Jumpa lagi sedulur para pemirsa sabdalangit.wordpress.com dan SuryaKKS YT Channel yg budiman di seluruh Nusantara bahkan di manapun Anda berada, salam sejahtera, salam kebajikan, salam karaharjan, om swastiastu namo budaya. Karahayon, katentreman mugi kajiwa kasira dumateng kula panjenengan sedaya.
Semoga kita semua dalam keadaan sehat bregas waras, ayom ayem tentrem, lancar rejekinya, tansah pinaringan sih wilasa saking ngersaning Gusti Maha Agung…
Para pemirsa yg budiman…di dalam diri kita ini secara inheren dan merupakan bawaan lahir terdapat suatu kekuatan yang sifatnya alami. Kekuatan atau daya itu bersumber dari sedulur papat atau kekuatan yang berasal dari 4 elemen yang ada dalam tubuh kita. Yakni elemen air, api, tanah dan udara. Nah..uniknya..daya kekuatan yang berasal dari “sedulur papat” mempunyai semacam spesifikasi sumber daya untuk mwnarik atau mendapatkan rejeki, sandang dan pangan.
Daya kekuatan “sedulur papat keblat” inilah yang turut andil besar membuka dan menarik jalannya rejeki.
Langsung saja kita pada pokok pembahasan tentang bagaimana Pemberdayaan Kekuatan SeduIur Papat Keblat.
Untuk itu, penting kiranya kita membahas teknik empowerment kekuatan “sedulur papat keblat”. Sebagai sarana untuk mendayagunakan kekuatan “sedulur papat keblat”. Dalam tradisi Jawa ada banyak cara atau teknik ritual bagaimana caranya mendayagunakan atau mengefektifkan keluatan sedulur papat keblat ini. Setidaknya ada dua cara ritual yakni dengan melakukan sesirik atau mencegah melakukan suatu hal yang dinilai sebagai upaya menahan hawa nafsu dan teknik lainnya yakni dengan melalukan “tapa kungkum”.
Sekarang saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sesirik. Sesirik artinya mencegah, mengendalikan atau puasa. Sesirik di sini justru mengendalikan rahsaning karep, misalnya ora mangan sega sajroning 7-dina. Tidak makan nasi selama 7 hari berturut-turut. Bisa ditempuh dengan cara puasa ngrowot yakni hanya makan buah dan sayuran serba mentah (tanpa dimasak) serta minum air bening saja (artinya airnya boleh direbus). Selain puasa ngrowot bisa juga dengan menjalani puasa mutih. Puasa mutih jauh lebih berat dibanding puasa ngrowot apalagi dibandingkan dengan puasa standar yang tidak makan minum selama 12-14 jam. Puasa mutih tidak makan selain hanya nasi putih dan air bening saja. Jadwal makan minum hanya dilakukan satu kali saja selama 24 jam. Artinya anda melakukan puasa selama rentang waktu 24. Puasa mutih paling sedikit dilakukan 3 hari berturut. Untuk menentukan kapan san jam berapa puasa mutih dilakukan sesungguhnya tidak ada ketentuan khusus. Ini artinya bebas menentukan jam berapa saat puasa mutih dimulai. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada aturannya. Menjalani puasa mutih yang penting rentang waktunya dilakukan selama 24 jam sekali. Untuk menentukan hasil yang maksimal, pada saat berbuka puasa pun ada tekniknya. Misalnya makan nasi cukup satu kepalan tangan kita. Atau dengan cara yang lebih berat misalnya Anda merencanakan melalukan puasa mutih selama 7 hari berturut. Hari pertama makan nasi 7 kepal. Jadi nasinya bisa dikepal² tetapi usahakan kepalan nasinya jangan terlalu besar, cukup makan nasi hanya sesuai porsi kita saja. Intinya jangan kebanyakan ambil nasi atau berlebihan. Kemudian minum secukupnya saja. Karena pada dasarnya puasa adalah teknik untuk mengendalikan hawa nafsu. Puasa ngrowot dan mutih adalah sarana untuk melatih ketabahan dan kesabaran. Tetap lebih berat ketimbang hanya puasa yang seperti memindah jadwal makan. Langkah selanjutnya yang anda lakukan selama menjalani laku prihatin setiap waktu telah melewati jam 12 malam, keluarlah dari dalam rumah menuju halaman depan. Kemudian melakukan teknik atau patrap hening cipta untuk mengundang kekuatan sedulur papat keblat.
Posisi pertama
Pertama-tama Anda berdiri tegap menghadap ke timur. Mengapa harus menghadap ke timur ? Timur adalah Purwa atau permulaan yakni permulaan hidup atau Purwaning Dumadi, sebagai simbol kakang kawah, warna yang melambangkannya adalah kuning. Yang disebut kakang kawah ini tidak lain merupakan esensi dari air ketuban kita. Air ketuban keluar lebih dulu sebelum janin. Maka air ketuban lebih tua dari janin sehingga dipanggilnya kakang atau kakak.
Nah..setelah panjenengan dalam posisi tegap menghadap ke timur, kemudian kaki atau tumit 3 kali dihentakkan ke bumi. Lalu mengucapkan mantera :
Sir rahsaku kabeh sedulurku sing agal apadene alus kang ono ing keblat Wetan, aku ewangono anekak-na rejeki sandang pangan lan papan kang saka Wetan. Selesai !!
Kemudian pindah posisi kedua
Yakni Posisi menghadap ke selatan. Selatan atau Kidul adalah Sangkaning Dumadi. Sangkaning dumadi artinya asal muasal hidup kita. Selatan dimaknai debagai papane rah atau tempatnya darah. Oleh karena itu Kidul dilambangkan dengan warna merah. Dalam Posisi eneng ening Anda menghadap ke selatan kemudian hentakkan kaki atau tumit sebanyak 3 kali ke bumi. Selanjutnya mengucapkan mantera sebagai herikut :
“Dat sejatiku sedulurku sing agal apadene alus kang ana ing Kidul, aku rewangana anekakake rejeki, pangan, sandang lan papan kang saka Kidul”. Selesai !!
Kemudian pindah posisi ketiga
Posisi menghadap ke Barat. Barat adalah Paraning Dumadi. Paraning dumadi artinya tempat tujuan hidup. Tempatnya kakak sulung atau kakang sulung. Dalam raga kita letaknya ada di pusar. Untuk arah Barat ini dilambangkan warna hijau. Ambil posisi berdiri tegap lalu hentakkan kaki atau tumit ke bumi sebanyak 3 kali lalu ucapannya adalah sebagai berikut:
“Dat sipatku, sedulurku kang ana ing Kulon sing agal apadene alus, aku rewangana anekakake rejeki kang saka Kulon. Selesai !!
Kemudian pindah ke posisi keempat
Posisi menghadap ke Utara. Atau madep ngalor. Utara melambangkan Tataraning Dumadi. Atau level kehidupan kita. Utara adalah tempatnya “adi ari-ari” yang dilambangkan dengan warna hitam. Adi Ari-ari atau plasenta. Plasenta ini dipanggil sebagai adi atau adik. Karena plasenta keluar setelah janin sehingga lebih muda dari janin. Dari pemahaman seperti itu lah kemudian plasenta atau ari-ari dipanggilnya adi atau adik.
Setelah kaki 3 kali menghentak bumi lanjutkan mengucapkan mantera sbb :
“Hong wilaheng sedulurku kang ana ing Lor sing agal apadene alus, rewangana aku nekakake rejeki kang saka Lor“. Selesai !!
Kemudian ambil posisi terakhir atau kelima
Panjenengan dalam posisi berdiri tegak (bebas menghadap kemana saja tetapi idealnya menghadap ke Selatan). Dalam keadaan berdiri tegap, tengadahkan wajah dan kepala Anda menghadap ke angkasa (Bapa Akasa). Ngadek tumeka ing akasa atau berdiri tengadah, mata menatap ke langit sambil mengucapkan : Hong wilaheng pancerku kang ana ing ngisor langit, ewangana aku ngetokake rejeki kang isih aneng akasa.
Lanjutkan dengan posisi wajah dan kepala menunduk ke arah ibu bumi atau tanah. Sambil mengucapkan :
Hong wilaheng pancerku kang ana ing nduwur bumi, angidinana apa kang dadi pangajabku.
Kiranya mudah ya untuk dipraktekkan?!
Agar supaya teknik ini efektif atau memberikan manfaat maksimal, ada hal yang perlu diperhatikan. Hal ini menyangkut kesadaran dalam memahami kehidupan ini. Kesadaran ini menyangkut pola pikir Anda dalam memahami suatu fakta atau kasunyatan dalam kehidupan ini. Jika Anda memiliki mind set atau pola oikir yang salah kaprah dalam memahami kehidupan inj, maka hasilnya akan sangat kurang atau bisa dikatakan gagal. Untuk itu perlu diperhatikan pemahaman seperti di bawah ini.
Konsep “sedulur papat keblat” tidak hanya mencakup diri pribadi manusia sebagai dimensi “jagad kecil” tetapi juga meliputi kehidupan di semesta sebagai bagian dari jagad besar. Pada posisi menghadap 4 keblat atau 4 penjuru mata angin, pelaku tirakat memanggil atau mengucapkan kalimat ikrar (declare) yang mengakui seluruh makhluk hidup yang bersifat fisik maupun halus yang berada di empat penjuru. Pengakuan sebagai sedulur merupakan kalimat sederhana tetapi mempunyai efek yang luar biasa. Demikian pula sebaliknya. Maka hati-hatilah jika anda telah menebar kebencian kepada makhluk (halus) yang notabene belum Anda kenal. Itu sama halnya Panjenengan menabur ranjau di jalan yang akan Panjenengan lewati. Semakin sering menebar kebencian kepada makluk hidup termasuk bangsa halus, maka akibat negatif akan menimpa Anda, karena akan semakin banyak pula makhluk hidup yang memusuhi Anda. Itu artinya Anda gagal mendayagunakan “Sedulur Papat Keblat” dalam hubungannya dengan sinergi dan harmonisasi dengan jagad agung (makrokosmos) dan segala isinya. Perlu dijadikan pedoman dalam upaya mendayagunakan kekuatan “sedulur papat”, bahwa menanamkan sikap welas asih kepada seluruh makhluk harus selalu menjadi landasan utama. Tanpa sikap welas asih ini maka percuma Anda melakukan tirakat sesirik dan tapa kungkum.
Tapa Kungkum
Selain teknis yang telah saya sampaikan di atas, Panjenengan bisa juga dengan melakukan tirakat atau ritual Tapa Kungkum. Tapa kungkum artinya melakukan semedi sambil membenamkan tubuh ke dalam air, lazimnya air setinggi leher atau dagu. Bisa dengan posisi duduk bersila atau berdiri. Tapa kungkum paling ideal dilakukan di tempuran atau muara sungai. Karena muara sungai memiliki energi yang sangat besar dan bagus karena energinya bersifat dinamis. Namun Anda harus hati-hati menentukan di mana tapa kungkum dilakukan. Saran saya, jangan memilih air dengan arus yang deras atau kuat. Tapi carilah air yang arusnya sangat lambat untuk menghindari hanyut terseret arus. Selain itu carilah di tempat paling aman dari gangguan hewan buas dan berbisa untuk meminimalisir resiko. Walau biasanya binatang buas dan berbisa akan menjauh saat kita lalukan tapa kungkum. Pada intinya jangan menantang perkara dan jangan mentang-mentang. Bersikaplah andap asor atau rendah hati kepada seluruh makhluk hidup. Selain memilih dua lokasi tersebut, juga perlu menghindari lokasi dengan air yang dalam. Misal kedalamannlebih dari sebahu. Saya pribadi lebih suka melakukan tapa kungkum di air dengan kedalaman sebatas dagu dengan posisi duduk bersila. Tapa kungkum bisa dilakukan selama 1 sampai dengan 2 jam lamanya atau lebih jika mau, bahkan ada yang melakukannya hingga selama 24 jam.
Sebelum melakukan Tapa kungkum ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, sebelum panjenengan kungkum terlebih dulu dilakukan larung sesaji berupa kembang telon yang terdiri dari bunga mawar putih, bunga kantil dan bunga melati (serba putih warnanya). Boleh ditambah kinang/ganten dan rokok kretek. Jangan lupa bunga telon ditambah boreh atau parutan dlingo dan bengle, ini bida dibeli di penjual bunga. Jika situasi dan kondisi anda dan lingkungan alam memungkinkan, tapa kungkum dijalani setiap malam hingga mendapat wewengan atau semacam petunjuk/pertanda gaib (risalah).
Saat hatur pisungsung, mengucapkan kalimat sebagai berikut.
Pertanda gaib saat tapa kungkum sangat beragam, bisa berupa melihat cahaya melesat, mendengar ayam jantan berkokok, swara tanpa rupa dan fenomena-fenomena lainnya. Tetapi beberapa pengalaman, pelaku tirakat tapa kungkum swlama melaksanakan kungkum tidak mendengar dan melihat apapun, tetapi setelah beberapa bulan berselang ke depan merasakan perubahan positif secara signifikan dalam kehidupan ekonomi.
Pada saat bertapa kungkum panjenengan bisa mengucapkan suatu niat atau permohonan sebagai berikut.
Hong Wilaheng, jagad dewa Bathara, dang kama brigila ribang bumi ribang nyawa, sedulur ku papat keblat sira pada metuwa, ana parigawe ……… Gusti sang Hyang Wenang ngabulna ingkang dados kajat niyat kawula.
Titik-titik di atas boleh diisi dengan kalimat yang berisi harapan dan tujuan melakukan “tapa kungkum”. Misalnya ingin menjadi pribadi yang sugih ati, sugih ngelmu, sugih bandha. Orang yang berbudi bawaleksana dan kajen keringan lan mukti wibowo.
Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata
Jika dicermati, pemberdayaan kekuatan “sedulur papat keblat” ditempuh dengan cara mensinergikan antara potensi diri dengan kekuatan alam. 0leh sebab itu sangat bisa dipahami kenapa beberapa teknik yang biasa dilakukan begitu erat dengan alam misalnya tapa kungkum. Tapa kungkum tidak lain merupakan penyatuan antara diri manusia sebagai jagad kecil (mikrokosmos) dengan air yang merepresentasikan jagad besar (makrokosmos).
Teknik yang bergaya naturalisme
Menurut pengalaman saya pribadi, saya paling suka bwrtapa kungkum di muara sungai!! Ada apa dengan muara? Sejauh yang bisa saya pahami, di muara terdapat beberapa unsur alam di antaranya air (air sungai dan air laut), angin atau udara, dasar sungai sebagai unsur bumi atau tanah. Air sungai di level permukaan yang terasa hangat dapat mewakili unsur api. Sebagai penduduk wilayah Nusantara yang mempunyai basis maritim dan agraris tentunya akrab dengan karakter lingkungan alam yang banyak terdapat sungai, laut dan tanah yang subur. Tentu saja karakter alam sedemikian itu memiliki andil besar membentuk karakter masyarakat, pola-pola budaya, tradisi dan spiritualisme. Sebagai contoh tradisi tapa kungkum hanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di suatu wilayah di mana terdapat banyak sungai dan pantai. Tapa kungkum hampir mustahil dimiliki oleh masyarakat di timur tengah atau masyarakat yang tinggal di wilayah gurun..
Swdangkan tradisi bertapa atau menyepi di dalam goa merupakan hal biasa dilakukan oleh masyarakat Nusantara karena di sini memang tidak sulit menemukan goa, seperti juga masyarakat di negara Arab mengenal tradisi bertapa di dalam goa untuk memperoleh wisik. Sama halnya dengan muara, goa merupakan bagian dari universe dan di sana terdapat energi yang berbeda dibanding dengan lingkungan alam pada umumnya. Tuhan telah menabur energi yang berlimpah di planet Bumi ini tetapi menjadi tugas manusia untuk mengexplorasinya. Akhir kata, manfaatkan energi alam yang berlimpah ini untuk sesuatu yang positif.
Untuk meningkatkan daya kekuatan “sedulur papat keblat” sangat mungkin terdapat perbedaan cara dan tradisi untuk masing-masing wilayah dan daerah di Indonesia. Apalagi jika dibandingkan dengan tradisi negara lain. Perbedaan itu hendaknya bukan untuk diperselisihkan tetapi juru untuk menambah referensi dan memperkaya ilmu.
Kepada sedulur-sedulur para pemirsa yang budiman dipersilahkan untuk memberikan masukan dan berbagi pengalaman yang berbeda pada kolom komentar. Hal itu sungguh besar manfaatnya untuk kita semua.
Demikian yang saya bisa sampaikan kepada sedulur semua pada kesempatan kali ini, semoga ada manfaat, dan dapat memberikan konstribusi bagi sedulur semua yang ingin belajar seputar spiritual Jawa. Sebagai penutup saya sampaikan terimakasih atas segala atensinya, jangan patah arang, makin semangat, hari esok semakin sukses, jumbuh kang ginayuh, kasembadan kang sinedya, dadi kang pinuji. Wilujeng rahayu kang tinemu, bondo lan begja kang teka, saking kersaning Gusti. Suradira jayaningrat lebur dening pangastuti. Jaya-jaya wijayanti. Rahayu rahayu sagung titah dumadi