SEJATINYA GURU SEJATI

Guru Sejati, dan Sedulur Papat Lima Pancer

 

HAKEKAT GURU SEJATI

Kembali pada pembahasan Guru Sejati. Melalui 3 langkahnya (Triwikrama) Dewa Wishnu (Yang Hidup), mengarungi empat macam zaman (kertayuga, tirtayuga, kaliyuga, dwaparayuga), lalu lahirlah manusia dengan konstruksi terdiri dari fisik dan metafisik di dunia (zaman mercapada). Fisik berupa jasad atau raga, sedangkan metafisiknya adalah roh beserta unsur-unsur yang lebih rumit lagi. Ilmu Jawa melihat bahwa roh manusia  memiliki pamomong (pembimbing) yang disebut pancer atau guru sejati. Pamomong atau Guru Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan pembimbing roh atau sukma. Roh atau sukma di siram “air suci” oleh guru sejati, sehingga sukma menjadi sukma sejati. Di sini tampak Guru sejati memiliki fungsi sebagai resources atau sumber “pelita”  kehidupan. Guru Sejati layak dipercaya sebagai “guru” karena ia bersifat teguh dan  memiliki hakekat “sifat-sifat” Tuhan (frekuensi kebaikan) yang abadi konsisten  tidak berubah-ubah (kang langgeng tan owah gingsir). Guru Sejati adalah proyeksi dari rahsa/rasa/sirr yang merupakan rahsa/sirr yang sumbernya adalah kehendak Tuhan; terminologi Jawa menyebutnya sebagai Rasa Sejati. Dengan kata lain rasa sejati sebagai proyeksi atas “rahsaning” Tuhan (sirrullah). Sehingga tak diragukan lagi bila peranan Guru Sejati akan “mewarnai” energi hidup atau roh menjadi energi suci (roh suci/ruhul kuddus). Roh kudus/roh al quds/sukma sejati, telah mendapat “petunjuk” Tuhan –dalam konteks ini hakikat rasa sejati– maka peranan roh tersebut tidak lain sebagai “utusan Tuhan”. Jiwa, hawa atau nafs yang telah diperkuat dengan sukma sejati atau dalam terminologi Arab disebut ruh al quds. Disebut juga sebagai an-nafs an-natiqah, dalam terminologi Arab juga disebut sebagai an-nafs al-muthmainah, adalah sebagai “penasihat spiritual” bagi jiwa/nafs/hawa. Jiwa perlu di dampingi oleh Guru Sejati karena ia dapat dikalahkan oleh nafsu yang berasal dari jasad/raga/organ tubuh  manusia. Jiwa yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan merubah karakternya menjadi jahat.

Menurut  ngelmu Kejawen, ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati. Guru Sejati benar-benar bisa mewujud dalam bentuk “halus”,  wujudnya mirip dengan diri kita sendiri. Mungkin sebagian pembaca yang budiman ada yang secara sengaja atau tidak pernah menyaksikan,   berdialog, atau sekedar melihat diri sendiri tampak menjelma menjadi dua, seperti melihat cermin. Itulah Guru Sejati anda. Atau bagi yang dapat meraga sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau badan halusnya sendiri. Wujud kembaran (berbeda dengan konsep sedulur kembar) itu lah entitas Guru Sejati. Karena Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan, maka segala nasehatnya akan tepat dan benar adanya. Tidak akan menyesatkan. Oleh sebab itu bagi yang dapat bertemu Guru Sejati, saran dan nasehatnya layak diikuti. Bagi yang belum bisa bertemu Guru Sejati, anda jangan pesimis, sebab Guru Sejati akan selalu mengirim pesan-pesan berupa sinyal dan getaran melalui Hati Nurani anda. Maka anda dapat mencermati suara hati nurani anda sendiri untuk memperoleh petunjuk penting bagi permasalahan yang anda hadapi.

Namun permasalahannya, jika kita kurang mengasah ketajaman batin, sulit untuk membedakan apakah yang kita rasakan merupakan kehendak hati nurani (kareping rahsa) ataukah kemauan hati atau hawa nafsu (rahsaning karep). Artinya, Guru Sejati menggerakkan suara hati nurani yang diidentifikasi pula sebagai kareping rahsa atau kehendak rasa (petunjuk Tuhan) sedangkan hawa nafsu tidak lain merupakan rahsaning karep atau rasanya keinginan.

Sarat utama kita bertemu dengan Guru Sejati kita adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa, mesu budi, maladihening, mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu, dan  menjaga kesucian jiwa dan raga. Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan pinilih.

 

SEDULUR; PAPAT KEBLAT, LIMA PANCER

Atau Keblat Papat,Lima Pancer, di lain sisi diartikan juga sebagai kesadaran mikrokosmos. Dalam diri manusia (inner world) sedulur papat sebagai perlambang empat unsur badan manusia yang mengiringi seseorang sejak dilahirkan di muka bumi.  Sebelum bayi lahir akan didahului oleh keluarnya air ketuban atau air kawah. Setelah bayi keluar dari rahim ibu, akan segera disusul oleh plasenta atau ari-ari. Sewaktu bayi lahir juga disertai keluarnya darah dan  daging. Maka sedulur papat terdiri dari unsur kawah sebagai kakak, ari-ari sebagai adik, dan darah-daging sebagai dulur kembarnya. Jika ke-empat unsur disatukan maka jadilah jasad, yang kemudian dihidupkan oleh roh sebagai unsur kelima yakni pancer. Konsepsi tersebut kemudian dihubungkan dengan hakekat doa; dalam pandangan Jawa doa merupakan niat atau kebulatan tekad yang harus melibatkan unsur semua unsur raga dan jiwa secara kompak. Maka untuk mengawali suatu pekerjaan disebut dibutuhkan sikap amateg aji (niat ingsun) atau artikulasi kemantaban niat dalam mengawali segala sesuatu kegiatan/rencana/usaha).  Itulah alasan mengapa dalam tradisi Jawa untuk mengawali suatu pekerjaan berat  maupun ringan diawali dengan mengucap; kakang kawah adi ari-ari, kadhangku kang lahir nunggal sedino lan kadhangku kang lahir nunggal sewengi, sedulurku papat kiblat, kelimo pancer…ewang-ewangono aku..saperlu ono gawe ….

 

MENGOLAH GURU SEJATI

Guru Sejati yakni rahsa sejati; meretas ke dalam sukma sejati, atau sukma suci, kira-kira sepadan dengan makna roh kudus (ruhul kudus/ruh al quds). Kita mendayagunakan Guru Sejati kita dengan cara mengarahkan kekuatan metafisik sedulur papat (dalam lingkup mikrokosmos)  untuk selalu waspada dan jangan sampai tunduk oleh hawa nafsu. Bersamaan menyatukan kekuatan mikrokosmos dengan kekuatan makrokosmos yakni papat keblat alam semesta yang berupa energi alam dari empat arah mata angin, lantas melebur ke dalam kekuatan pancer yang bersifat transenden (Tuhan Yang Mahakuasa). Setiap orang bisa bertemu Guru Sejatinya, dengan syarat kita dapat menguasai hawa nafsu negatif; nafsu lauwamah (nafsu serakah; makan, minum, kebutuhan ragawi), amarah (nafsu angkara murka), supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan mengapai nafsu positif dalam sukma sejati (al mutmainah). Sehingga jasad dan nafs/hawa nafsu lah yang harus mengikuti kehendak sukma sejati untuk menyamakan frekuensinya dengan gelombang Yang Maha Suci. Sukma menjadi suci tatkala sukma kita sesuai dengan karakter dan sifat hakekat gelombang Dzat Yang Maha Suci, yang telah meretas ke dalam sifat hakekat Guru Sejati. Yakni sifat-sifat Sang Khaliq yang (minimal) meliputi 20 sifat. Peleburan ini dalam terminologi Jawa disebut manunggaling kawula-Gusti.

 

Tradisi Jawa mengajarkan tatacara membangun sukma sejati dengan cara ‘manunggaling kawula Gusti’ atau penyatuan/penyamaan sifat hakikat makhluk dengan Sang Pencipta (wahdatul wujud). Sebagaimana makna warangka manjing curiga; manusia masuk kedalam diri “Tuhan”, ibarat Arya Sena masuk kedalam tubuh Dewaruci. Atau sebaliknya, Tuhan menitis ke dalam diri manusia; curigo manjing warongko, laksana Dewa Wishnu menitis ke dalam diri Prabu Kreshna.

Sebagai upaya manunggaling kawula gusti, segenap upaya awal dapat dilakukan seperti melalui ritual mesu budi, maladihening, tarak brata, tapa brata, puja brata, bangun di dalam tidur, sembahyang di dalam bekerja. Tujuannya agar supaya mencapai tataran hakekat yakni dengan meninggalkan nafsul lauwamah, amarah, supiyah, dan menggapai nafsul mutmainah. Kejawen mengajarkan bahwa sepanjang hidup manusia hendaknya laksana berada dalam “bulan suci Ramadhan”. Artinya, semangat dan kegigihan melakukan kebaikan, membelenggu setan (hawa nafsu) hendaknya dilakukan sepanjang hidupnya, jangan hanya sebulan dalam setahun. Selesai puasa lantas lepas kendali lagi. Pencapaian hidup manusia pada tataran tarekat dan hakikat secara intensif akan mendapat hadiah berupa kesucian ilmu makrifat. Suatu saat nanti, jika Tuhan telah menetapkan kehendakNya, manusia dapat ‘menyelam’ ke dalam tataran tertinggi yakni makna kodratullah. Yakni substansi dari manunggaling kawula gusti sebagai ajaran paling mendasar dalam ilmu Kejawen khususnya dalam anasir ajaran Syeh Siti Jenar. Manunggling Kawula Gusti = bersatunya Dzat Pencipta ke dalam diri mahluk. Pancaran Dzat telah bersemayan menerangi ke dalam Guru Sejati, sukma sejati.

 

TANDA PENCAPAIAN SPIRITUALITAS TINGGI

Keberhasilan mengolah Guru Sejati, tatarannya akan dapat dicapai apabila kita sudah benar-benar ‘lepas’ dari basyor atau raga/tubuh. Yakni jiwa yang telah merdeka dari penjajahan jasad. Bukan berarti kita harus meninggalkan segala kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi, itu salah besar !! Sebaliknya, kehidupan duniawi menjadi modal atau bekal utama meraih kemuliaan baik di dunia maupun kelak setelah ajal tiba. Maka seluruh kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi sudah tidak dicemari oleh hawa nafsu. Kebaikan yang dilakukan tidak didasari “pamrih”; sekalipun dengan mengharap-harap iming-iming pahala-surga, atau takut ancaman dosa-neraka. Melainkan kesadaran makrokosmos dan mikrokosmos akan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, hendaklah memposisikan diri bukan sebagai seteruNya, tetapi sebagai “sekutuNya”, sepadan dan merasuk ke dalam gelombang Ilahiah. Kesadaran spiritual bahwa kemuliaan hidup kita apabila kita dapat bermanfaat untuk kebaikan bagi sesama tanpa membeda-bedakan masalah sara. Orang yang memiliki kesadaran demikian, hakekat kehendaknya merupakan kehendak Tuhan. Apa yang dikatakan menjadi terwujud, setiap doa akan terkabul. Ucapannya diumpamakan “idu geni” (ludah api) yang diucapkan pasti terwujud. Kalimatnya menjadi “Sabda Pendita Ratu”, selalu menjadi kenyataan.

Selain itu, tataran tinggi pencapaian “ilmu batin/spiritual” dapat ditandai apabila kita dapat menjumpai wujud “diri” kita sendiri, yang tidak lain adalah Guru Sejati kita. Lebih dari itu, kita dapat berdialog dengan Guru Sejati untuk mendengarkan nasehat-nasehatnya, petuah dan petunjuknya. Guru sejati berperan sebagai “mursyid” yang tidak akan pernah  bicara omong kosong dan sesat, sebab Guru Sejati sejatinya adalah pancaran dari gelombang Yang Maha Suci. Di sana lah, kita sudah dekat dengan relung ’sastra jendra hayuning rat’ yakni ilmu linuwih, “ibu” dari dari segala macam ilmu,  karena mata (batin) kita akan melihat apa-apa yang menjadi rahasia alam semesta,  sekalipun tertutup oleh pandangan visual manusia maupun teknologi.

Tanda-tanda pencapaian itu antara lain, kadang seseorang diizinkan Tuhan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, melalui vision, mimpi, maupun getaran hati nurani. Semua itu dapat merupakan petunjuk Tuhan. Maka tidak aneh apabila di masa silam nenek moyang kita, para leluhur bumi nusantara yang memperoleh kawaskitan, kemudian menuangkannya dalam berbagai karya sastra kuno berupa; suluk, serat, dan jangka atau ramalan (prediksi). Jangka atau prediksi diterima oleh budaya Jawa sebagai anugerah besar dari Tuhan, terkadang dianggap sebagai peringatan Tuhan, agar supaya manusia dapat mengkoreksi diri, hati-hati, selalu eling-waspadha dan melakukan langkah antisipasi.

 

PENTINGKAH GURU SEJATI ?

Peran Guru Sejati sudah jelas saya paparkan di awal pembahasan ini. Namun demikian perlu kami kemukakan betapa pentingnya Guru Sejati dalam kehidupan kita yang penuh ranjau ini. Perahu kehidupan kita berlabuh dalam samudra kehidupan yang penuh dengan marabahaya. Kita harus selalu eling dan waspadha, sebab setiap saat kemungkinan terburuk dapat menimpa siapa saja yang lengah. Guru Sejati akan selalu memberi peringatan kepada kita akan marabahaya yang mengancam diri kita. Guru Sejati akan mengarahkan kita agar terhindar dari malapetaka, dan bagaimana jalan keluar harus ditempuh. Karena Guru Sejati merupakan entitas zat atau energi kebaikan dari pancaran cahaya Illahi, maka Guru Sejati memiliki kewaskitaan luarbiasa. Guru Sejati sangat cermat mengidentifikasi masalah, dan memiliki ketepatan tinggi dalam mengambil keputusan dan jalan keluar. Biasanya Guru Sejati “bekerja” secara preventif antisipatif, membimbing kita agar supaya tidak melangkah menuju kepada hal-hal yang akan berujung pada kesengsaraan, malapetaka, atau musibah.

 

ANASIR ASING

Konsep tentang guru sejati sebagaimana ajaran Jawa, dapat ditelusuri melalui konsep sedulur papat lima pancer, dalam konsep pewayangan yang makna dan hakikatnya dapat dipelajari sebagaimana tokoh dalam Pendawa Lima (lihat dalam tulisan Pusaka Kalimasadha). Namun demikian, dalam perjalanannya mengalami pasang surut dan proses dialektika dengan anasir asing yakni; Hindu, Budha, Arab. Leluhur bangsa kita memiliki karakter selalu positif thinking, toleransi tinggi, andap asor. Sehingga nenek moyang kita, para leluhur yang masih peduli dengan kearifan lokal, secara arif dan bijaksana mereka tampil sebagai penyelaras sekaligus cagar kebudayaan Jawa. Setelah Islam masuk ke Nusantara, ajaran Kejawen mendapat anasir Arab dan terjadi sinkretisme, sedulur papat keblat kemudian diartikan pula sebagai empat macam nafsu manusia yakni nafsu lauwamah (biologis), amarah (angkara murka), supiyah (kenikmatan/birahi/psikologis), dan mutmainah (kemurnian dan kejujuran). Sedangkan ke lima yakni pancer diwujudkan dalam dimensi nafsu mulhimah (sebagai pengendali utama atau tali suh atas keempat nafsu sebelumnya. Konvergensi antara Kejawen dengan tradisi Arab disusunlah klasifikasi sifat-sifat nafsu jasadiah di atas dengan diaplikasikan ke dalam lambang aslinya yakni tokoh wayang; 1. Lauwamah = Dosomuko, 2. Amarah = Kumbokarno, 3. Supiyah = Sarpo Kenoko, 4. Mutma’inah = Gunawan Wibisono.

Tulisan ini saya persembahkan kepada seluruh pembaca yang budiman sebagai penambah referensi dan informasi untuk generasi bangsa. Karena kita sadari sulitnya mendapatkan referensi sehingga seringkali dalam beberapa pembahasan maknanya menjadi salah kaprah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi siapapun, walau sedikit dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Rahayu; sabdalangit

 

About SABDå

gentleman, Indonesia Raya

Posted on September 14, 2008, in Sejatinya Guru Sejati and tagged , , . Bookmark the permalink. 293 Komentar.

  1. Guru sejati adalah ruh kita sendiri yang suci bersih bebas dari kepentingan yaitu ketika masih dialamnya belum ditiupkan berupa zarah atau cahaya tuhan.

    Manusia terdiri dari 2 demensi yang satu dimensi lahir dari tanah yang tidak tahu apa2, dan yang lain dimensi ruh, dari zarah atau cahaya tuhan sendiri,

    Sederhana sekali to ……. he….he….

  2. ruh sejati adalah hati kita kata abi syeikh siti jenar

  3. Gw udah hampir 3 tahun kenal sama guru, yg kata Ki guru sejati. Teman2 saya menyebutnya dgn sebutan yg berbeda2. Ada yg menyebut “rohani”. Ada yg nyebut “ghizaroh”. Sejauh yg saya alami mmg susah bgt dia..soalnya penjelasannya rumit srg dgn kata kiasan atau merujuk pd isi hadits dan alQuran. Atau sebuah filosofi. Makanya saya srg dan harus rajin2 buka buku.atau browsing.atau nanya sm ustad. Untk lbh memahami penjelasan dr dia. Tp dia baik suka ngingetin aku spy sholat trus adab dan tata cara doanya dibantu (diajarin). Kdg2 klo lg disuruh tilawah alquran, di moment tertentu saya dpt khusuk nya dan ikhlasnya…malah lafal saya lbh lancar ngga terbata bata. Iya itu juga salah satu bantuan dia. Trims ki. Sekian share nya.

  4. inspirasiterdalam

    Sudah 3 tahun saya ngenal guru sejati spt yg disebut disini oleh Ki. Bbrp teman saya menyebutnya berbeda beda. Ada yg nyebutnya rohani. Ada yg nyebutnya ghizaroh. Mmg susah gampang memahami dia. Dalam tahap belajar dia suka mengutarakan kiasan yg akhirnya merujuk pd hadits dan isi alQuran. Maka saya sering dan harus rajin buka buku, buka terjemahan Quran, kdg browsing, kdg nanya ustad. Tp dia baik suka ngingetin saya ttg sholat, doa dan tata caranya semua diajarin. Pernah waktu tilawah Quran, saya lg dpt momen khusyu dan ikhlas..lafal saya jauh lebih lancar tdk terbata bata. Itu juga bantuan dia. Semua yg saya alami krn Allah Swt meridhoi demikian. Trims Ki. Sekian share dr saya.

  5. inspirasiterdalam

    Sory Ki kok jd 2 gini comment saya, hehe. Maaf lumayn gaptek. Tks

  6. halah…paleng cuman ilusi alias halusinasi…bukanna mputrasie…
    .
    Wk wk wk wk wk
    .
    Kwekwek
    .
    Cok!

  7. Pangeran Jawi Wetan

    nuwun sewu ki menurut saya guru sejati adalah gabungan dari 3 sifat tuhan yaitu rasa sejati urip sejati dan cahaya sejati tiga2 nya menjadi satu terciptalah guru sejati atau juga di sebut nur muhammad ( pambukaning nalar ) NUWUN KI NGAPUNTEN.

    • Mas,punten dalem sewu? Mslh guru sejati itu tdk brkonspirasi dgn budaya arab? Ini asli naluri?bkan merujuk kpd arab”gtu?
      Bcra naluri bkn bcra nabi Mohamad/samawi?nnti anda mudh trjbak&salah kaprah mngartikn kTuhanan?
      Anda akn smkin jauh dgn yg dmksud Tuhan,Alam,Energi “/sinyal” apbla msh merujuk kpd samawi?…ngpunten, sya mluruskn mksud anda

  8. GURU SEJATI AL INSANUU SIRRIHI ITU ADALAH WA ANA SIRRUHU.

  9. Guru jati adlh NUR INSAN YG BERSUMBER DARI SUN NUR MUHAMMAD SUN NUR RULLAH.maka amalkn AMANAT ALLAH”AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR. Salam hormat KI SUKMA NINGRAT.DN SMUA SDULUR.eling..eling jaman wis akhir.

    • Hehehe… Ngpunten mas? Jwbn anda terllu konspirasi+merujuk kpd samawi?anda boleh smangat dlm br Taukhid? Tp y jngn salah kaprah mas? BcarA naluri kTuhanan tu tdk merapat kpd mslh samawi?
      Nenek moyang kta yg hebat”dpt br moksa/sempurna yg sblm periode samawi hadir d nusantara tu mngenal kTuhanan bkn mllui samawi mas?tp mllui nurani,naluri,jiwa?
      Hindu,budha&samawi sbg pngnalan Alam&peraturan sja?tp jiwa,batin,naluri,nurani,ksucian rasha bru msuk kpd arti kTuhanan mas??

  10. mau tanya nih,,kalo guru sejatinya pria kakang kawah,,kalo guru sejatinya wanita sebutannya tetap kakang kawah apa mbak kawah,,swun infonya

    • Manusia yang mengetahui asal usulnya.. Kesemuanya tiada.. Kecuali Aku Azali.. Selain itu di jadikan.. Paham paham La..

      • Mas,anda blm saatnya brdiskusi fokus?mslhnya kmmpuan & mmori anda bkn pemikir? Tema diskusi ni trllu tinggi buat anda,blm saatnya anda bcra dgn pemikir”sjati? Mf y??

      • Wiiih… Congkrak bngt ucpan anda? Bcara kTuhanan, ucpan yg psti trjaga dri ksombongan,menokohkn nabi”,mngeksistensikn tulisan”yg dsucikn umat trtntu,….
        Bcra Tuhan = bcara Energi&asal mula perwujudan

  11. informasi yang sangat bermanfaat terimakasih 😉

  12. hampir setiap hari saya komunikasi dg hati,pda intinya hati itu g, pernah bohong.pda suatu hari q pengen mmbunuh org krena dendam.tapi hati bilang g, boleh,biar saya yg ngurus.q di srh pasrah ma guru sejati.

    • Yyy…bgtulh naluri sejati mas,sya s7 pndpat anda?guru sejati pastilah brpesan kbijaksanaan?
      Biarlh orng lain mlukai anda,tp anda jngn brtindak appun,tp tingglkn sja?tp jg bkn brtti amarah anda? Jstru anda yg trsakiti tp anda tdk lg mrasa trsakiti/ ksadaran mmbwa kbijaksanaan? Sbar blm tntu sadar mas? Tp ksadaran akn mmbwa ksabaran

  13. Terimakasih Min….

  14. Jiwa yang dapat terlepas dari Penjajahan Jasad/Raga, saya suka kalimat ini Pak.
    Sedulur papat lima pancer? Apakah maksudnya adalah Pandawa 5.
    Terima kasih.

  15. Saudaraku anarif yth…
    Yg di maksud ( KAMI ) ni siapa…????!!! Sebab kata KAMI ini bukan tunggal… kata KAMI ni berarti sekumpulan misal orang’a banyak/ kelompok gitu… jd yg ngeluarin ayAt ni siapa sebenar’a jikalau TUHAN berarti tuhan’a banyak dong…
    Rahayu… rahayu… rahayu….

    • ……..SEBELUM ” KAMI” MEWUJUDKANNYA..JADI KALIMAT NYA BUKAN BERBUNYI.. SEBELUM “DIA TUHAN BERNAMA ALLAH ” MEWUJUDKANNYA..!!! TAPI “KAMI” ADA KEJAMAKAN DI SITU .!!! Dalam ter jemahan bahasa inggeris nya pun dinyatakan ” NAUGHT OF DISASTER BEFALLETH IN THE EARTH OR IN YOURSELVES BUT IT IS IN A BOOK BEFORE WE BRING IT INTO BEING – Lo! THAT IS EASY FOR ALLAH. ” Sekian.. SMUGA TEGUH SELAMAT BERKAH SELALU

    • WASSALATU WASSALAAM..!!! DIRI MANUSIA BERSUMPAH DAN BERSAKSI SEBAGAIMANA PADA AYAT Q.S.7:172………… ” BUKANKAH AKU INI TUHANMU? BENAR! DAN, KAMI BER SAKSI. ” Setuju untuk hidup sebagai Khalifah di Bumi.

      • Dulur2 pembaca yg Budiman.
        Sampai hari ini di zaman modern, sebagian org masih semangat berdebat soal jumlah Tuhan dan bahkan nama tuhan, yg hanya sekedar beda huruf vokalnya saja (“å” dan “a”) bs membuat manusia saling bunuh. Tuhan mau satu atau banyak sebenarnya tdk perlu diperdebatkan, krn nggak penting, dan bukan urusan manusia. Lagi pula sebelum manusia menciptakan ALPHABET, saat itu juga tuhan blm punya nama, atau noname. Tuhan hanya digambarkan dlm bentuk Lambang atau simbol. Barulah kemudian setelah manusia membuat aphabet muncullah beragam nama2 tuhan dgn sangat beragam.
        Bagi saya pribadi yg penting kita hidup selaras dan harmonis dengan alam semesta. Urip kudu murup, yakni berguna dapat memberikan kehidupan bagi sesama makhluk penghuni planet bumi ini.
        Rahayu rahayu sagung dumadi

      • BENAR SABDA ITU..!!! KALAU BENAR.. BENAR LAH..!!! DEMIKIAN ITU MANUSIA HARUS MANUSIAWI.. PADA ASAL NYA KESEMUA NYA TIADA KECUALI AKU..!!! MENURUT FIRMAN DAN SABDA ” LA ILAHA ILA ANA ( TIADA TUHAN KECUALI AKU) ” ” AL INSANU SIRRIHI WA ANA SIRRUHU (MANUSIA ADALAH RAHASIA AKU DAN AKU ADALAH RAHASIANYA) ” AKHIR KATA YANG ADA ITU LAH YANG SEBENARNYA AKU ..!!! NAMA HANYA SIMBOLIK BELAKA..!!! DUNIA INI HANYA PENTAS SANDIWARA SCENARIO BELAKA. MANUSIA ADALAH PELAKUN PENTAS BANGSAWAN DI UDARA..!!! ADA YANG MENJADI RAJA, MENTERI, HERO DAN CROOK.. ETC2.. KESEMUANYA DARI YANG ADA CERITANYA..

    • Yang di maksud “kami” adalah bopo (bapak) lan biyung (ibu).menurutq si cari gustimu seng nyoto baru golek i gustimu seng goib.salm santun

  16. Saudaraku anarif yth…
    Ini pengakuan mbah muhammad;;
    QS; 27 ayat; 91;
    Aku (muhammad) hanya di perintah kan menyembah TUHAN negeri ini (mekah) yg telah menjadikan nya suci pada’a & segala sesuatu adalah milik’a & aku di perintah kan menjadi muslim.
    Ini pengakuan’a saudaraku kalau kamu percaya isi al-qur’an yg sedikit pun tdk ada keraguan di dalam’a… jikalau kamu tdk percaya & mengingkari’a berarti kamu tdk ada beda’a dgn orang ARAB yg selalu mengingkari ayat yg di turunkan’a maka’a wahyu tdk di perkenankan turun lg sebab slalu di ingkari’a maka beku hingga sa’at ini & malah bangga hee… heee….
    Malah dgn bangga’a ni kitab terakhir yg di pake sampai akhir zaman… & jgn lupa ni wilAyah penyebaran’a QS; ASY-SYURA ayat; 7 ; yg wilayah’a di sekeliling negeri mekah & sekitar’a yg berbahasa arab saja…
    Ma’af saudaraku ayat ini harus di buka jgn piningit lg & harus jelas biar tdk ada lg yg ngopar-ngapirin orang lg & tdk ada kata bid’ah lg gara2 tdk sesuai dgn yg diajarkan/dikerjakan mbah muhammad… sebab jawa sdh punya pakem sendiri ga perlu di atur2 bangsa arab… yg tau orang jawa ya orang jawa sendiri begitu pula orang eropa,arab,amerika DLL…
    Sekali lg ayat ini di buka & hrs jelas saudaraku…
    Rahayu… rahayu…. rahayu….
    **SALAM NKRI MERCUSUAR DUNIA**

    • YG BERBAHAGIA SAUDARAKU ENYONG.. BEGITULAH PERSIS KESALAHAN FAHAM DI ANTARA SIDANG PARA WALI DI JAWA DENGAN SYECH SITI JENAR.., YANG MENURUTI FIRMAN DAN SABDA MBAH MUHAMMAD ” LA ILAHA ILA ANA (TIADA TUHAN KECUALI AKU) ” USAHA ABADI HANYA MANUSIA RAHASIA AKU SAHAJA YANG MENGETAHUINYA.. JANGAN TERLIBATKAN DIRI TERLALU JAUH..!!! DIRI YG GEMAR BERSENGKETA SESAMA MANUSIA.. PESAN MBAH MUHAMMAD ” MATIKAN DIRI KAMU SEBELUM KAMU MATI ” SALAM ABADI..!!!

    • MUNGKINKAH SAUDARAKU YANG SEJATI MENGETAHUI MAKRIFAT JAWA.. SASAHIDAN SYECH SITI JENAR..? MUGA TEGUH SELAMAT BERKAH SELALU..!!!

    • AKHIR MASAKINI PROFESOR DR KHJ SAID AQIL SIRADJ KETUA NAHDATUL ULAMAK WILAYAH INDONESIA, BELIAU MENGAKUI AJARAN SYECH SITI JENAR TIDAK ADA TUHAN SELAIN AKU ITU BENAR.. KATA BELIAU..!!! WSLM..!!!

    • Setujuuuuuuu…. Anda trmasuk non konspirasi?anda netral tp brilmiah tepat ssaran….
      Anda layak bcra kTuhanam,zat,naluri,energi,getaran,rahsa,jiwa,cipta,,,,&kbijaksanaan

  17. Saudaraku anarif terkasih tdk usah terlalu khawatir sebab kita sedang di suguhkan hukum keadilan tuhan yg sejati hukum universal yaitu sebab-akibat & aksi=reaksi & bisa di pake orangseluruh jagad….
    Dulu waktu menyebarkan ajaran’a hingga ke nusantara berlumuran darah maka pulang’a pun berlumuran darah pula… lihatlah timur tengah yg sedang mengalami proses dr perbuatan’a sendiri di masa lalu… wilayah itu sebentar lg bakalan terbakar api peperangan semua & tuhan pun tdk bisa mencegah’a sebab kalau mencegah’a berarti tuhan tdk adil & melanggar hukum yg di buat’a sendiri… maka kita hanya bisa jd penonton saja saudaraku…

    Rahayu… rahayu… rahayu….
    **SALAM INDONESIA MERCUSUAR DUNIA**

    • Btul… Mknnnya daging “,cwe” bahenol&cakep”,g enak mnding g mkn?iklimnya panas,sumurnya cm zam”?tnman g bs tmbuh kl g katus,kurma?mknn hrus enak?apa g kbnykn hipertensi&struk?kptusanya psti bunuuh sja yg tdk spndapat, kafir kl g sma??
      Djawa gmna mas? Mknnnya g enak,dkit”laku prihatin,jga kjjuran rasha?hsilnya apa mas?? Kbijaksanaan yg tinggi&moksa/insan kamil?prcya diri/prcya kpd gusti yg ada pd hati yg suci?bukn mahzab”,hadis”,dalil”,kitab”yg dsucikn? Hati yg suci g perlu gitu”?hati yg suci sdh tau&psti brsaran bijaksana

  18. & persis seperti janji yg di ucapkan mbah sunan kalijaga kepada prabu brawijaya V yg di saksikan sabda palon (kyai semar) 500 th yg lalu…..
    Bahwa islam boleh di sebar di nusantara hanya 500 th saja setelah itu akan di kembalikan ke asal’a yaitu sebagai kearifan lokal arab & hanya di ambil ajaran yg universal saja…
    Misal’a bismilah hirohmannirokhim=maha welas asih & di tambahin kata TANPA PILIH KASIH & laa illahaillah arti’a bakalan ga seperti yg sekarang ini yaitu; tiada tuhan selain allah… ini kan secara langsung mengeliminasi nama tuhan lain’a… & bakalan di ganti tdk ada tuhan lain kecuali tuhan itu sendiri, yg selaras dgn ajaran para leluhur kita BHINEKA TUNGGAL IKA, TAN HANA DARMA MANGWRA=tdk ada kebenaran yg mendua (tdk ada kebenaran lain kecuali kebenaran itu sendiri) maka makrifat pun tdk lah cukup…
    Jgn seperti ajaran padang pasir yg tdk tau arti dari AGAMA hingga di bela’a sampai bunuh2 an dr zaman para nabi’a hingga sekarang…
    AGAMA=AGEMANING AJI=PAKAIAN lebih tepat’a KENDARA’AN.
    Jd ibarat kita anak kampung yg ingin pergi ke jakarta naik mobil BIS setelah sampai kita turun & langsung bekerja untuk masa depan anak cucu kita, bukan ngebelain BIS’a/ kendara’an nya…
    Maka orang yg telah sampai pun MENYATAKAN;
    SAMBIL MENEPUK DADA DGN BANGGA’A AKU ANAK INDONESIA, ANAK2 BANGSA GARUDA (elang jawa) YG SEBENTAR LAGI AKAN TERBANG TINGGI & MENDUNIA…
    DI SANALAH AKU BERDIRI JADI PANDU IBU PERTIWI TANAH TUMPAH DARAH KU SEKALIGUS TANAH SUCI KU bukan di padang gurun lagi RAWE-RAWE RANTAS, MALANG-MALANG PUTUNG…

    RAHAYU… RAHAYU… RAHAYU…
    **SALAM IBU PERTIWI KIBLATENG JAGAD**

    • IMAN YG MANTAP TIDAK AKAN GOYAH.. KEESAAN YG MURNI MEMBENTENG NALURI.. JALAN YG LURUS AKU SEJATI DIDALAM ILMU KESEMPURNAAN INSAN KAMIL..!!! SMUGA TEGUH SELAMAT BERKAH SELALU..!!!

  19. Kangmas kangmas ini pilihan bahasanya level sastra tinggi. Saya ikutan nyimak saja, agak menyerap tp kurang bisa ikutan mengucap. Monggo dilanjut.

  20. Beristiqomah menyadari diri tiada pada asal usul kesucian hidup yang Abadi bersumber dari Firman dan Sabda Muhammad Sang Rasul itu benar.

    • Hahaha…. Yg tukang kawin sjati&kmatianya dracun tu yg danggp bnar?? Buka rasha mas? Jngn ttup jiwamu?jdlh dri sendri,u cm ikut”an,u g mungkin betah mas?
      Bljar ilmu rasha mas? Tp pke prihatin? Nnti u bs tau slh bnarnya tulisan”padang pasir yg slah,bnar,wahyu/tmbhan”,klimat”/sastra yg arif&bjaksana?
      Hehehe… Mas”?brpa th hdupmu ko g tau sm sx…. Cxcxcxcxc… Mesa ke

  21. Saudaraku… sirruhu terkasih…

    Bagi kami orang jawa ga di panggil rosul/nabi juga “ra pate’en” sebab leluhur kami dah biasa tiap hari bercengkrama dgn yg punya hidup tdk tanggung ilmu’a maka’a ga bakalan ngiri walaupun ga di panggil nabi/rosul sebab sdh tau bahwa semua manusia itu adalah wakil/utusan TUHAN di bumi untuk memayu hayuning bawana maka jujurlah sedikit jgn ada manipulasi lagi… jgn seperti orang padang pasir yg memanipulasi atau jg lom nyampe ilmu’a… maka dgn bangga’a menyebut diri’a utusan tuhan & yg lain’a tdk… ingat saudaraku manusialah utusan/wakil tuhan tdk terkecuali sebab hewan & tumbuhan tdk bisa mewakiliNYA…
    Jadi setinggi apapun ilmu’a jikalau belum kembali ke tuntunan nusantara berarti ilmu’a masih MENTAH…
    Maka bangunlah badan’a bangunlah jiwa’a hanya untuk INDONESIA RAYA…
    RAHAYU… RAHAYU… RAHAYU…
    …SALAM NKRI MERCUSUAR DUNIA…

    • Hehehe… Ucpane njnengan kdos nyplus lombok mas?pdeeeees…
      Hehehe… Tp btuuul?? Bnyak ilmu yg msh mntah tp pmer kbodohan mas?ngaku”utusan Tuhan? Pdhl yg dmksud Tuhan sja g jlas? Yg dtau Tuhan bralamat dlangit saf 7? Alloh bkn Alien?kl Tuhan Allah bralamat dlangit saf 7?pasti dh ktmu krajaan Alloh yg dmkzud dgn teknologi yg super canggih?
      Shebat appun,ssuci appun kitab yg dsucikn dpdang pasir,KILMUANYA TTP MASIH MENTAH krna konsep Tuhan Allah bkn dhati yg suci,tp dkrajaan langit yg g mngkin jlas. Sastra nya ttp msh mentah&bnyak mnggunkn tekanan”ksombongan”( AKU,AKU UTUSAN ALLOH, AKU NABI TRAKHIR,….)
      Apa g musrik sastra tu? Trus kta pa?jd pngikut yg musrik jg,apa kturunn musrik?
      Kpn kta bs prcya diri yg da dhati yg suci?
      Amit”… Ilmu msh mntah bnyak bcara,akhirnya musrik jg….

  22. Ini pmbahasan yg tdak bsa ditelaah mentah2, orang awam atau rendah ilmu, sbaiknya diam aja smbil brfikir dan brfikir… smoga berkah.. . ijin nyimak dlu nggeh???hehe

  23. TERIMA KASIH SA YANG BERSUSAH PAYAH MENCERITAKAN DGN SESUNGGUHNYA SEJATINYA GURU SEJATINYA ITU AKU SESUAI SABDA BAGUS.. ILMU MATANG DAN BUKAN ILMU YG MASIH MENTAH YG BANYAK BERTELA’AH..!!!

  24. KESEMUA NYA BERSUMBER DARI INTISARI ISLAM FIRMAN DAN SABDA NABI MUHAMMAD SAW ” LA ILAHA ILA ANA ” AL INSANU SIRRIHI WA ANA SIRRUHU ” HANYA MANUSIA RAHASIA AKU SAHAJA YANG MENGETAHUI ASAL USUL SEMULA JADI KESELURUHANNYA. @ AJARAN SASAHIDAN SYECH SITI JENAR BERSUMBER DARI INTISARI ISLAM INI..!!! SALAM SEJATI UMAT MANUASIAWI..!!!

  25. Sya mau tanya…. klu kita sholat siapa yg kita semba… tolong jawaban y

  26. Karena waktu itu ad yg tanya sm sya…
    Kuta sholat siap yg kita semba

  27. Jika guru tauhidmu tidak pernah menganjurkan banyak melafadzkan istighfar, jika gurumu tidak menganjurkan untuk membaca shalawat, bertasbih, bertahmid atau tahlil, maka jangan ragu-ragu untuk meninggalkannya. Tidak ada yang salah dengan konsep ketauhidan syeh Siti Jenar, tetapi kekhawatirannya kanjeng Sunan Kalijaga dan para wali 9 lainnya, sungguh beralasan, karena nyatanya para pengikut Syeh Siti Jenar hingga hari ini terkesan menomorduakan syariat setelah ma’rifat. Saya perhatikan hamba Allah seperti ini kebanyakan alergi atau setidaknya menganggap enteng dengan iabadah-ibadah ritual yang dicontohkan nabi, bahkan alergi dengan hal-hal yang berbau Arab. secara implisit beberapa komentar di atas juga alergi dengan sesuatu yang berbau arab.

    Dua tahunan ini saya ngangsu kaweruh kepada seorang ‘Ki’ yang bermukim di wilayah pantai selatan Jawa. Semua yang dia beberkan soal ketuhanan menurut pemahaman saya haq semua. Dia juga fasih mengutip ayat2 al-Qur’an, selalu mensitir ajaran abah Umar Panguragan Cirebon (assyahadatain), merujuk mbah Kholil bangkalan, mbah Hasyim Asy’ari dan orang-orang sholeh lainnya.

    Beliau juga berkisah, bahwa dirinya pernah terlahir sekian ratus tahun yang lalu sebagai ‘Ki Fulan’ di kota A, lalu terlahir lagi sebagai ‘Ki Fulan lainnya di kota B’, menikah dengan si C, punya anak si D yang beberapa ratus tahun berikutnya ketemu istrinya itu di sebuah mall di kota Bandung. Awalnya saya menerima ini dari pesan Al-qur’an bahwa orang-orang sholeh, para syuhada itu sesungguhnya tidak pernah mati. Saya juga menerima kesaksian dia, karena ada seseorang yang saya yakini sebagai wali di kota Brebes (berdasarkan kesaksian banyak orang dan penampakan dzahir yang saya saksikan), dia mengatakan kepada cantriknya, “setelah ini saya ditugaskan ke mana ya”. Ini mungkin sama dengan pemahaman sosok ‘Ki Fulan’ yang saya kenal itu, bahwa berulang kali dia mengatakan bahwa si A atau si B itu sebenarnya belum meninggal. Konsep ini mungkin juga sama dengan keyakinan sebagian orang bahwa makam seorang wali A misalnya, makamnya ada di beberapa lokasi. Ini juga terkonfirmasi kisah abah guru Sekumpul (Kalsel), yang konon ketemu orang Indonesia di Palestina setelah beberapa tahun ‘meninggal’.

    Tidak banyak kisah kesaksian dari orang lain/cantriknya tentang sosok si ‘Ki Fulan’ ini. Banyak kisah keajaiban—mungkinkah karomah—berasal dari lisan dia. Keajaiban dari cantriknya adalah kisahnya berziarah ke makam leluhur tua, saat di lokasi ternyata si cantrik ini ditemui oleh sosok ‘Ki Fulan’ ini yang muncul dari balik makam. Sementara kisah langsung dari lisan ‘Ki Fulan’ antara lainnya: cantriknya menyaksikan dia hadir di dua tempat pada saat yang hampir bersamaan, dia membantu memenangkan banyak pemilihan kepala desa dan anggota DPRD, harta-harta ghoib yang tersimpan di Nusantara yang pada saatnya akan dikeluarkan, dll. Konon menurut kisah dia, bahkan dia sudah tahu beberapa hari sebelumnya siapa yang menang berikut perolehan suaranya. (Tapi ingat, urusan kasyaf ini Allah anugerahkan bukan saja kepada wali, orang alim/sholeh tetapi juga dikuasai oleh para ‘orang pintar’/dukun).

    Ki Fulan, juga sangat fasih memberikan pemahaman tentang guru sejati, sukma, roh suci, dulur papat limo pancer, jasad lemes, gusti (bagusing ati) dan tentu saja konsep ALIF (tauhid), bahwa antara lisan, pikiran dan hati ini harus sinkron, lurus tidak mencla mencle sebagaimana lurusnya huruf Alif (satu, Tuhan yang satu).

    Tetapi makin lama saya ngobrol keraguan hati ini mulai muncul. Benarkah dia guru mursyid yang sanad ilmunya tersambung dengan Rasulullah? benarkah dia seorang yang bermaqam setingkat wali? sederet pertanyaan keraguan lainnya muncul manakala dia selalu berbicara dengan ‘makhluk/suara ghaib’ yang biasanya dia mulali dengan mengusap telapak tangannya sambil membaca ‘Yasiin, wal qur’anil hakiim’. Setelah itu beliau asyik berkomunikasi dan menyampaikan kepada saya, obrolan apa yang barusan dia lakukan dengan si suara ghaib tadi. Akhirnya terjawab, bahwa tidak lama lagi dia akan melakukan perjalanan terakhir (jalan kaki) sebelum ‘diwisuda’ untuk menerima tugas baru.

    Belum lama ini guru saya yang lain memberikan pencerahan, jika seorang guru memberikan ilmu tentang sukma, roh suci, maka itu ada pada jalur yang lain. dan sosok Ki Semar, ada pada jalur lain ini. Bukankah Kanjeng Sunan Kalijaga mengabadikan keluhuran ki Semar dalam cerita pewayangan dan masih lestari hingga kini? begitu tanya saya ke guru ini. Benar katanya, karena Kanjeng Sunan Kalijaga orang bijak yang tidak pernah membangun konfrontasi dalam berdakwah, kompromis. Tati, sosok ki Semar, tetap saja berada pada jalur lain. (saya menyimpulkan, jalur lain ini adalah jalur yang sanadnya tidak tersambung sampai Rasulullah). Termasuk jalur lain yang dia maksud adalah, ada kisah seorang santri di pesantrennya mbah Kholil bangkalan. Belakangan si Santri ini populer, punya jamaah dan menerima banyak ‘pasien’. Suatu hari gurunya penasaran, dan akhirnya di depan khalayak mengatakan bahwa ada dua sosok Syekh abdul Qodir Jaelani, yang satu Syekh abdul Qodir jaelani albagdadi dan Syekh abdul Qodir Jaelani, nama Jin penguasa Alas Roban. Hati-hati, jangan sampai tertipu katanya mengingatkan. Dan sosok yang kedua (Syekh abd Qodir alas Roban,) ini ada pada jalur lain yang guru maksud itu.

    Wallahu a’lam bishawab

  28. TUHAN YME
    menciptakan manusia dengan tanpa embel embel agama
    dan agama hanya sebagai alat sehingga manusia menjadi manusia yang berbudi luhur
    jangan merasa yang paling benar
    jangan suka memandang sebelah mata manusia lain
    atau agama lain
    keserakahan itu banyak macamnya
    sebelum nabi muhamad diciptakan dilahirkan kedunia
    peradaban manusia juga berbagai macam
    jahiliyah itu tidak mengacu kepada seluruh manusia didunia
    jahiliyah itu justri dilingkungan nabi muhamad pada masa ia hidup
    bisa jadi tatanan di nusantara sudah sangat jauh beradab dari bangsa arab

    manusia manusia yang dikasihi YME sangat tidak terhitung
    dan bukan hanya bab wali saja yang menjadi wakil Tuhan YME
    mungkin mereka hanya berapa persen dai manusia manusia lain yang menjadi wakil Tuhan
    jadi jangan ber anggapan dunia alam semesta ini ada dalam genggaman islam smata

    yang tidak cocok dengan islam kamu hinakan sejadi jadinya
    baru bisa hidup 2 3 kali
    sudah sangat dibanggakan

    leluhur nusantara
    banyak yang seperti itu

    seperti dalam bahasan annunaki
    manusia manusia paripurna yang sudah mampuh ke dimensi 6d banyak berserakan di nusantara khususnya jawabarat

    yang sudah bisa mengendalikan CAHAYA

    mungkin di arab baru nabi muhamad yang bisa mencapai itu…
    janganlah kalian terlalu berlebihan dalam menilai sesuatu
    bumi ini hanya 1 dri jutaan planet diangkasa raya jagadraya

    siti jenar adalah salah satu manusia
    yang sengaja diciptakan sedemikian sehingga menjadi contoh
    untuk membuka tabir cahaya dalam diri manusia ia menjadi pelakon yang unik

    ia seperti sri krishna yang bisa membuka cahaya ATMAN/HAQ

    leluhur nusantara jauh sebelum islam versi nabi muhamad saw ada
    mereka sudah memiliki peradaban agung
    ]sumedang tala sumeria atlantis salaksanagara

    peradaban syurga dunia
    jauh lebih beradab dari bangsa arab yang gersang

    tanah nusantara yang menjadi syurga dunia
    berbeda jauh dengan padang pasir yang gersang

    belajar terus
    sehingga kamu
    memahami
    bahwa ruh ruh para nabi samawi
    adalah ruh ruh leluhur nusantara
    musa ya judhistira
    isa ya krihsna
    dan sebagainya

    yang terpenting
    jadilah manusia BERADAB

    NANTI JIKA PARA ANNUNAKI DATANG
    DAN BERSAMA PARA YAHWE HADIR
    STRESLAH MANUSIA DIMENSI 3D MAKHLUK YANG TERPENJARA DAGING DAN DARAH

    tanda bangsa annunaki datang
    adalah tersebarnya virus corona oleh para dalang kegelapan dari bangsa AHIMNA bangsa makhluk ASSURA NENEK MOYANG DAJAL
    dajjal takkan bisa masuk dua kota
    mekah dan madinah
    karena itu ramalan orang islam
    kota suci mereka pastilah tidak bisa dimasuki dajjal
    buktinya virus corona membuat mekkah KOSONG
    itu belum muncul dajjal dalam wujud sesungguhnya
    apalagi sang assura bangsa arhimna dari jagadraya
    dajjal penguasa kegelapan di BUMI

    ASSURA DARI ARHIMNA KAISAR KEGELAPAN SE JAGAD RAYA

    tidak termasuk lucifer sang iblis

    bayangkan denga logika
    tahap selanjutnya para kegelapan akan membuat SENGSARA MANUSIA MAKHLUK 3D YANG BODOH DAN PENUH ANGKARA

    para YAHWE AKAN MENANGISI MAKHLUKNYA
    KARENA GAGALLLLLLLLLLLLLLL MENEBUS KARMA DAN DOSA IBU BUMI BAPAK ANGKASA

  29. tujuan hidup manusia adalah menjadi manusia BERADAB
    BER BUDI PEKERTI LUHUR
    serta bukan menjadi songong asa aing dan malah menjadi DANGKAL OTAKNYA…
    bukalah cahaya itu
    jangan ikuti NAFSU IBLISMU JIKA KAMU MANUSIA BUKAN BANGSA IBLIS DAN ASSURA
    PENYEBAR TEROR
    PENYEBAR FITNAH
    PENYEBAR KEANGKUHAN
    PENYEBAR KESERAKAHAN
    PENYEBAR RASA MENGUASAI MAKLUK LAINNYA PADAHAL DIRINYA SENDIRI ADALAH CIPTAAN YANG TIDAK MUNGKIN MERUBAH WUJUD WALAU SEDIKITPUN
    PENYEBAR PEMBUNUHAN SEGALA SESUATU YANG TIDAK SESUA HALAL DARAHNYA
    PENYEBAR SEGALA KEBENCIA ADALAH MAKANAN UTAMA SANG KEGELAPAN ASSURAAA TERTAWA TERBAHAK BAHAK

    ISTIGFAR ITU BUKAN HGANYA DIMULUT
    TAPI DI RASA DI JIWA
    BAGAIMANA CAHAYA BISA MENYELIMUTI DIRI
    JIKA ANGKARA DURJANA TETAP DISEMBUNYIKAN DALAM NAMA AGAMA

    NABI MUHAMAD SAW
    MANUSIA CAHAYA YANG BER ADAB DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR
    NAMUN JANGAN JADIKAN IA MELEBIHI TUHAN YME
    APAKAH ADA YANG LEBIH MULIA DARI NABI MUHAMAD?

    JIKA ADA , BAGAIMANA MENURUTMU
    KAU AKAN BILANG MUSTAHIL

    SEMOGA SEMUA MANUSIA 3D
    TERCERAHKAN JIWANYA..AMIEN

Tinggalkan komentar