaran kita agama masing2 jangan salah kaprah…
    masalah Islam kejawen, itu karena tugas para wali dalam berdakwah terutama tauhid yg belum selesai bersih dari syirik, namun waktu blum cukup sudah dipanggil ALLAH SWT nah sekarang giliran kita generasi penerus berusaha dengan “BENAR & BAIK” perlahan,tenang dan selamat meneruskan meluruskan ajaran2 Islam kejawen kepada Islam yg murni dr ajaran para nabi… dr nabi Adam AS sampai Muhammad SAW adalah Islam namun Islam disempurnakan pada ajaran nabi terakhir Muhammad SAW…
    Kenapa para wali bukan ulama2 biasa seperti daerah2 lain di dunia yg di utus utk mentauhidkan daratan P.Jawa khususnya, karena daratan P. Jawa ini org yg kemusyrikannya paling menyatu dalam kehidupan sehari dan sulit dilepas bahkan sampai detik ini hal2 musyrik itu dah jadi makanan shari2…
    klo urusan gaib/ jin2 an… klo mau mengikuti ajaran Islam yg sesuai alQuran, Setulusnya, “orang beriman diLARANG berhubungan apalagi minta tolong kpd jin, begitu jg Jin mukmin dilarang berkontak2 ria dg manusia!!!” jd jika ada jin2 yg mengaku muslim tp masih kontak dg manusia berarti dia jin pembohong atw at least jin Islam KTP doang seperti kebanyakan manusia Islam KTP !!!
    jin sangat senang mengaku leluhur kakek or ortu kita karena itu adalah pekerjaannya bermuslihat-ria… dia sangat tahu tentang leluhur kita, ortu dll krn sebagian mereka adalah jin pendamping/qorin dr orang2 trsbt… dan ingat… jin pendamping itu bukan muslim, karena Islam memberi tahukan bahwa Iblis memerintahkan para jin2 pengikutnya utk mendampingi setiap anak cucu AdamAS mulai dr lahir sampai matinya… krn jin berumur lebih panjang dr manusia… dlm hadist shoheh, hanya nabi muhammad sajalah yg jin pendampingnya di masukkan Islam oleh ALLAH jd tdk mau mengutak-atik kehidupan nabi MuhammadSAW…. dan diberi kuasa dr ALLAH tdk ada 1 jin pun yg bisa menyerupai nabi muhammadSAW krn akan langsung hancur terbakar… jadi siapa saja yg bermimpi ketemu NabiMuhammadSAW maka itu benar mimpi dr ALLAH SWT bukan dr jin… tp mimpi brtemu orang yg sudah mati itu sangat dimungkinkan adalah dr jin pendamping orang yg sudah mati trsebut yg ingin menyampailan pesan… tp jika bertemu bukan dlm mimpi, maka itu diPASTIKAN adalah jin… bukan ruh dr orang tsb yg bergentayangan… karena dlm alQuran yg tiada keraguan mengatakan bahwa setiap manusia yg mati maka ruhnya dalam genggamanKU kata ALLAH…!!!! mutlak bukan kata siapa2 lagi… hrs dipahami hal ini…
    alrite bro’s n sist’s… maaf ya, plz…. I apologize for anything inconvenient to all of you…
    r3dr4gon@yahoo.com

  16. Ingat ketika nabi Musa AS memberitahukan sseorang yg bertanya bagaimana hari berbangkit itu… maka ia mencontohkan dg seekor burung yg di sembelih lalu di potong2 beberapa bagia, lalu tiap bagian di kubur di beberapa tempat berbeda…
    kemudian nabi Musa AS memberi aba2 memanggil burung tsb, maka atas kehendak ALLAH SWT, maka bagian2 burung2 itu keluar dr timbunan tanah dan berkumpul lalu menyatu dalam bentuk yg utuh semula… itulah hari berbangkit… manusia akan terkumpul dr tiap saripati yg terpisah dulu dan menyatu semula… dan ber baris-baris di padang masyar sesuai dg penampilan sebagaimana mreka masing2 hidup di dunia…
    jika ada yg mengaku2 reingkarnasi atau akan hidup lagi sebagai budi, joko,bradpit,cloony,dll.. Demi ALLAH Azzawajalla itu dipastikan adalah Tipu Daya syetan…!!!!! karena dinyatakan Syetan adalah musuh yg nyata bagi umat manusia.. karena syeta adalah sifat penentang dr golongan jin dan manusia…

    • Zorlax-Jogjakarta Yth
      Anda bebas mengemukakan opini di sini. Hanya saja, utk membaca semua tulisan di sini dibutuhkan kebersihan hati, pikiran yg merdeka dari dogma-dogma hipokrit. Butuh kebeningan jiwa utk memahami semua makna dan hakekat kehidupan. Jika tidak, tataran kesadaran spiritualnya masih semu dan palsu. Hal itu disebabkan pemahaman yg baru berada pada tataran “kulit”. Anda mungkin masih dalam proses awal perjalanan spiritual. Saat saya masih usia 7-8 tahun saya sdh kenyang pelajaran seperti itu. Tetapi karena perjalanan spiritual saya yg sangat panjang dan tdk ringan membuat diri saya harus melakukan “resetting” pola pikir agar lebih bijak memahami HAKEKAT kehidupan di alam semesta dan seluruh isinya ini. Kuncinya, jika mau membuka hati dan pikiran, membeningkan batin, tentu akan mudah meraih tataran hakekat. Kita akan terkejut betapa Gusti Allah itu tidak sesempit yg dipahami pola pikir manusia, tetapi kenyataannya Tuhan Mahaluas tiada batas, LEBIH DARI sekedar MAHA ADIL, lebih dari sekedar MAHA WELAS ASIH, lebih dari MAHA BESAR dari apa yg anda bayangkan selama ini. Bukankah Gusti Allah itu TIDAK PRIMORDIAL, tidak pula etnosentris, dan rasis. Jika masih ada Tuhan yg primordial, akan menjadi tanda tanya besar bagi nurani terdalam. Belumlah Tuhan yg sejati, tetapi Tuhan yg ada dalam pola pikir manusia. Hampir semua orang menganut salah satu agama hanya karena faktor keturunan dan kebetulan saja (bukan pilihan), tetapi mengapa manusia merasa diri seolah paling benar ?. Bahkan Tuhan menciptakan manusia bukan untuk “boneka percobaan”, tetapi sungguh dengan Belas Kasih Tuhan yg tiada batasannya. Itulah hakekat yg dalam dari Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Baru bisa dipahami jika telah berani masuk ke dalam ruang tasawuf, utk menyaksikan dan merasakan sajaratul makrifat. Tetapi sebagian generasi muda saat ini memang masih ada yg TIDAK SADAR bahwa dirinya sedang TIDAK SADAR. Tetapi dirinya justru merasa PALING BENAR, merasa paling soleh, dan paling suci. Sayang sekali… kesadaran sejati itu baru datang pada saat yg sudah sangat terlambat, yakni saat sudah mati. Dan semuanya sudah menjadi terlanjur, tak dapat memperbaiki keadaan lagi. Bukankah kaum sufisme sendiri berkata : kebenaran sejati bagaikan cermin yg pecah berantakan, agama, ajaran, ilmu pengetahuan, budaya masing-masing memungut satu di antara pecahan itu. Jadi tak bijak bila kita hanya memungut satu keping pecahan saja, lantas sudah merasa diri paling benar. Panjenengan piyantun Ngayogya, Sumonggo dipun wedar kanthi terwaca, permana, lan tansah mulat sarira. Kados dene “ngelmu pari”. Mila kula ngaturaken nyuwun sih samodra pangaksami, bilih kathah tembung ingkang kirang rena ing manah. Gusti tan kena kinira, tan kena kinaya ngapa.

      salam sih katresnan

  17. Assalamu ‘alaykum,

    Kawulo saking Purbalingga, Jawa Tengah, nanging sakmenika manggen wonten Condong Catur, Ngayogyokarto. Kulo agami Muslim, lan kawulo pitados bilih piwulang Islam nggih ugi ngamot babagan ngengingi ‘reinkarnasi’, sanadyan benten ukara2nipun; lha Islam piyambak remen kalih tiyang ingkang sengkud anggenipun sinau lan sedya nampi perkawis ingkang leres/sae saking pundi kemawon wiwite.

    Matur nuwun kulo aturaken kagem mas/bapak Sabda ingkang sampun kersa mbabar wawasan wonten blog menika. Kawula dados tambah mantep anggenipun ndherek sinau babagan gesang lan sakpiturutipun. Mugi gusti Alloh ingkang Rahman lan Rahim tansah males kesaenan panjenengan.
    Nyuwun pangapunten bilih kathah lintu lepatipun kulo.

    Wassalamu ‘alaykum

  18. Wa’alaikumsalam WrWb…
    Trimakasih pak Sabda atas tanggapannya… kebetulan sy ada sedikit kesibukan jd tdk bs lgsg membaca dan menanggapi kembali(reply)…
    Bukan sy tdk mnghormati apalagi mencari musuh… sehingga tdk bosan sy minta maaf atas sgl kata2 yg kurang berkenan kpd smua krn bukan maksud utk negatif.
    ukan maksud utk menggurui tp sy hanya coba mengingatkan… apalagi saat ini adalah saat yg “sudah dekat”… sungguh ALLAHualam sudah dekat masanya bagi ALLAH utk merubah system di dunia ini kpd tegaknya kalimat tauhid dlm 1 komando dr Imam mahdi insyaALLAH… namun sebelumnya … akan ada “pencucian umat”… krn hanya ALLAH saja yg bisa membersihkan tauhid pd umat manusia…

    Sepertinya pa Sabda agak emosi dalam menanggapi 3tulisan sy diatas… itu sangat wajar… krn bukan sekali sy berbicara dg orang berpaham seperti bapak… dan orang2 yg dr kejawen tulen, kejawen Islam dan sampai dgn yg akhirnya benar2 berusaha membersihkan tauhidnya dlm berIslam… seperti halnya saya juga berusaha insyaALLAH selalu berusaha mprbaiki tauhid sy slalu… amin…

    sy memang keturunan tulen dr Yogya, almarhum bpk saya masih krbt ksultanan mataram Yogya dan almarhum ibu saya msh kturunan k-7 dr pangeran Diponegoro yg jg masih klrg kesultanan Mataram… sy jg banyak mengalami hal2 yg di luar nalar pd umumnya sejak sy kecil… sjk kecil itulah sy slalu brusaha mncari apa itu kebenaran hidup… apakah anda pernah minta untuk hidup…? tidak ada 1 mahluk-pun yg pernah minta utk hidup/diciptakan… lalu utk apa?lalu bagaimana??… bisa menjelaskan?!(menurut yg anda pahami)
    sy bukan kenal Islam dr ortu begitu saja yg spt anda katakan… justru sy pernah belajar kelima agama yg ada di Indonesia ini… hindu, budha, beberapa aliran kristen dan paham atheis dan yg trakhir saya blajar Islam kembali… oleh krn itu sy berpesan diawal, spy jangan campur2kan ajaran agama itu demi kehormatan masing2 agama… dan saya di Indonesia sudah mlintang dr Indonesia Timur hingga Indonesia barat… sekarang tinggal di luar Indonesia… sy juga coba mmahami bgm tipu daya iblis baik alam gaib dan alam nyata.. trnyata memang tiap daerah atw benua itu system nya beda2… tp yg termasuk paling komplex/complicated itu di tanah jawa (dr Jawa timur smp Banten).. tp yg paling berat level Humanity Destructive di Western dan sebagian jazira Arabia…

    Jangan salah… anda mengatakan bhw saya masih belajar dilevel kulit… dan masih berpaham hipokrit/munafik… sepintas jelas itu adalah kata2 yg condong sombong dan merendahkan, tp sy tak ambil pusing… tp apakah anda tau apa itu “kulit” dan apa itu “munafik” ?!?! dr dasar(paham) apa anda mengartikan? pahamkebanyakan manusia atw paham dr Than, kalau tuhan saya ALLAH, makan menurut saya atas dasar paham ALLAH lah kata “kulit dan munafik” itu berlaku dlm paham kehidupan sy… hati2 dg kata2 munafik, krn munafik yg sebenarnya adalah yg paling berat siksanya (di neraka yg paling rendah/berattt) just intermezzo.
    Ada beberapa kata yg melemahkan anda yg bs sy baca… salah 1nya adlh anda mengatakan “sudah kenyang dg pelajaran spt itu”.. sungguh itu adalah kata2 cenderung sombong yg kurang panntas diucapkan oleh org yg sidah banyak belajar sprti anda dan brlawanan dg apa yg slalu anda katakan brsikap “spt padi”…iyakan…
    Pak Sabda diatas secara tdk langsung mengatakan klo tdk bersufi itu masih rendah tingkat kepemahamannya… apakah anda mengetahui adakah nabi Muhammad itu bersufi.?!?!?! dan apakah sahabat2 terdekatnya yg dijamin masuk surga itu mreka bersufi?!?! mreka ber dakwah menegakkan tauhid dengan Cinta dan segala pengorbanan… karena surga itu dibeli dengan Cinta dan pengorbanan trsebut sehingga ada level2nya sesuai apa yg diusahakan didunia…
    ikuti lah Nabi MuhammadSAW mencontohlah semampu diri kita masing bgm sang nabi berkehidupan sehari2… tahukah anda bahwa “seluruh nabi itu diturunkan utamanya untuk BERTAUHID”dan selebihnya utk beberapa hal lainnya…
    kalau anda mengatakan saya masih dilevel kulit, dan apa yg anda ungkapkan sebagian besar sudah saya dalami sblmnya diwaktu lalu, bukankah berarti kita masih sama2 di level kulit.. sampai dimana level kulit kita cuma ALLAH yg tau…

    1 lagi secara singkat sy sdikit mengingatkan.. tolong jgn trsinggung (watawa shobil haq watawa shobil shobr=saling mengingatkan dlm kesabaran dan dm Kebenaran).
    anda selalu menulis welas asih, asah asih asuh dan maha Pengasih Penyayang…
    ALLAH benar MAHA PENGASIH dan PENYAYANG… tp tentu anda juga tau kan, banyak maha2 yg lainnya.. diantaranya ALLAH itu maha MURKA dan maha KERAS SIKSANYA… ingat, zaman/waktu sebelum umat nabi Muhamad, umat yg ingkar kpd nabinya langsung ALLAH azab/musnahkan didunia… umat nabi Luth kaumnya homosex di bakar dan di tiban guning oleh ALLAH, umat nabi Musa AS firaun dkk lgsung di tenggelamkan di laut, kaum Aad(konon Antlatis) ditenggelamkan hilang, kaum Tsamud umat nabi Soleh di sambar halilintar smuanya mati, umat nabi nuh AS di tenggelamkan dlm banjir bumi…dll…
    tapi umat nabi Muhamad SAW nabinya para nabi… terus berdakwah dengan Cinta kesabaran, darah dan air mata… hingga saat Beliau berdakwah di lempari kotoran hewan&manusia lalu di pukuli sampai pingsan 3 hari dan tubuh penuh luka2…
    lalu sang malaikat dahsyat terKuat Jibril AS mendekati sang nabi dgn amarah yg melangit meminta izin untuk mengangkat guning dan menibani mreka yg telah melakukan demikian.. tp nabi mengatakan.. “jangan”, umatku adalah umatku bukan umat sebelumku… mereka hanya belum paham… insyaALLAH, ALLAH SWT akan segera memberikan hidayah kepada mereka…. ALLAHu alam, sejak itu lah ALLAH tidak langsung mengazab umat nabi Muhamad serta merta di bumu.. walaupun kejahatan dr zaman nabi Adam AS hingga nabi Isa AS semua telah dilakukan oleh umat akhir zaman ini… tp ALLAH hanya mengingatkan AWAS, AZABKU AMAT PEDIH!!!
    ALLAH murka kpd umat terdahulu maha Murka sehingga tdk ada sesuatupun yg dpt menahannya… dan nanti ALLAH maha Berat siksanya tdk ada yg sanggup menanggungnya… Setiap nabi bertanggung jawab atas umatnya di zamannya masing2 dan setiap jiwa brtanggung jawab atas dirinya masing2… tdk ada 1 jiwa menanggung lebih dr 1 diri.. tdk ada reingkarnasi sayang… tipu daya Iblis meliputi alam nyata dan gaib… Demi ALLAH reingkarnasi itu tidak ada… jangan salah mengartikan kehidupan akibat tipu daya iblis laknatuLLAH…
    bapak2 ibu2 sekalian disini adalah orang2 baik… krn itu saya ingin mencoba mengingatkan semampu saya… walau pasti banyak kekurangan itu drpd saya dan segala kebenaran adalah dr ALLAH azza wajalla…
    ALLAH maha Kasih memberi mengasihi kepada seluruh umat manusia,
    tp maha Sayang menCintai hanya kpd hamba2 yg sayang dan mencintaiNYA saja…
    ….
    kenapa orang jahat harus dihukum karena ALLAh sayang kepada orang yg tidak jahat dan yg terkena jahat trsebut… mengertikan maksud saya…

    Terimakasih matur nuwun..

    saya tdk berbahasa jawa walaw wong jowo seperti anda sendiri katakan ALLAH tdk etnosentris dan rasialis… tp anda selalu berbahasa jawa bagus tp tanpa arti jd ya hanya wong jowo saja yg memahaminya…

    AstaghfiruLLAH halazim… SubhanaALLAHu wa ta’ala amma yusrikun Robbi al A’la wabil Azhimi wabilHamdi walla illa ha ILla ALLAH ALLAHuAKBAR…
    Ampuni kami ya ALLAH… Maha Suci ALLAH dr sgala yg mreka sekutukan Tuhan yg maha tinggi maha Mulia dan segala Puji miliknya dan tiada tuhan selain ALLAH ALLAH maha Besar…

    Wassalam WrWb…
    r3dr4gon

    • Maaf saya kutib sedikit tulisan panjenengan berikut ;
      saya dah baca artikel2 yg ada di blog sabda langit… …kebanyakan opini dr orang2 yg awam masalah pengetahuan agama bahkan tidak sedikut dr non muslim (hindu,budha n christian)…
      … itu bahaya sudah ngaco n bisa sesat semuanya masing2 atas ajarannya masing2 nantinya…
      … daratan P. Jawa ini org yg kemusyrikannya paling menyatu dalam kehidupan sehari dan sulit dilepas bahkan sampai detik ini hal2 musyrik itu dah jadi makanan shari2…
      dan saya di Indonesia sudah mlintang dr Indonesia Timur hingga Indonesia barat… sekarang tinggal di luar Indonesia…

      Zorlax-Jogjakarta Yth
      Dari tulisan panjenengan terbaca panjenengan mmg org yg sudah mumpuni, banyak pengalaman di berbagai wilayah di atas bumi ini, dan mungkin agak geram melihat kecenderungan zaman sekarang. Maaf bila banyak kalimat yg menyinggung diri anda, dan membuat nafas agak sesak. Tetapi jelas saya tdk menuduh pribadi panjenengan yg hipokrit. Ketika ajaran agama dikemas dalam bentuk doktrin, maka doktrin itulah berubah menjadi hipokrit. Karena indoktrinasi selalu berubah menjadi “ideologi” dan cara pandang yg anti kritik. Sementara itu, jika kita yakin seyakinnya bahwa ajaran agama datang dari Tuhan, sudah seharusnya kita tak perlu khawatirkan hanya karena adanya kritik dan argumentasi manusia. Itupun DITUJUKAN kepada bentuk POLA PIKIRAN umatnya. Bukankah Tuhan Mahakuasa pasti bisa menjaganya sendiri?!. Apakah panjenengan menciba menjatuhkan “vonis” kesombongan pada sesama, atas suatu hal yg tanpa sadar sedang panjenengan lakoni sendiri..? Tak apalah, karena Panjenengan bebas menilai rekan2 di sini dari kacamata, perspektif dan pendekatan, ataupun mind set yang anda gunakan. Jika perbedaan pola pikir itu akan menimbulkan apriori besar, hal itu saya anggap masih wajar-wajar saja. Hanya saja, ada satu prinsip yg saya pegang setelah mengalami rangkaian peristiwa dan pengalaman spirit yg panjang, hingga pada akhirnya saya membuat generalisasi, di mana keberhasilan pencapaian spiritual, justru manakala seseorang tidak lagi mempersoalkan ” warna kulit” sehingga terhindar dari fanatisme sempit. Adalah satu perbedaan mendasar, di mana pemahaman panjenengan berprinsip jalan menuju Tuhan hanya ada satu (yg diakui Tuhan). Dulu sewaktu saya masih remaja, pernah mengira hal demikian pula. Namun kejadiaan, pengalaman demi pengalaman termasuk saat2 bertemu dengan Eyang leluhur Panjenengan HB I dan Sentot Prawirodirjdo, dan yg lainnya HB II, HB 7, HB IX, MN IV, PB I, Kj Sultan Agung, Kjg Ratu Batang dll banyak sekali wejangan saya dapatkan dari beliau. Tentu saja saya tidak akan menganggap beliau2 sebagai jelmaan setan, karena sungguh sangat adoh sungsate. Saya pun lebih mempercayai org2 yg raganya sudah mati, karena mereka sudah merdeka dari belenggu jasad yg penuh intrik, yg penuh kotoran, polusi nafsu. Org yg sudah bebas merdeka dari nafsu yg bersumber dari jasad, beliaulah yg sudah ada dalam alam kajaten, alam kelanggengan, yg tak lagi tertutupi apapun dalam melihat kebenaran sejati. Tentu saja, bagi yg sengsara, alias “neraka” tak akan bisa bertemu dengan anak turunnya. Banyak wejangan dan pemgalaman langsung sehingga membuka mata hati saya akan arti kebenaran, akan makna dari agama, dan apa yg ada dan terjadi pada kehidupan sejati yang harus ditempuh. Saya sukuri hal ini, karena saya tidak harus mati lebih dulu untuk mengetahui kehidupan sejati, sementara banyak org barulah tahu dan menyaksikan setelah datangnya ajal, dan hal itu sudah sangat terlambat. Di Jawa, terdapat ratusan bahkan ribuan orang yang memiliki pengalaman yg jauh lebih lengkap dan luas ketimbang apa yg saya alami. Termasuk para leluhur panjenengan, beliau termasuk org yang berhasil mencapai tataran kamulyan sejati (“syurga”).
      Banyak sekali wejangan dan pengalaman pribadi, termasuk soal reinkarnasi, maupun hukum sebab akibat (karma) yg ditolak agama Samawi/Abrahamisme, sementara itu sunatullah dan hari pembalasan merupakan salah satu konteks hukum karma juga. Siapapun yg belum pernah menyaksikan apa yg terjadi dalam “ruang” rijalul gaib, pastilah masih sulit memerdekakan nurani dari belenggu dogma. Yah, inilah yg saya sebut sebagai permainan “kulit”, yg kenyataannya menciptakaan jurang pemisah antar manusia yg seharusnya saling welas asih dengan tidak membeda-bedakan berdasarkan apa agamanya. Doktrinasi yg menciptakan sikap fanatisme, fanatisme menjadi salah satu bahan bakar untuk perang dan pertumpahan darah di planet bumi ini. Tak heran mengapa agama-agama di bumi ini sering terjebak oleh pertumpahan darah yg justru dirasa “membanggakan”…astaghfirullahal aziim. Padahal Tuhan tidaklah rasis, primordialis, dan etnosentris, jadi ketika saya menggunakan bahasa Jawa pun tak masalah, saya yakin Tuhan tetap memahaminya. Karena, soal bahasa bukanlah ciptaan Tuhan, melainkan ciptaan manusia, bagian dari peradaban dan kebudayaan.
      Umat manusia di akhir zaman, semakin banyak yg tidak tahu bahwa dirinya sedang tidak tahu. Lantas apa yg pantas untuk menyebutnya ? saya masih berprinsip tak ada orang jahat, yg ada hanyalah orang yg belum tahu dan belum memahami. Saya kira seluruh umat beragama, sangat yakin, percaya, dan merasakan bahwa Tuhan Mahawelas asih, mahapemurah, Maha besar. Tetapi masih ada pula umat yg tidak memahami hakekat sifat2 ketuhanan tersebut, dengan TIDAK meniru sifat2 ketuhanan, sehingga perilakunya sangat kasar, kejam, tega membunuh, semua dikatakan demi membela jalan Tuhan. Luar biasa, bukankah MANUSIA MAHALEMAH, sudah berlagak heroik sebagai pembela TUHAN yg MAHAKUASA ?! Tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi, bukan terletak pada PEMAKSAAN (apalagi dengan pertumpahan darah) agar supaya orang lain menganut apa yg kita pikirkan dan yakini. Tetapi bagaimana kita mendermakan hidup ini untuk kemakmuran, kesejahteraan, ketenangan, kebahagiaan, kelestarian bagi umat manusia, kpd orang lain, kepada seluruh makhluk yg tampak dan tak tampak, kepada binatang dan lingkungan alam. Itulah khalifah sejati di muka bumi. Yah, sebenarnya telah diisyaratkan sejak masa silam dalam prediksi-prediski nenek moyang yg menurunkan kita, untuk dijadikan pepeling, bahwa akan banyak orang Jawa kajawan (hilang jawane) dan bersikap rib-iriban. Toh Tuhan Mahakuasa, kita serahkan saja, kalau memang Tuhan menghendaki, 5 milyar lebih umat di seluruh bumi ini akan disebdo menjadi satu agama saja. Jika Islam merasa memiliki musuh, musuh itu bukanlah berada di luar diri, tetapi ada dalam diri. Tak heran seiring berjalannya waktu lahirlah ribuan mazab, aliran, gerakan, organisasi, bahkan di antara masing2 saling berbenturan prinsip dan saling menghabisi. Bukankah hal ini juga ditegaskan dalam sebuah Hadits. Maka dari itu, saya pribadi lebih memilih beranjak ke dalam esensinya, menemukan nilai2 universal Keislaman. Hidup menjadi lebih adem, ayem tentrem dan bahagia. Karena masing2 agama ternyata memiliki nilai universal yg sama. Kita berdamai, bersaudara, saling menolong, memberi antar umat beragama apapun tanpa diliput rasa curiga yg melelahkan jiwa dan raga. TUHAN LEBIH DARI MAHA AGUNG, LEBIH DARI MAHA KASIH, LEBIH DARI MAHA KUASA, LEBIH DARI MAHA PENYAYANG. Dihadapan Tuhan, di dalam tata ruang jagad raya diri ini teramat lemah dan tak lebih besar dari debu, sekalipun debu itu di bagi lagi menjadi 100 bagian. Oleh karenanya tulisan di sini sekedar ungkapan rasa sukur saya, dan pepeling buat saya pribadi, sukur-sukur kalau dianggap berguna buat org lain. Apabila dirasa tak berguna buat panjenengan, tak apa lah, tinggalkan saja. Karena perkembangan spiritual masing2 org tak ada yg sama, dan tak bijak kita memaksakan kehendak utk mengikuti apa yg kita rasakan dan alami. Dalam perjalanan spiritual Jawa, atau falsafah hidup jawa. tak cukup hanya dengan dasar yakin saja. Jawa=jiwa kang kajawa/kajawi. Jiwa kita harus NGAJAWA/NGAJAWI merasakan dan menyaksikan kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Dengan syarat hidup kita harus ada manfaatnya bagi sesama, orang lain, seluruh makhluk, dan lingkungan alam. Barulah akan sungguh2 merasakan kebesaran Tuhan dalam jalan spiritual yg konkrit. Ngapunten njih Mas/Mbak bilih kathah madubasa ingkang kirang trapsila tuwin ndamel kirang rena ing penggalih panjenengan. Nuwun Peacefully 🙂

      salam asah asih asuh

  19. Mas Sabda, ijinkanlah saya ikut nimbrung dalam percakapan ini,

    Memang ada beberapa jenis atau kelompok manusia dalam memahami dan meyakini, siapa Tuhan atau Allah itu.

    Satu kelompok adalah orang yang TERIKAT sangat kuat (fanatik buta) dengan apa yang diajarkan oleh pemimpinnya atau Nabinya. Bagi kelompok ini TAK ADA AJARAN LAIN YANG BENAR, selain apa yang telah diperintahkan oleh Allah melalui Nabinya.

    Satu kelompok yang lain adalah orang-orang yang MERDEKA dalam menggunakan akal budinya. Orang-orang merdeka ini akhirnya ada yang menjadi kafir (menutup diri) terhadap seluruh ajaran (kepercayaan) dari agama-agama, dan sebagian yang lain ada yang memilih menjadi nabi bagi dirinya sendiri (free spiritualism).

    Bagi golongan kafir berpandangan bahwa TUHAN HANYALAH SEKADAR ALAT POLITIK UNTUK MENCAPAI KEKUASAAN. Kafirisme sangat tidak percaya terhadap konsep TUHAN MAHA KUASA , TUHAN MAHA PENCIPTA dan maha-maha yang lainnya. Bagi golongan kafir, Tuhan telah disulap menjadi CANDU/SABU-SABU yang membuat KLIYENG-KLIYENG bagi para penikmatnya.

    Oleh para nabi, tuhan “dikonstruksi” untuk mewakili pemikiran nabi pembawanya masing-masing. Misal, jika nabinya senang dengan peperangan, ya otomatis wahyu-wahyu-Nya penuh dengan “kekerasan perang”.Jika nabinya senang wedokan (sex maniak), otomatis wahyu-wahyu-Nya juga banyak memberikan informasi atau aturan-aturan hubungan sex. Dan tuhan jenis ini biasanya justru membuat aturan yang macem-macem tentang bagaimana perempuan itu harus berpakaian dan bagaimana posisi perempuan dalam sistem hirarki sosial-politik.

    Jika nabinya pikirannya sempit, tuhan yang “dilahirkan” juga tuhan yang picik (anti demokrasi). Misal tuhan disulap menjadi “BERHALA/DIKTATOR” yang maha menakutkan, Dia sering mengancam, sering murka terhadap orang-orang yang tidak mau menuruti kehendak/perintah-Nya. Nah, yang dimaksud kehendak-Nya, tidak lain tidak bukan ya, kehendak “bawah sadar” dari NABI ITU SENDIRI.

    Jika para nabi bisa dan boleh “mengkonstruksi pikiran Tuhan” mengapa kita-kita ini tidak memiliki hak yang sama dengan Yesus, muhammad, Buddha, Musa dan masih banyak lainnya? Mereka juga sama dengan kita, yakni sama-sama manusia, yang bisa MATI, yang bisa merasa lapar, merasa haus, marah, senang, susah dan nafsu-nafsu lainnya.

    Yang menjadi persoalan kan tinggal Anda atau sampeyan-sampeyan mau percaya apa tidak, jika misalnya si Polan mengaku mendapt wahyu dari Tuhan yang mengatakan bahwa TERNYATA NABI TERAKHIR ITU BUKAN MUHAMMAD, dan agama yang paling bener juga bukan Islam, melainkan AGAMA SAMIN (ini misalnya lho!!!!).

    Nah, risikonya adalah bagi yang merasa MEMILIKI dan MEYAKINI BAHWA ISLAM YANG PALING BENER dan muhammad adalah nabi terakhir, pasti akan MEMBANTAI bahkan tidak tertutup kemungkinan akan MEMBUNUH si Polan tadi.
    Apalagi jika umat islam jumlahnya satu juta sedangkan umat Polan cuma seratus, yah pasti DIJAMIN AKAN DILINDAS BAIK OLEH NEGARA (dengan dalih meresahkan masyarakat) maupun oleh persatuan umat mayoritas.

    Ini yang namanya CANDU AGAMA TELAH MENGUASAI TUBUH DAN PIKIRAN seseorang. Melawan orang-orang yang telah KECANDUAN AGAMA jauh lebih sulit dari pada menaklukkan orang yang MABOK ALKOHOL.

    Orang yang mabok alkohol, bila pengaruh alkohol di syarafnya telah habis, maka dengan sendirinya dia akan sadar kembali. Lha kalau MABOK AGAMA gimana menyadarkannya?

    Apa ciri-ciri seseorang telah mabok agama? sangat mudah dikenali, yakni PENGLIHATANNYA selalu menggunakan KACA MATA KUDA, gak mau dikasih kacamata lainnya, biasanya selalu menggunakan kata-kata POKOKNYA……..!!

    Nah, orang-orang yang merdeka, tidak mau begitu saja percaya dengan mantra sakti INI WAHYU ALLOH. Bagi orang-orang merdeka, Alloh adalah milik masing-masing individu yang TIDAK BISA DIPERJUAL-BELIKAN. Karena Tuhan jelas bukan komoditas. Dan tuhan yang telah diperjualbelikan di pasar bebas dengan lebel agama, adalah tuhan yang sesungguhnya SANGAT LEMAH dan BODOH.

    Ciri-cirinya, Dia (tuhan itu) minta selalu (mewajibkan umat-Nya) untuk senantiasa memuji, menyembah, dan takut kepada-Nya. Jika tidak menyembah-Nya (mempersekutukan tuhan dengan yang lain), maka tuhan jenis ini serta merta akan kalap dan MURKA dengan mengancam “Wahai orang-orang kafir, kelak jika kamu mati maka kalian akan Kami bakar (hidup-didup. padahal jelas sudah mati) di tungku neraka, yang tak pernah padam apinya” begitu hardik tuhan yang maha lemah dan tolol ini.

    Bagi orang-orang yang merdeka spiritualitasnya, justru akan mengolok-olok tuhan jenis ini sebagai PREMAN, karena sukanya mengancam, tetapi sekaligus sebagai PREMAN YANG SANGAT LEMAH, karena beraninya hanya dengan orang yang telah mati. Tuhan seperti ini gemar banget membuat “hukum” tetapi pada saat posisi pemimpinnya (nabinya) sudah diback up oleh kekutan umat yang riil.

    Pada saat masih permulaan berkarier sebagai nabi, biasanya ayat-ayat-Nya atau wahyu-Nya juga relatif lebih persuasif, lemah lembut tanpa KEKERASAN. Lha coba kalau permulaan saja (belum didukung oleh kekuatan umat yang riil), sudah berani main larang ini, larang itu, hukum dengan cara ini atau hukum dengan cara itu) maka sang nabi itu pun pasti akan dibunuh oleh golongan status quo.

    Sebenarnya sama dengan kondisi saat ini, jika kita ingin berkarier jadi Nabi, ya untuk pertama-tama mesti harus pinter-pinter mengakomodasi berbagai keyakinan yang telah mapan. Nah, setelah umatnya mencapai puluhan juta baru mulai bergerak menjadi kekuatan politis untuk mewujudkan ambisinya.

    Ya, ambisi dari Nabi tersebut apa? apa kepingin istri yang banyak? kan mudah saja bilang saja sama tuhan, ya tuhan aku pengin punya banyak istri, tolong dong di buat aturan dan juklaknya. Yaaaah……….ujung-ujungnya juga dia sendiri (nabi itu) yang membuat kan? emang tuhan apaan yang ngurusi sex? wah itu mah TUHAN yang terbalik alias HANTU.

    Demikian mas sabdo, mohon maaf bila tidak berkenan, ini hanyalah pemikiran bebas.

    salam

  20. SALAM UNTUK KITA SEMUA.

    LA IQRO HA FIDDIN = TIDAK ADA PAKSAAN DALAM KEYAKINAN DAN BERAGAMA !

    SILAKAN JALANI SESUAI BACK GROUND PENGETAHUAN MASING – MASING, SEMOGA DAPAT DITERIMA DIMANA-MANA DENGAN PENUH PENGHARAPAN SEHINGGA DITERIMAN DISISI-NYA.

    KARENA DIMANA-MANA SELALU ADA DAN ITU BAGIAN DARI KEBESARANYA.

    TINGGAL TUNGGU DAN LIAT SKOR TERAKHIRNYA, APAKAH BISA MENJADI RAHMATAL LIL ALAMIN ATAU LAKNATUL LIL ALAMIN.

    SALAM, DENGAN SEPENUH ARTI SALAM YANG SESUNGGUHNYA UNTUK KITA SEMUA.

  21. SEJARAH AGAMA

    Banyak cara yang ditempuh oleh umat manusia untuk sampai pada pemahaman yang utuh kepada Khaliknya. Perjalanan panjang telah ditempuh oleh Sang Buddha Gautama, Nabi Muhammad, Yesus Kristus, para nabi lainnya juga para sufi, hingga akhirnya mereka menemukan Tuhannya dalam persepsi masing-masing. Kemudian mereka membuat sistem keimanan atau ritual berdasarkan pengalaman transendental pribadinya, pengenalan dan penghayatan empiris untuk selanjutnya diajarkan kepada para pengikut.

    Hal ini telah mendorongku pada satu pertanyaan, apa yang menyebabkan kelahiran agama-agama itu? Di luar pengalaman Sang Buddha, ternyata hampir semua agama merambat dari bawah (golongan proletariat). Para pelahir agama adalah sosok yang memiliki tingkat kepedulian terhadap nasib wong cilik yang senantiasa dijadikan objek penindasan dan pemerasan melalui sistem perbudakan, juga sebagai bentuk resistensi terhadap sistem religiositas nenek moyang mereka yang masih memuja berhala (paganis/animisme-dinamisme).

    Dengan demikian agama sebenarnya merupakan ideologi politis vertikal yang mengambil “Tuhan” sebagai sumber kebenaran absolut bagi terciptanya masyarakat (atau Negara) yang sejahtera, adil, makmur di dunia dan akherat (ideology theosentris). Sedangkan ideologi horisontal, adalah sebuah cita-cita yang mengambil “rakyat” sebagai sumber inspirasi bagi terwujudnya masyarakat adil dan makmur (ideology antrophosentris).

    Tujuan mereka sebenarnya sama, sebab muaranya “demi rakyat”. Hanya saja, di dalam ideologi agama selalu mengatasnamakan Tuhan sebagai pemberi wahyu kebenaran sedangkan ideologi sekuler mengatasnamakan “rakyat”. Pengertian ideologi sendiri menurut saya, sebenarnya hanyalah sebuah “gegayuhan” atau cita-cita yang dilembagakan.

    Ideologi agama cenderung statis sebab tidak mengenal dialektika “sumber adanya” (raison d’etre) berasal dari “alam ghaib” , sedangkan ideologi sekuler selalu tumbuh dinamis karena berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Ideologi agama bersifat “top down” sedangkan ideologi sekuler bisa top down bisa pula bottom up, tergantung bentuk pemerintahannya apakah demokratis atau diktator/otoriter.

    Pada awal sejarah kelahirannya, agama merambat dari bawah (bottom). Jarang agama yang dilahirkan dari rahim pemikiran para aristokrat/bangsawan. Sebab, hanya orang-orang yang susah dan penuh penderitaan yang cenderung lebih dekat dengan Tuhan. Biasanya golongan borjuis jarang yang dekat dengan tuhan, yang mereka “dekati” cuma uang/harta, tahta, sex dan kenikmatan dunia lainnya.

    Namun anehnya, setelah suatu agama semakin besar dan menggurita justru berbalik menjadi “top down”, nggrojog dari atas ke bawah sehingga “grojogannya” sering mengempaskan masyarakat yang lemah. Intinya, agama mayoritas akan cenderung menekan/menindas golongan minoritas, atau kekuatan agama pada akhirnya akan bersetubuh dengan politik kekuasaan. Atau melalui agama itu sendiri, negara itu mengabdi.

    Dari sini, saya berpendapat bahwa sesungguhnya tidak ada yang SAKRAL dengan wahyu tuhan, sebab proses kelahiran “tuhan/agama” selalu berbarengan dengan kondisi negara atau sistem kekuasaan yang despotis (menindas).

    Lihat saja sejarah agama-agama, bagaimana sang Buddha berjuang demi rakyatnya yang tertindas, bagaimana Yesus dalam membela hak-hak rakyat yang terpinggirkan, dan bagaimana Muhammad yang berontak dengan sistem perbudakan.

    Surga-Neraka hanyalah bentuk reward bagi orang-orang yang mau menemani atau mau menjadi pengikut dalam perjuangan PARA NABI ITU. Tak lebih, maka bagi yang tak mau menemani dan malah menentang nabi, akhirnya dibenturkan dengan “MELAWAN TUHAN”.

    Nah, sesederhan itu kan?oleh karena aku tak mengharapkan SURGA maka tentu saja aku MEMILIH menjadi bagian yang menentang konsep wahyu alloh dan kebenaran absolut dari sebuah agama (apapun).

    AGAMA BAGI SAYA ADALAH CANDU.

  22. @Zorlax-Jogjakarta berkata :
    … tdk ada reingkarnasi sayang… tipu daya Iblis meliputi alam nyata dan gaib… Demi ALLAH reingkarnasi itu tidak ada… jangan salah mengartikan kehidupan akibat tipu daya iblis laknatuLLAH…

    Mas Sabda yth,

    Ranah “keyakinan” memang sangat berbeda dengan “pengetahuan”.
    Jadi ungkapan atau keyakinan Zorlax seperti saya kutip di atas, TIDAK SALAH. Sebab, memang kan tidak ada KEYAKINAN YANG BISA DISALAHKAN. Keyakinan itu baru bisa disalahkan apa bila ternyata keyakinan tersebut TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN.

    Saya kira Mas Sabda juga sah dan BENAR jika umpamanya berkata “Demi Allah, sesungguhnya muhammad tak pernah berjumpa dengan jibril yang katanya suka menyampaikan wahyu dari tuhan itu. Jibril hanyalah proyeksi yang dibuat oleh muhmmad sendiri, karena beliau sedang depresi”.

    Nah, bisakah (sekali lagi umpamanya) keyakinan Mas Sabda tersebut disalahkan? Tentu saja tidak bisa disalahkan. Tetapi sebaliknya, yang yakin bahwa “Demi Allah sungguh benar bahwa muhammad telah bertemu malaikat Jibril dan telah menyampaikan wahyu-Nya. Muhammad itu sekali-kali tidak penah berbohong”, keyakinan seperti ini juga BENAR adanya.

    JIka ada lain orang yang BERKEYAKINAN “Aku yakin bahwa Tuhan itu sesungguhnya tidak ada, apalagi yang namanya iblis”, gimana coba, bisakah orang-orang yang beriman menyalahkan keyakinan itu? Tidak bisa kan?

    Keyakinan lain misalnya, jika ada seseorang yang dengan amat sungguh-sungguh bercerita kepada kita”Semalam, aku telah berjumpa dengan Nyi Roro Kidul, oh betapa cantiknya beliau, tubuhnya yang dibalut kain ketat, tampak sekali lekuk tubuhnya yang sangat sexy. Sebab, Nyi Roro Kidul tidak mau menutupi keindahan dan kecantikan tubuhnya dengan jilbab”.

    Orang yang beriman pasti akan langsung mengatakan “Ah itu bohong besar, itu namanya musyrik”. Tapi bagaimana dengan cerita isro miroj nabi, yang katanya pergi “kelangit ketujuh” itu? Ah sama saja dia juga sedang bohong besar!! bagaimana kalau ada yang menyanggah demikian? bisakah disalahkan?

    Akhirnya saling NGEYEL mempertahankan keyakinan dan “kebenaran” masing-masing.
    Masing-masing saling klaim keunggulan tokoh/nabi yang di anutnya. Mereka seperti sedang berebut PEPESAN KOSONG.

    Pandangan saya, jika ingin mempertahankan “keyakinan” menjadi sebuah “pengetahuan/kebenaran” maka mau tidak mau kedua keyakinan yang berlawanan tersebut harus BISA DIBUKTIKAN KEBENARANNYA.

    Nah jika keyakinan tentang surga-neraka ingin dibuktikan kebenarannya, maka dengan cara bagaimana kita mengujinya? Apakah harus mati dulu? pasti tidak mungkin kan, orang mati kok disuruh membuktikan, yang harus membuktikan tentu yang masih hidup.
    Sebab, mana ada kesaksian dari orang mati yang bisa dipercaya sebagai “pengetahuan”?

    Paling-paling hanya merupakan cerita mistis yang tidak setiap orang bisa ikut menyaksikannya. Lagi-lagi nanti yang muncul klaim sepihak (subyektif).

    Nah, saya justru sangat heran ketika ada seseorang yang begitu fanatiknya mengklaim “Agamakulah yang paling benar”. Sekarang saya tanya, apa yang dijadikan sebagai alat bukti klaim kebenaran tersebut? Bisakah lembaran-lembaran kitab purbakala itu dijadikan bukti materiil atas sebuah klaim kebenaran?

    Gak bisa kan? wong kitab itu kan hanya berupa tulisan-tulisan yang penuh dengan KATANYA. Yaaah………, katanya tuhan itu maha adil, katanya tuhan itu maha kuasa, katanya di alam akherat ada kawasan yang bernama surga dan ada juga neraka.

    Semua full dengan KATANYA, tetapi anehnya dengan senjata KATANYA ini sudah bisa membuat banyak orang yang beriman, menjadi ROBOT-ROBOT yang berbahaya.

    Terus terang Mas Sabda, saya tidak puas hanya dengan KATANYA. Artinya, bagi saya yang disebut kitab suci itu hanyalah seperti “buku harian” yang kadang berisi cerita. Cerita apa saja, tentang keindahan surga, tentang seramnya neraka, tentang setan, iblis, malaikat dan segala macam. Cocok untuk dongeng anak kecil yang bercita-cita kepingin menjadi ulama, atau kepingin menjadi teroris.

    Begitu tambahannya Mas Sabda.

    salam

  23. @all
    yang jadi pertanyaan:
    ketika kita tidak puas dengan KATANYA, dan harus perlu membuktikannya…Sementara akal / ilmu / pengetahuan / teknologi / dll perangkat manusia dan alam BELUM bisa membuktikan suatu KATANYA / KEYAKINAN sampai kita mati, apakah kita masih BELUM PERCAYA ??????????????

    Sementara ada beberapa orang yang sudah bisa membuktikan KATANYA / KEYAKINAN itu, sehingga dia percaya dan menjadi YAKIN…..

    Apakah kita mau seperti golongan I atau II???
    atau golongan yang lain?? misalkan golongan yang FRUSTASI karena tidak bisa membuktikan KATANYA / KEYAKINAN?????
    atau menjadi ROBOT-ROBOT akal kita..????
    atau menjadi ROBOT-ROBOT nafsu kita..????

    Semua terserah pada Diri masing2…
    Lakum diinukum waliyadin
    Tuhanku adalah Tuhan seluruh alam semesta, Tuhannya orang Islam, Kristen, Hindu, Buda, Yahudi, dll. tetapi Tuhan mereka Bukanlah Tuhanku.

    Monggo dilanjuuuuut..
    Damai di Hati Damai di Bumi Damai di Alam Semesta

  24. Tuhan……………….

    Tiap hari orang yang beriman menyebut nama-Nya, tetapi tahukah kita, dimana tuhan itu berada?

    Di Arab Saudikah (Ka’bah), di Yerusalemkah, di aliran sungai Ganggakah?

    Oh NO!!! “keyakinan” orang-orang yang beriman menyebutkan bahwa tuhan itu berada di mana-mana.

    Tetapi sesungguhnya tanpa akal – budi tak pernah ADA tuhan. Orang yang tidak berakal alias “gila/edan” tak mungkin mampu melahirkan tuhan. Orang gila itu, bahkan untuk mengenal jati dirinya pun tak akan mampu.

    Jadi, tuhan sesungguhnya hanyalah “akal-akalannya” manusia yang “waras”. Apakah akal-akalan ini sesuatu yang “buruk”?

    Jawabannya tegas BUKAN BURUK, tetapi bisa juga JELEK. Tergantung, Tuhan yang akan kita lahirkan atau persepsikan itu tuhan yang kayak apa?

    Tuhan yang suka marahkah, suka menghardikkah, suka mengancamkah, suka MURKAKAH, suka membuat hukum pidanakah? Tuhan itu seperti “boneka”, disebut apa pun dia tidak akan pernah berontak/protes. Disanjung sebagai MAHA ADIL dia juga diam saja, tetapi sebaliknya dikecam TIDAK ADIL juga diam saja,

    Yang suka marah dan murka itu kan MANUSIANYA yakni manusia yang telah mengonstruksikan tuhan sesuai dengan pikiran-pikirannya. Ketika tuhan hasil konstruksinya dihina atau dilecehkan, maka serta merta dia akan meradang.

    Jika tuhan yang kita lahirkan tuhan yang “cool” , maka pembawaan kita pasti akan cool juga, tidak suka berperang dan tidak suka mengecam.

    Nah, hari ini tuhan seperti apakah yang kalian “lahirkan”? apa pun tuhan anda, dia akan mewarnai karakter anda. Tidak peraya??? silakan masing-masing membuktikan sendiri.

    salam

  25. hehehe….Siiiiiiiiiiiiiiiip..!!!!!

  26. Kematangan spiritual barangkali berbanding lurus dengan hikmah kebijaksanaan. Sehingga akan memandang hal-hal yang dianggap mentah bahkan salah dengan sikap asah asih dan asuh. Seorang mahasiswa barangkali akan menganggap lucu pandangan-pandangan anak SD, tetapi apakah harus ditertawakan bahkan direndahkan. Seandainya kebodohan anak SD( saya kayaknya masih di level ini hehehe) disikapi secara demikian maka akan menjadi lucu, aneh kalau matang tidak bijaksana,
    Memang tidak mudah “nyekel iwak tanpo mbuthekke banyune”
    Nyuwun pangapunten menawi lepat lan mboten kanten-kantenan ukaranipun.

    Btw…….
    Kapan ada di Jogja Mas Sabda………..

    Salam hormat

  27. Asyiiikkk… akhirnya KangMas SaptoWS yang suka bandemi Adi nganggo sarung methungul juga… khabare kepripun KangMas… Nak yo apik-apik wae to… Kangen Aku… 😀

  28. @Mas Oleng
    Menopo kulo radi mirip-mirip Mas SaptaWS Mas:-)
    Salam hormat lan pitepangan kagem panjenengan, ugi kagem Mas SaptaWS……..

  29. @ KangMas SaptoWS
    Walah… nek dudu yo ndak apapa paling Adi Kisinan… lha wong cuman asal nebak kok… tapi kalo di lihat dan diamati dari gambar/gravatarnya dan nama kok mirip dengan KangMas SaptoWS hi…hi…hi… paling KangMas SaptoWS mau ngerjain Adi Atau ngajak guyon kayak di edyycorret.wordpress.com waktu itu :d… walah malah Ge… Er… masalae Adi kangen tenan sama kang SaptoWS udah lama nggak Ngobrol… (padahal ketumu Fisik dengan Orang Yang Namanya KangMas SaptoWS aja belum pernah Alias ketemunya ya di eddycorret.wordpress.com lha terus di blognya kang Sabdo tapi saya sengaja ndak ngomentari dulu… hehehe) Nah baru Akhir-akhir ini saya ngomentari hehehe…
    bukti KangMas SaptoWS kalo mau ngerjain adi sekarang gravatar KangMas SaptoWS di eddycorret.wordpress.com sudah berubah… soalnya beberapa waktu yang lalu saya sempat lihat-lihat tulisan dan komentar Kadhang-Kadhang di eddycorret.wordpress.com dan gravatar KangMas SaptoWS di eddycorret.wordpress.com masih seperti dengan gravatar yang di pake di sabdalangit.wordpress.com… yang seperti diatas itu maksude… tapi barusan Saya cek di eddycorret.wordpress.com udah berubah gravatarnya jadi Ijo… hehehe…
    Ayo ngaku… ngerjain ya… nek masalah bahasa memang ada perubahan kalo dulu kangMas SaptoWS itu senengane komentar sambil guyon lhakok sekarang jadi serius…
    waduh… berubah niye… 😀

    • Wadhuuh Mas Oleng, lha kulo malah jadi binuun ki……
      Apa perlu digelitik biar beliaunya muncul, hehehe
      Nyuwun pangapunten kalo lama ngrespon komentnya….

      Kagem Mas Sabda dan semuanya, mohon maaf karena OOT, hehehe

      Salam hormat

  30. Salam kenal mas-mas sedaya,

    Kalau membaca perbincangan disini kok asik dan dan gayeng. Kalau boleh saya nimbrung. Melihat tanggapan2 mas-mas di forum ini sepertinya susah mengartikan Tuhan. Jadi bingung saya disini. Saya punya pendapat bagaimana kalau tuhan kita sebut Sing Gawe Urip (Yang Buat Hidup). Kita hidup dan lahir di bumi ini pasti ada yang mengingini dan yang membuat. Siapa dia yaitu Sing Gawe Urip tadi. Tugas kita adalah melangsungkan kehidupan tadi dengan apa dengan melakukan kehendak Sing Gawe Urip. Bagaimana kita tahu kehendak Sing Gawe Urip?

    Saya pernah bertanya: Para nabi dalam kitab suci atau para pelaku spiritual jaman dulu bagaimana mereka tahu bahwa mereka mendengar suara Sing Gawe Urip? Pasti mereka tidak serta merta mendengar suara dari langit: Hei Musa kamu harus begini ……. ! Pasti sebelumnya mereka telah mengasah spiritual mereka, sehingga mereka dapat membedakan suara siapa yang berkata. Maka saat sekarangpun masih relevan Sing Gawe Urip berkata kepada kita. Karena saya kira Dia yang berkata kepada Musa sama dengan Sing Gawe Urip yang membuat saya. Musa manusia saya juga manusia. Dan Ki Sabdalangit salah satu yang telah mengasah spiritual sedemikian rupa sehingga semua ciptaan di bumi ini dapat untuk media bicara dengan Sing Gawe Urip. Saya memahami Gusti Sing Gawe Urip itu demikian. Karena Dia telah memberi hidup maka saya harus buat hidup ini indah dan selaras.

    Selaras beda dengan seimbang. Seimbang itu sama kiri dan kanan, tapi selaras bisa sama bisa berbeda. Dalam musik ada suara gitar, piano dan lain-lain itu selaras dan indah. Walaupun pengetahuan agama kita tinggi tapi lihat sesuatu yang indah dan selaras malah dirusak…gimana yahh

    Maaf ya Ki Sabda kalau menggurui,

    Jayalah Nusantara, Jayalah Negeriku Nuwun

    • Sapa sing sabenere gawe urip? menurut saya sing gawe urip itu bukan FAKTOR TUNGGAL melainkan sangat rumit dan sangat kompleks DIANTARANYA (jadi bukan faktor satu-satunya) adalah makanan, minuman, oksigen, dan cahaya.

      Tetapi tanpa didukung sistem tubuh yang bisa bekerja secara SEHAT dan baik (normal) maka ke tiga faktor tersebut diatas yakni makanan, minuman, cahaya dan oksigen TIDAK BISA MEMBUAT KITA HIDUP.

      Jadi kedua faktor tersebut terlibat secara AKTIF, saling terkait, saling mempengaruhi.

      HIDUP itu bukan diberikan oleh ALAM secara GRATIS. Contohnya, dengan seluruh organ yang sehat, baik dan normal tetapi jika tidak ada OKSIGEN dan makanan dan minuman yang bisa kita telan/hidup, ya PASTI KITA AKAN MATI.

      Oksigen, Cahaya, makanan dan minuman TIDAK TERGANTUNG pada KEHIDUPAN.
      Artinya, mau ada orang hidup atau tidak, mereka tetap ada.

      Itu adalah FAKTA dan BISA LANGSUNG DIBUKTIKAN oleh kita semua baik bagi oranG kafir maupun orang yang beriman. Wong ora bisa ambegan (bernafas) yo mesti MATI, padahal syarat MUTLAK untuk tetap bisa bernafas, ya kondisi tubuh dan seluruh organ vital termasuk paru-paru, jantung, ginjal, liver dan otak mesti harus berfungsi secara baik, nah kemudian ditunjang oleh prasarana dan sarana dari luar yang berupa oksigen dan energi lainnya. BARU AKAN TERJADI KEHIDUPAN.

      Jadi kesimpulannya, menurut “keyakinan” saya , sing gawe urip iku dudu faktor tunggal, seperti dikatakan sebagai ALLOH umpamanya, Namun, HIDUP itu adalah akibat dari suatu PROSES ALAM YANG MAHA RUMIT, SALING MEMPENGARUHI, SALING TERKAIT dan SALING AKTIF.

      Saya kira jika TIDAK ADA ALLOH pun kehidupan ini akan tetap berjalan sesuai hukum sebab-akibat. Makanya manusia memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat berat untuk menjaga KETERSEDIAAN (supply) oksigen yang bersih, makanan dan minuman/air yang tidak tercemar, lapisan atmosfir agar tidak bocor (efek rumah kaca) sehingga cahaya matahari tidak meradiasi bumi dengan ulravioletnya.

      Monggo terserah panjenengan, percaya kepada saya silakan, jika tidak percaya juga silakan. Sing penting kan kenyataane dudu keyakinane.

Tinggalkan komentar