FAQ : POLITIK KETUHANAN
KETIKA AGAMA BERPOLITIK KETUHANAN
Berikut ini terjadi dialog antara Guru Sejati vs Panca Indera tentang hakekat beragama, dan politik ketuhanan. Dialog ini dapat terjadi kapan saja, di mana saja, pada setiap pribadi tanpa sadar maupun benar-benar disadari. Dari hasil dialog berikut, kami tidak akan mencari siapa pemenangnya, karena hal itu tidaklah penting. Yang lebih utama adalah bagaimana kita belajar berdialog dengan tema yang sangat sensitif dan krussial. Siapapun bila sering melakukan dialog dengan diri sendiri (kontemplasi) paling tidak akan mendapat hasil minimal berupa mental yang lebih matang dan emosi yang lebih stabil. Maka semakin sering kita melakukan kontemplasi terutama hal-hal yang sangat kontradiktif akan membawa sikap mental kita lebih arif dan bijak dalam memahami dan memandang kehidupan yang teramat kompleks ini.
A : Panca Indera
B : Guru Sejati
A : menurutku agama adalah jalan kebenaran.
B : menurutku agama adalah jalan menggapai kebaikan, kearifan, dan kebijaksanaan dalam hidup.
A : berarti kebenaran menjadi tidak penting ?
B : memang apa pentingnya berbicara kebenaran, jika hasilnya membuat kerusakan bumi dan bencana kemanusiaan ? Jika kita bicara kebenaran, terlalu repot melakukan verifikasi kebenaran itu sendiri. Sebab kebenaran bukan hanya sekedar jargon, omonge, jarene, kata ini dan kata itu. Tapi buktikan sendiri. Kebenaran bukan ada dalam kulit yg penuh keberagaman. Itulah sebabnya, anda baru menyaksikan kebenaran dengan mudahnya pada saat memasuki dimensi HAKEKAT. Hakekat, adalah nilai yg merambah universalitas universe, dapat dirasakan oleh seluruh makhluk, oleh manusia segala macam bangsa, suku, dan semua umat berbagai agama. Jika hanya dirasakan oleh salah satu suku, ras, agama, golongan, hal itu belumlah merupakan nilai hakekat. Artinya, nilai-nilai masih terkait dengan cara pandang subyektif, dan kepentingan pribadi.
A : contohnya ?
B : gula pasir itu manis, merupakan sesuatu yg pasti, dan lidah semua org bisa merasakan bahwa gula itu manis. Gula adalah unsur ragawi atau “kulit” (sembah raga), sementara rasa manis adalah hakekatnya (sembah rasa). Nah, rasa manis tidak hanya dimiliki oleh gula pasir, ada gula jawa, gula merah, gula aren, gula-gula, sakarin, madu, sari bunga, getah pohon, jagung, sari buah, dan sebagainya. Itulah agama atau keyakinan, yang sepadan dengan berbagai materi yg manis tersebut. Anda ingin merasakan rasa manis, anda bebas memilih mau pake gula merah, gula pasir, gula aren, sakarin atau pemanis buatan, sari buah, madu, jagung (tropicana), atau yg lainnya semua terserah pilihan anda, mana yang paling anda sukai dan pas dengan selera lidah anda. Nah…apa yg terjadi dengan umat beragama di dunia ini ? Yaitu tadi…berebut saling mengklaim bahwa rasa manis hanya bersumber dari gula pasir, umat yg lain bilang salah itu keliru dan sesat, karena yang bener sumber rasa manis adalah berasal dari sakarin. Hahaha….seperti org buta yg pegang gajah. Tapi orang buta tersebut suka menuduh org lain sebagai org buta yg pegang gajah.
A : loh..bukankah agama mempunyai misi menyebarkan kebenaran di muka bumi..?!
B : wahh, daya pikir rasio anda kok terbatas banget ya. Kok ramudheng-mudheng to !. Yah..begitulah misi agama, bahkan banyak agama misinya ya demikian itu…menyebar dan mengkampanyekan kebenaran, tapi itu tidak menjamin dunia ini tenteram dan damai ?
A : loh kok kontradiksi dengan misinya ?
B : sudah jelaskan … apa hasilnya? masing-masing agama saling berebut dirinyalah yg paling bener, bahkan terkesan memaksakan diri mbener-benerke ajarane dewe-dewe !
A : tapi bukankah hanya ada satu agama yg benar ?!
B : semua agama bisa mengklaim demikian, dirinyalah yg paling benar.
A : ahh…jadi bingung saya !
B : agar tidak bikin bingung, … hormati saja agama yg menebarkan kebaikan. Bukan agama yg cari benere dewe !
A : agama yg menebarkan kebaikan belum tentu benar !
B : juga belum tentu TIDAK benar !
A : lantas bagaimana kita harus mensikapi agama supaya lebih arif dan bijak ??
B : agama hanya perlu keyakinan anda !
A : berarti saya cukup yakin saja ?
B : semua agama hanya berdasarkan keyakinan. Rasakan saja…jangan pake nalar, agama yg paling pas dengan jiwa dan membuat nurani anda tenteram.
A : tidak semua agama hanya berdasarkan keyakinan saja, artinya, agama atas dasar kebenaran !
B : mana buktinya ?!
A : agamaku !
B : itulah contoh orang yg barusan kita bahas, merasa diri paling bener !
A : lalu bagaimana idealnya sikap saya terhadap agama saya ?
B : saya ulangi, cukup dengan yakin, dan jadilah orang yg bijak dan arif kepada siapa saja, jangan menyakiti hati dan mencelakai orang lain, dan seluruh makhluk. Tak usah membeda-bedakan apa agama yg dianutnya. Lihat saja perbuatannya yg bisa anda lihat. Jangan menebak-nebak isi hatinya untuk memvonis apakah seseorang baik atau buruk. Anda menebak hati sedndiri saja susahnya bukan main, apalagi menebak hati org lain !
A : kan… seseorang yg tidak punya agama dinamakan kafir, orang kafir pasti celaka hidupnya dan masuk neraka.
B : binatang dan tumbuhan adalah “makhluk” hidup, mereka kafir semua, tetapi hidupnya bukan hanya mendapatkan berkah ilahi, justru lebih mulia menjadi berkah bagi alam semesta termasuk berkah bagi manusia !
A : hmmm…??
B : mereka itulah “umat” yg paling taat pada perintah tuhan, paling setia pada kodrat alam, paling patuh terhadap rumus-rumus alam semesta. Mereka tak pernah menganiaya manusia dan lingkungan alamnya. Tidak seperti manusia.
A : lalu…?
B : saya balik tanya… lebih tepat mana, agama yg menyiarkan kebenaran, atau agama yg menyiarkan kebaikan, bagaimana manusia harus berperilaku baik..?
A : ya jelas…agama yg menyiarkan kebenaran.
B : berarti anda terlalu telmi (telat mikir) atas apa yg dibahas di atas. Carilah agama yg paling ikhlas dan jujur !!
A : bagaimana agama yg ikhlas dan jujur ?
B : Agama yg paling ikhlas adalah agama yang hanya mengajak seluruh manusia berbuat arif dan bijak, berperilaku terpuji dan budi pekertinya luhur (akhlakul karim) tanpa perlu mengajak-ajak, bahkan setengah memaksa orang lain utk bergabung ke dalam institusi agama tersebut. Mau bergabung silahkan mau enggak juga enggak apa-apa. Itulah agama paling ikhlas dan fairplay (jujur).
A : kalau agama yg selalu berusaha mencari pengikut yg sebanyaknya ?
B : itu tak ubahnya “agama” PARPOL. Kegiatannya adalah agitasi, propaganda, kampanye, dirinyalah partai yg paling baik dan benar. Diam-diam institusi agama sudah berubah misi menjadi institusi politik. Mencari pengikut sebanyaknya supaya menjadi kuat dan semakin kuat untuk menyerang dan melawan hantaman musuh.
A : kalau nggak ada musuh ?
B : ya..dibuatlah musuh imajiner, musuh yg dibuat-buat dan diada-ada.
A : kan musuh agama biasanya agama lainnya.
B : itu merupakan kecurigaan anda pribadi, bahkan rasa curiga anda akan meretas kecurigaan umat lain pada anda, begitulah kecurigaan dan sentimen antar agama sudah menjadi “lingkaran iblis” yg sulit dimusnahkan. Jadinya kerjaan umat hanyalah saling curiga-mencurigai. Bahkan di antara umat dalam satu agama pun terjadi perilaku saling mencurigai. Agama menjadi bahan peledak yg setiap saat akan menghancurkan bumi, alias membuat “kiamat” planet bumi ini. Tak ubahnya agama lah yg menciptakan “neraka” bagi manusia.
A : kenapa bisa begitu ?
B : karena agama keluar dari misi sucinya, yakni menebarkan kedamaian, ketentraman dan kebaikan bagi alam semesta seisinya. Agama juga lebih mengutamakan kampanye dirinyalah yg paling benar.
A : apa salahnya ?
B : salahnya, bukankah kebenaran itu perlu kepastian, seperti ilmu pasti, dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan sains. Itu barulah kebenaran pasti, yg real. Sementara agama merupakan sistem kepercayaan, atau keyakinan.
A : lho…dalam ajaran agama kan ada beberapa kejadian dan sinyalemen atau gejala akan suatu kebenaran dalam realitas alam semesta.
B : sejak abad keberapa kitab-kitab suci semua agama itu ada ? umurnya masih muda bukan ? sementara itu manusia sudah ada sejak (paling tidak) 2 juta tahun silam. Bumi ini ada sejak bermilyar tahun silam. Sebelum agama-agama dengan kitab-sucinya ada, manusia pun telah menemukan berbagai kebenaran tak terbantahkan dalam menjalani kehidupan. Itu juga karena welas asih dan keadilan tuhan. Isi ajaran agama tidak termasuk kebenaran pasti, tetapi berisi ajaran kebaikan, semacam aksioma yang runut dan logis. Namun bisa ditafsirkan dengan multi interpretasi sesuai kepentingan dan kemauan pembacanya. Maka dikatakan kitab itu fleksibel sesuai perkembangan zaman. Ini pengertian yg bias sekali. Alias, isi kitab selamanya tak akan pernah bertentangan dengan penafsiran manusia. Karena sadar atau tidak manusialah yg selalu berusaha (baca; memaksakan diri) utk menundukkan pola pikir dan persepsinya sendiri agar sesuai dengan isi kitab. Itulah kebiasaan manusia selama ini, membiarkan kesadaran dirinya di dalam sangkar emas. Sementara agama banyak mengajarkan ttg kegaiban, lalu manusia buru-buru menyimpulkan bahwa akal manusia sangat terbatas utk memahami kegaiban. Bagi saya kegaiban itu sangat masuk akal, jika tak masuk akal berarti belum tahu rumus-rumus yg berlaku di alam gaib. Jika mengandalkan isi kitab pun kenyataannya sudah mengalami perluasan dan penyempitan makna setelah ditranslate ke dalam berbagai bahasa oleh banyak orang yg memiliki penafsiran beragam corak dan warnanya.
A : apa buktinya … ?
B : lihat saja, begitu banyaknya aliran dan faham dalam satu agama saja. Tidak hanya puluhan bahkan ratusan jumlahnya. Semua itu sudah menjadi hukum alam, bahwa aliran dan faham (mazab) akan selalu bermunculan dan kian banyak seiring perjalanan waktu, sesuai dengan kompleksitas rasio manusia, dan daya nalar yg menimbulkan persepsi dan penafsiran beragam. Apa jadinya kalau mereka saling mengklaim dirinya paling benar ?
A : yaaah…berebut kebenaran atau golek benere dewe. Yang menimbulkan perpecahan, perselisihan, permusuhan, saling curiga, saling menjatuhkan, saling bunuh, saling fitnah.
B : akar segala macam fragmentasi dan kehancuran di dalam satu agama, tidak lain disebabkan oleh penafsiran, persepsi dan pemahaman setiap individu, pengikutnya, dan akhirnya menjadi kelompok besar yg siap bersimbah darah demi kesadaran palsunya.
A : hmmmm…jadi..? agar supaya agama turut andil menciptakan ketenangan batin, ketentraman, dan kaedamaian dunia ini, idealnya tak usah menekankan akan kebenaran dirinya, tetapi lebih mengutamakan kampanye untuk selalu berbuat baik kepada seluruh makhluk. Nah kebaikan kan relatif, masing2 org punya penafsiran pula yg berbeda-beda akan nilai kebaikan itu… ? apa patokannya ? sama saja kan…harus kembali “pemurnian diri” ke kitab dan sunah thok thil. Makin bingung saya !
B : pandangan itu terlalu menyempitkan realitas kemahaluasan hakekat tuhan Yang Mahaluas tiada batas. Idealnya, suatu perbuatan barulah menjadi kebaikan, dengan syarat, tidak menerjang kodrat universe. Kodrat alam semesta. Nilai yang paling universal dan tidak menabrak kodrat alam, adalah setiap perbuatan yang kita lakukan selalu didasari dengan rasa KASIH SAYANG yg tiada bertepi, rasa welas-asih kadya samudra tanpa tepi, welas tanpa alis, kasih sayang yg TULUS, tanpa pamrih. Kecuali berharap saling memberi dan menerima kasih sayang kepada dan dari seluruh makhluk dalam jagad raya ini.
Sangata 09.02.10
Posted on Februari 9, 2010, in Ketika Agama Berpolitik Ketuhanan and tagged agama, agama & politik, politik, politik bertuhan, politik ketuhanan, wajah tuhan dalam nafsu. Bookmark the permalink. 86 Komentar.
Yang benar kitab suci atau nurani? Kitab suci itu apa? Kitab yang disucikan, dianggap suci? Oleh siapa? Ya oleh yang mensucikannya, yang memeluknya. Apakah yang tidak memeluknya mensucikannya? Ya belum tentu – tapi kemungkinannya ya tidak (seperti orang Muslim tidak mensucikan Wedha, dan seperti orang Kejawen asli tidak mensucikan Al Qur’an). Apakah yang tidak mensucikan sebuah kitab, akan membenarkan semua yang tertera di kitab itu? Tentu saja tidak. Lalu mengapa pula orang berbeda2 soal mana yang dianggap kitab suci? He, he….itu yang harus menjadi bahan renungan kita, untuk merespon orang yang seringkali menganggap kesucian sebuah kitab suci itu universal…
(Faktanya….orang2 yang mengaku berpegang pada kitab suci yang sama bisa saling berselisih bahkan berbunuhan …kan lucu…ada kitab suci kok tidak sanggup mensucikan pembacanya…..he, he, he).
Dari sudut pandang saya pribadi…yang suci itu adalah apa yang keluar dari nurani….yang keluar dari nurani itu yang layak kita jadikan kitab suci….selama kita yakin memang nurani itu memang ada, dan bahwa ia merupakan jembatan kita dengan Yang Maha Suci. Jika sebuah kitab merupakan buah nurani seseorang, maka orang tersebutlah yang wajib mensucikannya. Kitab, menurut saya, wajib mensucikan kitab yang memuat buah nurani kita sendiri…karena itu yang kita bisa pastikan kesuciannya…karena kita sendiri yang tahu apa maknanya.
Jadi…mana yang kita harus ikuti: kitab suci atau hati nurani? Kita ikuti apa yang dituliskan di lembaran hati nurani kita, karena itulah kitab suci bagi kita…karena itulah pesan dari Yang Maha Suci kepada kita…yang kebenarannya mutlak 100 %!
………….Jadi…mana yang kita harus ikuti: kitab suci atau hati nurani? ……………
Nurani……………seharusnya nurani itu tidak bertentangan dengan “kasih” tetapi ternyata nurani itu bukan sesuatu yang taken for granted. Artinya, nurani itu kompleks, banyak hal yang mempengaruhinya, nurani orang Islam mungkin beda dengan nurani orang Buddha.
Ingin contoh? nurani orang Budda akan merasa “sakit” ketika melihat “pembantaian massal” hewan-hewan korban pada saat idul adha. Namun, bagi nurani muslim justru itu sebuah lambang kemuliaan. Nah, faktanya sama yakni “tentang penyembelihan hewan” namun respon nuraninya berbeda, yang satu merasa sakit yang lain merasa bahagia.
Belum lagi bila kita masuk di hutan pedalaman yang masih dihuni oleh penduduk primitif dimana memakan daging sesama (kanibal) dianggap sebagai lambang kemenangan, artinya pembunuhan sama sekali tidak menyentuh nuraninya. Beda kan dengan nurani orang yang sudah beradab, dimana membunuh adalah sebuah tindakan kejahatan?
Contoh lainnya, mungkin diantara pembaca blog ini ada yang gemar memenjarakan burung dalam sangkar yang sempit, apakah nurani anda tidak merasa kasihan ketika melihat burung itu meronta ingin terbang bebas kembali pada habitatnya? Bagi yang hobi memenjarakan burung, tentu saja nuraninya tumpul, namun bagi penyayang binatang tentu saja nuraninya berontak.
Yah, nurani ternyata sangat tendensius tergantung pengalaman, perasaan, pendidikan, kebudayan dan umur seseorang.
Misalnya, nurani seorang anak yang baru berumur tiga tahun, mungkin berbeda dengan nurani seseorang yang sudah dewasa.
gitu mungkin yach….?
Nur-A-Ni
Nur = cahaya
A = ….
Ni = ….
cari sendiri aja… arti per kata. ambil dari kata-kata kuno.
hasilnya, jika Sumbernya sama maka pasti sama.
rahayu wilujeng,,,
Jadilah Cahaya di antara Cahaya yg ada..
Dan biarkanlah Alam semesta menjadi Gurumu
Baik & Tidak bukanlah sesuatu yg mesti utk ditelanjangi,namun seyogyanya semua itu utk dikaji dlm diri.
Apa yg terangan,terasa & terpikir,juga terlihat & kita lakukan sehari harinya..
Baik dlm lingkungan keluarga,tempat kerja,sekolah,umum ataupun masyarakat adalah penerjemah dr pribadi kita sendiri.
Sepantasnya jk semua ini kembali pd diri pribadi utk mengoreksinya.
Salam Damai & Persaudaraan selalu utk semuanya..
Rahayu..
Alhamdulillah,
Sukron,
Rahayu.
Salaamun alaikum, salam selamat sejahtera rahayu untuk yang terlihat maupun yg tdk terlihat dalam dirimu.
Asslmkm Om Sabda
Om sabda nama saya Afton Utomo Salam Kenal.
sebelumnya sepertinya kalau tidak salah saya pernah baca artikel di atas yaitu dari sebuah web yang punya adalah yayasan yang namanya YASKUM
wah…
pembahasan yang menarik… saya sendiri sebagai orang jawa yang kebetulan memeluk Islam (saat ini sebelumnya sih banyak agama dalam pencarian)… tapi pada dasarnya saya ini orang jawi… jadi tetep memegang teguh budaya dan falsafah jawa termasuk salah satu penyebab terjadinya pembedaan dalam Agama dan Tuhan.
Manusia itu memiliki Tuhan besar dan Tuhan kecil yang mana masing masing memberikan contoh/pengajaran sendiri-sendiri, walau ada perbedaan seperti :
1.Tuhan kecil adalah Tuhan dalam diri manusia yang akan menunjukan perbedaan-perbedaan yang jika tidak kita kontrol maka akan berakibat merasa paling benar, oleh sebab itu Tuhan kecil bisa juga disebut sebagai ego atau bisa juga nafsu.
2.sedang Tuhan besar adalah tuhan yang hakiki.. tak membedakan mahluknya, yang adil dan penuh dengan jalan keluar…
termasuk agama mungkin manusia kebanyakan telah terkontaminasi dengan penyembahan agama dan melupakan Tuhan sebagai pembuatnya (jika dikatakan begitu).. dan manusia sendiri banyak yang menyembah syurga dan menomorduakan penciptanya sendiri.
ah jadi ngelantur saya..
pokoknya pada intinya saya setuju dengan apa yang kang sabdo jabar, asal dengan pemahaman pembaca juga harus open mind.
hayu
Terima kasih atas penjelasAn yG gamblang ini. MEmbuat saya semAkin mantap mengenal sejatinYa diri saya sendiri.
jadi…. betul kan?! dalam diri mu sudah sunnahNya bhs arab. . .
sebelum belajar agama kenali dulu tuhannya baru agamanya!!!
Kalo sudah kenal diajak ngobrol sambil ngopiii kan penak Too?? Hehe2
PENCERAHAN……………….MENGGANGGU PENGGIRINGAN UMAT . TAPI CUKUP OKE…….
MATURNUWUN dumateng saderek sadaya ingkang sampun karsa tumut nderek sa-RAS(A-S)AE-an menika, wulang, wuruk, suluh kawruh,… mugi sadaya ingkang sampun katur saget ndadosaken bingahipun manah, eling lan waspada, padhang jingglang sumrambah rahayu bagyo….
Monggo… dipun penggalih….sareng-sareng
MENYINGKAP MISTERI TUHAN_____ KE-TUHAN-AN YANG MAHA ESA
ONO yang melihat bahwa TUHAN itu MUTLAK….BUKAN sebagai PRIBADI / INTI / substansi yang KEKAL yang Mencipta dan Menguasai kehidupan, manusia, alam semesta,… jadi tidak bisa dikatakan bersifat seperti makhluk yang berkehendak, meng-kasih-i (welas asih), penyayang, sabar, kebaikan, keramahtamahan, (sifat) suka menolong, kesederhanaan…dst…
TUHAN itu MUTLAK tak tercipta, tak menjelma, tak terlahir, tidak hidup, tidak mati, tidak awal, tidak akhir, tidak susah, tidak senang,….pun tidak netral….itu ADA ( ONO )
TU – HAN ≈ HAN – TU
TU ≈ TUNGGAL ≈ ESA ≈ 1
HAN ≈ HAWA NING ≈ HAWA BENING ≈ SUCI ≈ 0
>>> TU – HAN ≈ ESA – SUCI
1 ≈ ENERGI ≈ ONO ≈ MUTLAK ADA ≈ tidak dapat diciptakan & tidak dapat dimusnahkan ≈ KEKAL
ISI ≈ cahaya – materi ≈ ONO ≈ MUTLAK ADA ≈ selalu berubah ≈ TIDAK KEKAL
0 ≈ HUKUM UNIVERSAL ≈ ONO ≈ MUTLAK ADA ≈ tidak dapat diciptakan & tidak dapat dimusnahkan ≈ KEKAL
KOSONG ≈ ruang – waktu ≈ ONO ≈ MUTLAK ADA ≈ selalu berubah ≈ TIDAK KEKAL
ISI – KOSONG ≈ (cahaya-materi) – (ruang-waktu) ≈ TIDAK KEKAL ≈ JAGAD RAYA
1 – 0 ≈ ESA – SUCI ≈ ENERGI – HUKUM UNIVERSAL ≈ KEKAL ≈ TUHAN
TUHAN ≈ tak tercipta, tak terlahir, tak hidup, tak mati, tak susah, tak senang…dst… ≈ KEKAL
>>> jika TUHAN ≈ esa – suci ≈ mutlak BUKAN MAKHLUK,….maka TIDAK BISA di-PERSONIFIKASI-kan seperti Manusia yang bersifat 99 bahkan lebih banyak, diantaranya: berkehendak, pengasih, penyayang, pengatur, kuasa, pemberi, penghukum, pemurka, …. dst… apalagi dengan embel2 MAHA..!!!
TUHAN ≈ energi-hukum universal ≈ bersinergi secara OTOMATIS ≈ TAK BERKEHENDAK
>>> jika TUHAN menghendaki dan mengatur kehidupan semesta, …. maka …..
TUHAN adalah yang paling BERTANGGUNG JAWAB atas semua fenomena/
kejadian yang ada di kehidupan semesta ini, … bukan manusia.?????????
Jadi ( yen ONO ngono kuwi ), maka ADA KEMUNGKINAN … BEBAS … dari penciptaan, penjelmaan, kelahiran, kehidupan, kematian, susah, senang….dst…( MANUNGGALING KAWULO GUSTI)
01010101010101010101
Bagi yang tidak bisa menyimpulkan, berarti itu keraguan
Bagi yang masih belum bisa melihat yang abstrak, perlu belajar dan berlatih olah rasa (pencerapan/perception) dan olah pikir (logical mind) dengan SEIMBANG yang disebut juga olah BATIN
MATURNUWUN ……
Namo Buddhaya,
Untuk menjadi ratu adil itu sudah ditetapkan sesuai ramalan yang ada. Ratu adil tidak muncul secara terang-terangan, dikarenakan ia tidak memiki nafsu. Meski begitu ia tetap membantu jalannya pemerintahan negara baru nantinya.
Adapun satria pinandhita adalah dirinya sendiri. cuma berbeda nama saja. Ratu Adil adalah nama yang menandakan sosok dibalik seluruh kegiatan satria pinandhita. Sedangkan satria pinandhita adalah sosok pemuda yang religious dalam agama buddha. hal ini bukan karena saya seorang biksu, melainkan sesuai dengan agama si peramal yaitu prabu jayabaya itu sendiri, serta agama patih sp yaitu sabdopalon yang beragama hindubuddha.
Semoga seluruh makhluk berbahagia,
Bhikkhu Dhammaraja, Vihara Bodhi.
Adapun keinginan para pemuda muslim untuk menjadi satria pinandhita itu bisa dimaklumi dikarenakan imbas dari informasi internet terusmenerus, sehingga ia mau numpang beken dari nama itu.
Ada pula yang beranggapan seharusnya itu tidak dibesar-besarkan. Ya perlu dimengerti bahwa ini sudah akhir jaman, sehingga kekuatan orang-orang sudah sampai puncak. kalau matahari sudah terbit di barat, yang tidak akan lama lagi, itu pertanda musnahnya seluruh pemahaman agama terdahulu, sehingga jika itu terjadi pada pergantian ke 2013 nanti, maka amal-amal orang ditahun ini tak akan diterima lagi di tahun 2013, karena ditahun 2013 sudah masuk penyempurnaan agama-agama. tepatnya 7 agama besar, yang sudah sering dikupas oleh seorang komentator yang bernama Ki Agung Gledek Sayuto itu.
Bahkan orang theravada saja susah untuk menjadi anagami pada tahun 2013 nanti, karena dunia akan terbagi jadi dua kondisi saja: kondisi susah, dan kondisi senang.
kondisi senang terjadi di seluruh tanah yang dilewati orang-orang kami.
kondisi susah terjadi di arab sana.
karena susah itulah, arab membangun kembali bentuk pemerintahan kuno yang disebut Khalifah atau kekalifahan. Sistem khalifah muncul dikala sumber daya alam tak ada sedang sdmnya morat-marit.
Semoga seluruh makhluk berbahagia,
Bhikkhu Dhammaraja, Vihara Bodhi.
“Kekerasan tidak akan berhenti jika dibalas dengan kekerasan. Kekerasan cuma berhenti jika dibalas dengan bukan kekerasan.” – Buddha.
Sadhu 3x.
Saya punya pemikiran sayalah yang disebut sebagai pemuda berjanggut itu.
Sedang komentar yang bernama Ki Agung Gledek Sayuto itu adalah yang disebut dengan pemuda gembala.
Bagi anda yang memiliki kemampuan mata ajna yang cukup peka, silakan membaca uga wangsit siliwangi, anda akan mendapati prabu siliwangu III agak lain perasaannya saat mengucap kata “pemuda gembala” itu yang menunjukkan pemuda gembala itu adalah anaknya sendiri.
Sedangkan perasaannya saat mengucap kata “pemuda berjanggut” adalah sosok alim yang mendampingi pemuda itu. yaitu saya sendiri.
Semoga seluruh makhluk berbahagia.
Para yakkha yang sudah bersumpah pada sang buddha untuk melindungi kegiatan buddhist pasti sangat ramai saat ini di belakang pemimpin masadepan Ki Agung Gledek Sayuto itu.
Termasuk Dewa Indra sendiri, yang merupakan salahsatu yidam atau protector dalam agama buddha.
Terimakasih Bhikkhu Dhammaraja.
Saya adalah pemuda yang kesampar kesandung akhirnya diterima oleh Bhikkhu Dhammaraja sebagai muridnya.
Ranggawarsito adalah seorang muslim yang meramal akan adanya pemimpin ketujuh nusantara, dimana pemimpin ini disebut satria pinandhita sinisihan wahyu.
Adanya ramalan-ramalan islam dalam itu tidak mengherankan karena satria pinandhita sinisihan wahyu dilahirkan muslim, tapi setelah dewasa ia pindah ke agama buddha.
Tadi malam saya semakin naik tingkat lagi, berkat bantuan Durga (Banowati).
sewaktu islam ini satria pinandhita sangat rajin menghafal berbagai hizib. karena itu seperti kegiatan biasa saja. orang yang rajin menyapu misalnya, sama dengan rajin sholat, rajin baca hizib, rajin zikir. alah..cuma mainan anak-anak. semua orang bisa mengulang-ulang begitu lalu tampil dengan muka sumringah sok alim. apa yang dibanggakan.
Ada yang bertanya dalam hatinya, kalau memang Durga itu membantu saya, lalu kenapa kegiatannya lain. Jawabannya: Kalau tidak begitu, mudah dibaca paranormal pikirannya. Kami ini kegiatannya berada di tahap Sirr. Jadi, jangan anggap remeh kalian. bukan semudah itu, membaca pikiran orang lalu… ooo dia mau kerja ini. hahaha ketipu. ini langsung kerja dari atas. Isi kami yang kerja.
Sampai jumpa dilain waktu.
Bahkan karena sp saat itu masih muslim. sabdo palon dan naya genggong terpaksa harus pakai baju arab saat menemuinya dalam keadaan nyata.
saya bersalaman dengan mereka, lalu mengenalkan diri saya. itu terjadi dulu sewaktu saya muda.
Di indonesia dewa durga dicerca oleh kaum muslim, tapi oleh kaum hindunya tidak.
karena orang hindu berbagai dewa dipuja berbagai orang dengan berbagai kepentingan.
banowati yang kental kejahatannya menarik dewi durga sebagai isinya.
batara kala oleh kaum muslim dicerca, tapi oleh orang hindu yang mengerti bahwa ia adalah sudharshan cakra atau prabu arjunasasrabahu, tidak.
kaum muslim menilai dhamma secara hitam putih. oleh karena itu mereka tak bisa membersihkan diri. karena kebaikan mereka cuma bersifat moralitas saja.
Di india orang jahat bebas punya dewa mereka sendiri. mereka tidak harus dicap setan, karena berbuat jahat. karena itulah perang kurusetra itu gencar,
ciri-ciri setan lebih besar daripada sering berbuat jahat. organisasi yang jahat, agama yang jahat, adalah ciri setan.
@ Bhikkhu Dhammaraja dan Ki Agung Gledek Sayuto …. kinasih
ONO yang tahu bhikkhu / biksu tak hendak ikut2-an berkoar-koar dalam politik kata2 ato propaganda … karena itu tidak ada gunanya kalo nggak dibuktikan dengan tingkah laku / perbuatan yang benar….
ajaran Sakyamuni adalah realita … indah di awal, indah di tengah dan indah di akhir …
jadi TOLONG …. jangan bawa2 atributnya di kancah politik kata2 … itu akan jadi bumerang bagi komunitas anda sendiri …. ingat prasasti ASOKA …
kebenaran akan bekerja dengan sendirinya sesuai HUKUM UNIVERSAL, manusia modern akan semakin pintar untuk memahami kasunyatan / realita …. sabar ae..
nuwun
Wis ben wae.. kaya ngono kuwi kabeh kan mung kanggo isen-isen ndonya ben rame, karomaneh lak ya wis padha ngerteni.. yen tong kosong kuwi mesti nyaring bunyi ? malah sejatine padha diparingi ngerti lan dibukteni nekwis timbul sanepan-e gagak berkoar/wong sora/dora/dhuroko malah mulya, kosok baline wong ngerti mangan ati, wong bener thenger2. mula bener maneh,sak begjo-begjan-e wong kang lali isih luwih begja wong kang eling lan waspodo.
Saya pengamal ajaran thoriqoh. Menghaturkan Terima kasih pada Ki Sabda.
salam katresnan kagem sedoyo mawon..
ki sabda langit, kulo nyuwun pangestune panjenengan bopo guru, sagete kulo nyuwun artikle niki damel kulo share teng blog kulo ngeh tentune kaleh sumbere. mugi – mugi sageto ngilekne marang sesareng, matur nembah nuwun
Barangsiapa meninggalkan (menghindari) perdebatan maka akan dibangunkan rumah baginya di syurga. ….!
So….. STOP PERDEBATAN !
Ngapunten sedulur ojo nesu nesu dhisik nggih,
hanya terbayang beerseliweran di kepala tentang, sosok dajjal, ya’juj ma’juj nabi Dzulkarnaen Al-Qur’an al Kahfi (gua), gog magog raksasa keturunan Nabi Nuh Bible, koka vikoka Hindu, bencana alam ekstrim yang unik badai salju di amerika dan banjir di inggris padahal sama” di daerah kutub utara (ikut berduka cita), apa hubungannya dengan kitab kitab. nabi nabi, juga Al-Qur’an dan hadits, trisula wedha dengan budaya lokal, siwa Budha (Ezekiel, Dzul kiff), Nabi Isa… numpuk jadi satu di kepala.
ruh ruh inkarnasi reinkarnasi yang sudah habis menurut perhitungan dll.. ada apa sebenarnya ini? mboten ngertos wonten nopo”ne… matur suwun ngapunten hihihi
Ngapunten sedulur, mau mengeluarkan unek unek kemawon, ada sedikit rangkaian tentang sesuatu di kepala itu, ternyata kata yang sering ada adalah BIASA dan BIASA, mungkin kata BIASA itu adalah yang akan memudahkan kita BELAJAR. Dengan mengatakan BIASA itu, maka kita dapat berpikir jernih.. cool calm confidence.. selanjutnya kita tidak gampang MENJUDGE apa apa yang disuguhkan dalam WAYANG KEHIDUPAN itu… apapun bentuknya..
Hanya berpendapat saja, ojo nesu nesu sik, semua Ciptaan Gusti Allah apapun itu BAIK atau BURUK yang tidak perlu disesali dan dipersalahkan keberadaannya, yang mana semua pasti TIDAK SIA SIA DICIPTAKAN.. PERCAYA SEPENUHNYA ADA.. yang dalam ISLAM DIKATAKAN BERIMAN dengan 6 RUKUNnya itu.
Hanya pendapat ojo nesu nesu, ada pendapat ISLAM adalah agama yang diridhoi Allah? maka jawabannya adalah apapun manusianya, kepercayaannya (yang taat percaya atau kafir), agamanya, kitabnya, nabi rosulnya adalah MOSLEM.
Sekali lagi OJO NESU NESU SIK hanya pendapat, hipotesisnya adalah bahwa timbulnya suatu kepercayaan atau agama itu sehingga dikatakan ADA, karena di dalam manusia ada UNSUR ROH SUCI dari Sang Maha Pencipta… unsur SUCI itu akan selalu ADA sehingga dapat dikatakan KARYA CIPTA manusia itu TERCIPTA karena Allah itu SELALU ADA menyertai KARYA PENCIPTAAN manusia itu.. Jadi mungkin caranya, membaca mempelajari sesuatu itu ora usah karo nggrundel nesu nesu nyalah nyalahke… biasa wae.. yen durung ketemu pemikiranne, yo wis dibenke wae… kok biso dadi ngono lan sapanunggalane kuwi… hihihi
Seharusnya Islam itu MENJELASKAN juga MENGAYOMI keberadaan cerita wayang kehidupan sebelumnya spt yang tertulis di KITAB atau yang tak tertulis sebelumnya. Bila dalam kitab sebelunya sudah JELAS maka tidak ada tulisan PENJELASAN lagi di Qur’an.. Nah pertanyaan bila ada kepercayaan atau tulisan setelah ERA Qur’an atau Nabi Muhammad itu, maka PENJELASANnya akan dilakukan oleh MANUSIA yang disebut dengan Imam Mahdi atau RA atau SP itu… mungkin loh, wong ora weruh lan ora yakin ono opo ora si SP kuwi… :)..
Jadi, hanya pendapat saja, apapun hasilnya, baik yang BURUK HASILnya ataupun BAGUS HASILnya, mau yang menjadi FANATIK atau ANTI FANATIK… saya hanya berpendapat… ahh semua kejadian itu BIASA saja TINGGAL MENGATUR saja, gitu aja kok repot.. capek deh… :)…
Nah kalau manusia sudah mentog dalam berpendapat dan berpikirnya tak ketemu solusi jitunyah, maka disarankan daripada pusing… mending… hmm mending anu wae…
Ngapunten… driji kulo kok ujug ujug nemu alamat menika kangge nambah wawasan nggathuk nggathuke niku… sakderenge ojo nesu nesu sik nggih.. tentang hubungan agama itu.. meski jempol masih pegel pegel habis ndangdutan goyang jempol semalam suntuk… tidak apalah.. matur suwun sedulur..
http://www.cyberistan.org/islamic/comparekjv.html
Hanya pendapat yang numpuk di kepala, apabila berpatokan saat ini Malaikat dan Roh Allah sudah turun tangan, berarti semua sudah diatur oleh Sang Maha Pengatur, nah itu repotnya lagi ada banyak faktor lagi yang mempengaruhinya yakni takdir.. kodrat yang baik dan buruk… yang mana saat ini dikarenakan ada posisi ketidakseimbangan dalam berkehidupan ini dimana kadar buruknya lebih tinggi, maka tugas malaikat dan ruh itu menjadikan seimbang kadar baik dan buruknya sampai takaran harmonis seimbang lagi…
Penciptaan pun demikian… ada yang tampak baik dan tampak buruk…kun fa ya kun… selanjutnya yang makhluk yang tercipta dipersilakan bermain sesuai kemauan sendiri dimana, Sang Maha Pencipta mengawasi drama baik buruk tanpa campur tangan lagi apabila tidak ada permintaan khusus… timbangan baik dan buruk selalu ada dan seimbang… dengan maksud makhluk khususnya manusia untuk dapat belajar tentang bagaimana yang baik dan buruk itu…
Tentang alam atau bumi khususnya demikian pula, bila dominasi pengelolaan manusia pada bumi sudah tingkat yang buruk dan sudah mendominasi sifat baik, maka tak pelak ada suatu sistem pengelolaan bumi dengan tatacara tertentu untuk mengendurkan sifat buruknya itu… yang bisa disebut seperti bencana itu…
Tentang tata cara mendapatkan suatu hasilpun demikian… bila tatacara mendapatkan suatu hasil tatacaranya yang dikatakan buruk itu sudah mendominasi tatacara yang baik… maka ada CARA PENYELESAIAN tertentu untuk menjadi tatacara yang baik itu setara dengan tatacara yang buruk… sampai keadaan seimbang…
Syariat adalah tatacara atau tuntunan atau langkah sesuai pedoman untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan… misalnya usaha mendekatkan diri dan berterimakasih kepada Allah.. tatacaranya adalah sholat misalnya atau tatacara yang dianggap sesuai yang lain…. dan contoh lain bila kondisi ingin menyeimbangkan sesuatu yang dianggap buruk menjadi lebih baik maka tatacaranya adalah melakukan usaha dengan melakukan tindakan dengan berpedoman pada referensi yang sudah baku dan terbukti keabsahannya (sesuatu bersifat baik atau buruk)…. bisa juga sebaliknya syariat dari baik ke buruk hehehe.. ya yang seperti orang biasa lakukan bahwa kalau mau punya maksud dan tujuan tapi disembunyikan akan mengatakan syarat dan ketentuan berlaku itu…
Makrifat atau hakikat adalah suatu bentuk kemutlakan (mendekati) SIFAT (ZAT) pada saat penciptaannya.. tercipta sebagai bahan referensi atau acuan atau pedoman melakukan suatu tindakan..
Misalnya bila manusia dikatakan usahanya atau syariatnya sudah terpenuhi pada tahap mencapai hakikat hidup maka dikatakan mencapai hasil yang makrifat.
Makrifat suatu kehidupan akan mendapatkan hasil setara dengan sifat kemutlakan (mendekati) mengerti dan mampu mengetahui dan mampu menyatukan kemutlakan sifat sifat (zat) yang baik dan atau buruk secara tepat di kehidupan ini.
Maaf sedulur sekali lagi hanya pendapat, belum tentu kebenarannya juga kesalahannya… 🙂
senyum
Februari 5th, 2014 pukul 16:55
Hanya pendapat yang numpuk di kepala, …….
Syariat adalah tatacara atau tuntunan atau langkah sesuai pedoman untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan… misalnya :
– usaha mendekatkan diri dan berterimakasih kepada Allah.. supaya jadi orang yg suka minta2
– supaya bisa jadi FPI yg suka main hakim sendiri….arogan
– supaya bisa jadi TERORIS yg suka nge BOM
– supaya bisa bengak-bengok mbrebegi tanggane
dll
SEBENARNYA YANG DI BABAR KI SABDA SUDAH SANGAT JELAS , KASAT MATA, TERWACA ? TAPI KEMBALI KE PRIBADI MASING2 ? APAKAH SUDAH TERBUKA MATA HATINYA ? ATAU MALAH TERKUNCI MATI OLEH DOGMA2 AGAMA ? TANDA2 YANG TERBUKA MATA HATINYA PASTI JADI WONG LUMRAH ? DALAM ARTI PUNYA SIFAT2 , WELAS ASIH, SUKA MENOLONG, MENGALAH BILA ADA MASALAH , TIDAK MEMBEDAKAN SUKU,AGAMA,RAS DALAM SETIAP PERGAULAN , PENDIAM ( TIDAK USIL URUSAN ORANG LAIN ) , SABAR , ORA KEMINTER, SOPAN SANTUN ? , INI BISA KITA LIHAT PADA ORANG2 TUA JAMAN DULU ?, BEDA DENGAN ORANG2 YANG SUDAH TERKUNCI MATA HATINYA , ORANGNYA RATA2 GALAK, MAU MENOLONG HANYA UNTUK GROUP NYA, TAK MAU MENGALAH, KALAU PERLU TAWURAN TAK JADI MASALAH, SANGAT SELEKTIF DIDALAM PERGAULAN ( YANG SE IDE, SE WARNA DAN SE KEYAKINAN ) EXPANSIF DAN PROMOTIF TUK MENCARI PENGIKUT , DISERTAI ( MENANGE DHEWE, BENERE DHEWE,BUTUHE DHEWE ) , RATA2 TAK PUNYA ETIKA ? ALASAN DALIL2 SUDAH CUKUP UNTUK MEMBEK UP PERBUATANNYA ? SAKING PARAHNYA BANYAK YANG MELAWAN ORANG TUANYA ( ALASAN JIHAD DEMI AGAMA ) ITULAH SEDIKIT ULASAN DARI SAYA YANG BEGO INI ! SOAL BENAR DAN TIDAK NYA SAYA SERAHKAN KEPADA SEDULUR YANG BERKUNJUNG DI BLOG INI ! MANGGA ???? SUWUN KI SABDA , PENCERAHANNYA TERASA SAMPAI BALUNG SUMSUM !
36 BUTIR-BUTIR PANCASILA
EKA PRASETIA PANCA KARSA
(Tekad yang tunggal untuk melaksanakan lima kehendak)
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
1) Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Hormat menghaormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-
beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persmaan kewajiban antara sesama manusia.
2) Saling mencintai sesama manusia.
3) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain
5) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
8) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
C. SILA PERSATUAN INDONESIA
1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamtan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1) Mengutamakan kepentinagn negara dan masyarakat
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingn bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Ynag Maha Esa.
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan
E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong-royong.
2) Bersikap adil
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak-hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak bersifat boros
8) Tidak bergaya hidup mewah
9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10) Suka bekerja keras.
11) Menghargai hasil karya orang lain.
12) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
–
Coba di baca di baca lagi
Berulang sampai sejuta kali
Sejuta kalipun belum pasti
Bias mahami kandungan arti
–
Kandungan arti ada di hati
Hati bersih hasud dengki
Sirik serakah dan iri hati
Sulit memaham kandungan arti
–
Tida aneh mahluk di bumi
Bias baca ta paham arti
Walaupun berkelas jamaah ngaji
Ngaji mah ngaji ahlak mah keji
–
Dari itulah penduduk bumi
Umum manusia penduduk bumi
Berintropeksi memawas diri
Demi terkontrol hasud dan dengki
–
Karena Alloh cinta mencintai
Karena Alloh benci membenci
Demi tida egowis diri
Yang merusak N.K.R.I
–
Yang merusak negri sendiri
Jadi pengacaw program R.I
Aparat wajib mengadili
Demi tegaknyah N.K.R.I
–
Kitab Alqur’an untuk bumi
Manusia di amanati
Bila hianat pada ilahi
Ya otomatis merusak bumi
=
=
Pendidikan dan pengamalan
Pengalaman dan penghayatan
Sekudunyah umat beriman
Arif dewasa kepada pirman
–
Usahan jadi pahlawan
Walau pahlawan kesiangan
Jangan membuwat kekacauwan
Mengadu domba umat beriman
–
Hidup inih ada aturan
Berpenomena bertoleran
Demi silih melengkapkan
Silih mengisi di kebutuhan
–
Unjuk rasa demo tawuran
Bukan kelas lepel beriman
Tapi napsu ikut-ikutan
Mengundang umat ugal-ugalan
=
=
Negara kita Indonesia
Nyusun agama berpancasila
Demi turunan adam dan hawa
Disiplin umaro dan ulama
–
Ketuhanan yang maha esa
Islam sajah tujuh tiga
Selain islam ragam agama
Cobalah ilmu arip dewasa
–
Agar tidak buruk sangka
Saat curiga ya bertanya
Kata taubat minta hampura
Haram agama maksa agama
–
Kewajiban beragama
Mengajak paham pancasila
Duniyah inih tempat usaha
Usaha labil bukan murka
–
Murka ituh hak pencipta
Muka Alloh ragam bercara
Manusia nyiksa manusia
Alloh ngatah luh tau rasa
–
Alloh ngutus kea lam dunya
Malah kompak gosipin gila
Tak pernah ada yang bertanya
Salain curiga dan buruk sangka
=
=
Penetapan hukum agama
Secara umum haknyah Negara
Secara husus haknya taqwa
Haram memaksa hukum pidana
–
Pabila ada yang memaksa
Taqwa memaksa hukum pidana
Yang memaksa kena pidana
Sanksi hukumnyah pengacaw Negara
–
Hukuman taqwa yang berdosa
Hanya tuntutan minta hampura
Setelah ituh bebas usaha
Ragam agama sesuwai kebisa
–
Ulama jangan menjadi ula
Ula juga kepala duwa
Beralesan bela agama
Pedahal politik mengadu domba
–
Percayakanlah hak Negara
Pada aparat penjabat Negara
Ulama didik sholat puasa
Sampai soheh esah berpahla
–
Tidak sedikit sholat puasa
Cape kerja ta berpahla
Qur’an hadis qias ijma
Sudah banyak berbicara
–
Propokator pengacaw dunya
Sebaiknyah di binasa
Kelas jurig wujud manusia
Apapun lepel jabatan nama
–
Para umaro para ulama
Sebaiknyah arip dewasa
Berbijaksana kerja sama
Numpas mahluk pengacaw Negara
–
Tokoh umaro tokoh ulama
Wajib musyawarah bersama
Rahasia husus dokumen Negara
Setelah hasil kompak bekerja
–
Dengan kata siap merdeka
Mari tumpas pengacaw dunya
Jangan di pandang lepel nama
Namun tegaklah system Negara
–
Ala politik mangkin menggila
Sukses membuwat budge dan buta
Politik hukum mengadu domba
Sukses di adu di rata-rata
–
Tinggal menunggu kiamat dunya
Kiamat kuasa sang pencipta
Penyelametan hanyalah taqwa
Sedangkan taqwa teradu domba
–
Sortilan taqwa pribadi jiwa
Tida bisa di duga-duga
Alqur’an serba bukti pakta
Alloh ta pake duga duga
–
Tiada arti orang bicara
Bicara jihat bela agama
Agama sudah di dalam nista
Oleh umaro dan ulama
–
Segala hukum sebates duga
Sering meleset hukum tunda
Memaksa orang masuk penjara
Hasil dari hukuman masa
–
Berbicara nista agama
Tapi ta make tatakrama
Demo tauran berunjuk rasa
Bukan bagian amal agama
–
Elit politik kelas mediya
Hamper semuwah ikut bicara
Bicara mincing emosi masa
Jadi meledak heboh Negara
–
Heboh tentang nista agama
Sembari buta paham agama
Agama jadi modal belaka
Buwat beruntung ngisi berita
–
Penunjang mediya wira usaha
Mempromosi hasil usaha
Di tengah tengah teradu domba
Sibuk produk banting harga
–
Kekejaman politik dunya
Canggih tehnologi mediya
Tida sedikit ekting manusia
Kesempetan tampil mencari muka
–
Heboh penistaan agama
Hingga ulama terpecah duwa
Ulama aherat ulama dunya
Alim ulama wajib dewasa
–
Dari yang duwa terbagi duwa
Masing-masing pro dan kontra
Menjadi empat pecah agama
Agama yang betul berpancasila
–
Negara ituh alam semesta
Amanat Alloh ke manusia
Beribadah di alam dunya
Numpas penjahat perusak dunya
–
Tingkah para perusak dunya
Banyak curiga dan buruk sangka
Mereka gengsi ama bertanya
So suci so amal agama
–
Saat curiga mengundang masa
Buruk sangka berunjuk rasa
Demo berkomen nyaci mencela
Mereka hilangkan jasa tentara
–
Tentara ituh pahlawan Negara
Para pejuwang membela warga
Suku dan bangsa dalam Negara
Ke amanannyah jasa tentara
–
Coba sadarlah hai manusia
Ingetlah jasa para pembela
Jangan mentang-mentang ulama
Kemudian bebas nyaci mencela
–
Ada umaro imam ke surga
Ada ulama imam ke neraka
Bias berbalik inih yang duwa
Pengenalannyah arip dewasa
–
Ilmu mateng arip dewasa
Beragama berpancasila
berpancasila amal agama
Menjadikan dunya tempat usaha
–
Kurang apah baik pencipta
Alam tercipta sedemikian rupa
Baik dan buruk serba ada
Hak pilihnyah ya manusia
–
Tida perlu perang segala
Cukup luwas alam tercipta
Yang terpenting semanget kerja
Supaya sirik tida mencela
–
Orang sirik dengki di dada
Orang sukses malah di cela
Sukses orang bidang usaha
Usaha dunya atawa taqwa
–
Ada pangsiyun segala rupa
Yang terpenting pada bias
Tida bias montong mencela
Tapi kreatiplah untuk bisa
–
Gonjang ganjing ada bicara
Ngatah musrik bela Negara
Kalau musrik bela Negara
Keluwar sajah dari Negara
–
Serahkan dunya program Negara
Amal agama berpancasila
Tokoh umaro tokoh ulama
Berpendidikan arip dewasa
–
Tida magel bidang usaha
Tidak bantut lapangan kerja
Sukses sekolah bisa bekerja
Kompak bersatu membangun dunya
–
Jangan Cuma duduk bersila
Pada taunyah masjid ada
Masjid berkat pahlawan jasa
Rela berkorban segala-gala
–
Eso suci eso bertaqwa
Tida sadar merusak dunya
Mereka hapus orang berjasa
Dengan tuduhan yang menista
–
Dikala males melanda jiwa
Terasa sulit diri di paksa
Setelah tertinggal baru terasa
Terasa rugi ta dapet pahla
–
Tadarus qur’an di masjid mushola
Di anjurkan beramal taqwa
Tadabbur qur’an setelah baca
Sampai ketemu yang mencipta
–
Alloh ta ala zat pencipta
Belajar dialog pada pencipta
Kitab Alqur’an dawam di baca
Mohon petunjuk sang pencipta
–
Alqur’an di aji gurunyah ada
Tida maham sekaba kaba
Demi alqur’an resep duniya
Resep rukun damai bersaudara
–
Indonesia ragam agama
Alqur’an ngatur bijaksana
Tentang salah dan berdosa
Yang terpenting minta hampura
–
Nista agama bukan penjara
Selain memang di sengaja
Bila sengaja wewenang Negara
Bukan anarkis alim ulama
–
Demo tawuran berunjuk rasa
Anarkis criminal kata kata
Lebih bahaya dari senjata
Jika curiga melontar kata
–
Himbauwan buwat alim ulama
Kalau curiga coba bertanya
Jangan dulu mengundang warga
Grudug neror mencaci mencela
–
Terror neror melanda Negara
Demi giat pasang waspada
Waspada dengan duduk bersama
Bermusyawarah berpancasila
–
Inilah adab bertatakrama
Kumpul umaro kumpul ulama
Kompak mengenal suku dan bangsa
Demi Alqur’an jalan seksama
–
Himbauwan para alim ulama
Alim ulama terbagi duwa
Ulama aherat ulama dunya
Tetapi jangan menduga duga
–
Pendidikan arip dewasa
Aji baca uji dan Tanya
Punya guru tempat bertanya
Selama belum Alloh kejumpa
–
Alloh cahaya zat cahaya
Perbandingannyah tida ada
Selain dengan iman taqwa
Itulah kewajiban manusia
–
Taqwa terbaik jaga bicara
Mikir sebelum banyak bicara
Rasa merasa dan rumasa
Tingkat manusia arip dewasa
–
Tida bakar emosi jiwa
Tapi mendidik arip dewasa
Nyinggung nyindir kaipiat cara
Supaya berpikir manusia
–
Himbauwan para aparat Negara
Mensensus kwalitas ulama
Kwalitas mulya berpancasila
Arip dewasa ragam agama
–
Para aparat jangan lupa
Aparatur terbagi duwa
Aparat Negara aparat harta
Tetapi jangan menduga duga
–
Masyarakatpun terbagi duwa
Ada penjahat dan pengusaha
Ada penjara dan ada istana
Siap naroka siap ke sorga
–
Persiapannyah ya manusia
Kebutuhannyah arip dewasa
Mengenal hukum dan tatakrama
Ibarat rambu jalan raya
–
Panggilan qur’an hai manusia
Tunduk patuhi tatakrama
Semgaja merusak di binasa
Demi tertib disiplin warga
–
Sy baru ngeh mas, ternyata tulisan ini bermanfaat sekali, relevan buat 3 tahun terakhir, mksh mas, sy harap teruslah berinspirasi
boleh tau pak…bagaimana pandangan kejawen dalam melihat kanjeng nabi muhammad SAW